SuaraKaltim.id - Seorang guru di Balikpapan bernama Sri Eko menumpahkan kekecewaannya terhadap Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang tiba-tiba memutus aliran listrik ke rumahnya tanpa ada pemberitahuan sebelumnya.
Padahal dia mengaku, hanya telat membayar tak sampai satu hari saja.
Kekecewaan Sri pun disampaikannya ke teman melalu pesan WhatsApp, hingga tersebar di beberapa grup dan media sosial (medsos) Facebook.
Saat diwawancarai suara.com, Sri mengaku kalau kejadian bermula saat dia telat membayar listrik hingga jatuh tempo tanggal 20 Oktober 2020 lalu. Sadar dengan kesalahan itu, dia pun langsung melakukan pembayaran pada esok harinya.
Baca Juga: Tim Investigasi Luhut Temukan Tagihan Listrik PLN Tak Wajar
"Hari Rabu saya bayar, saat itu listrik masih nyala. Saya juga lupa kalau saat itu sudah tanggal 21. Setelah saya bayar, listriknya masih nyala," ujar Sri pada Senin (26/10/2020) pagi.
Usai melakukan pembayaran, listrik di rumahnya yang berlokasi di Kampung Baru, Balikpapan Barat, Kota Balikpapan, masih menyala sampai keesokan harinya.
Merasa belum ada masalah, pada Kamis (22/10/2020) pagi, Sri berangkat ke SMA 3 Balikpapan untuk membagikan vitamin penambah darah ke perwakilan anak didiknya.
"Ada satu kelas lagi yang belum selesai dibagikan ke perwakilan siswa, makanya pagi saya ke sekolah. Kebetulan saya relawan di PMI dan ada vitamin penambah darah yang akan dibagikan ke anak-anak," tutur Sri.
Setelah pulang dari sekolah, dia pun masuk ke dalam rumah. Saat itulah dia mulai curiga karena lampu di rumahnya tidak bisa dinyalakan.
Baca Juga: Viral Curhatan Tagihan Listrik Naik Jadi Rp 19 Juta, Biasanya Rp 400 Ribu
Setelah dilakukan pengecekan, ternyata saklar pada meteran rumahnya sudah hilang.
"Waktu mau saya nyalakan, cetekannya (saklar) sudah nggak ada. Terus ada juga surat cinta (pemberitahuan) di letak, yang berisi kalau Anda sudah membayar, tidak usah hiraukan surat ini. Tapi waktu mau saya nyalakan, cetekannya sudah tidak ada," ungkapnya.
Bingung tidak tahu melakukan apa-apa, Sri selanjutnya bertanya kepada tetangga. Dan disarankan supaya melakukan pengurusan ke kantor Unit Layanan Pelanggan (ULP) PLN Balikpapan Utara di Jalan Soekarno-Hatta KM 6 Balikpapan.
"Jam 11 siang saya nyampai di kantor PLN, lalu saya temui bagian pelayanan. Katanya tidak bisa dipasang lagi dan harus diganti ke voucher, saya bilang, minta tolonglah, masa satu hari saja telat langsung diputus. Tidak kasihan 'kah lihat saya. Terus dijawab, nanti tunggu menghadap manajer, tapi setelah istirahat siang," turut Sri.
Karena rumahnya jauh, dia pun memilih menunggu di kantor PLN. Tapi tak kunjung dipertemukan dengan manjger. Bahkan ditunggu sampai pukul 17.00 WITA, belum juga ada titik temu kalau meteran listrik di rumahnya akan dipasang kembali.
"Saya sedih sekali saat itu. Sampai sore saya nunggu. Saya berpikir, malam ini malam Jumat, saya biasa ngaji, gimana nanti ngajinya, masa saya gelap-gelapan. Rumah itu juga milik orangtua saya, saya anak yang paling kecil disarankan keluarga untuk nempatin, kalau sempat lampu padam, saya khawatir dituduh tidak ngurus lagi sama keluarga," kisahnya.
- 1
- 2
Berita Terkait
Terpopuler
- Pemain Keturunan Berbandrol Rp208 M Kirim Kode Keras Ingin Bela Timnas Indonesia
- 7 Rekomendasi Mobil Jepang Bekas Tahun Muda Mulai Rp60 Jutaan, Cocok Dipakai Harian
- 5 Rekomendasi Mobil Sedan Bekas di Bawah Rp50 Juta, Performa Masih Tangguh
- Pemain Keturunan Rp 312,87 Miliar Juara EFL Masuk Radar Tambahan Timnas Indonesia untuk Ronde 4
- 6 Rekomendasi City Car Bekas Mulai Rp29 Jutaan: Murah dan Irit Bensin
Pilihan
-
8 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan dengan NFC Terbaru Juni 2025
-
Here We Go! Ole Romeny Cs Main di Piala Presiden 2025: Ini Jadwalnya
-
Timses Prabowo Gibran Masuk Jajaran Dewan Komisaris Pertamina, Intip Rekam Jejaknya
-
Setelah BMW, Kini Kaesang Muncul dari Balik Pintu Mobil Listrik Hyptec HT
-
8 Rekomendasi Printer Termurah dan Terbaik untuk Mahasiswa, Harga di Bawah Rp1 Juta
Terkini
-
7 HP Murah Anti Air dan Tahan Banting Juni 2025, Mulai Rp 1,5 Juta dan Desain Stylish!
-
Harga Tak Sesuai HET, Elpiji 3 Kg Dijual Hingga Rp 40 Ribu di Samarinda
-
Skema PJLP dan Bantuan Modal Jadi Opsi Pemkot Bontang untuk Honorer Pasca-Penghapusan
-
IKN Butuh Pangan, Korea Selatan Investasi Rp 300 Miliar di Sektor Pertanian PPU
-
4 Syarat Beasiswa BSI Scholarship 2025 dan Cara Daftar: Kuliah Gratis, Uang Saku Rp 1,5 Juta!