Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno | Novian Ardiansyah
Selasa, 10 November 2020 | 07:00 WIB
Habib Rizieq Shihab. [YouTube/Front TV]

SuaraKaltim.id - Imam besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab diperkirakan bakal tiba di Bandara Soekarno-Hatta pada hari ini, Selasa (10/11/2020).

Meski begitu, Kuasa Hukum Habib Rizieq, Sugito Atmo Prawiro menyatakan kliennya tidak perlu melakukan karantina sesuai dengan protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah.

Sugito mengklaim, pendiri FPI tersebut sudah menjalani tes usap di Arab Saudi dengan hasil negatif Virus Corona.

Lebih lanjut, dia mengatakan, isolasi mandiri memang sebuah ketentuan dan kliennya memahami hal tersebut. Namun di lain sisi, Rizieq masih memiliki sederet agenda di Indonesia yang membuat isolasi tidak dapat lakukan.

Baca Juga: Refly Kecewa, Sindir Prabowo Tak Mediasikan Pemerintah dan Habib Rizieq

Meski begitu, dia menjamin kliennya tetap akan melakukan tes Covid-19 baik rapid maupun swab.

"Saya kira nanti Habib Rizieq pada waktu santai akan kembali ikut tes. Tapi bisa saja swab atau rapid tes. Kalau misalnya swab kembali masak harus karantina mandiri, beliau kan banyak kegiatan yang terkait aktivitas direncanakan."

"Satu menghadiri acara tabligh akbar Maulid Nabi di Tebet. Kedua, dia juga mau peletakan batu pertama di ponpes beliau, dia juga ada urusan terkait pernikahan anak beliau Najwa Shihab," kata Sugito saat dihubungi, Senin (9/11/2020).

Sugito menambahkan, sejauh hasil tes menunjukkan Habib Rizieq negatif Covid-19, maka tidak masalah. Dia juga menyatakan, dalam melakukan kegiatan, Habib Rizieq tentunya menerapkan protokol kesehatan.

"Kalau tidak ada masalah berarti kan tidak perlu melakukan isolasi mandiri," kata Sugito.

Baca Juga: Wagub Riza Khawatir Pulangnya Habib Rizieq Picu Klaster Corona di Jakarta

Menurut Sugito, ketentuan melakukan isolasi mandiri tidak perlu ditekankan kepada Habib Rizieq.

Sebab, kata dia, masih banyak pelaku perjalanan semisal pejabat yang cukup menjalani tes Covid-19 tanpa perlu melakukan isolasi.

"Tapi perlu dipahami bahwa ketentuan itu harus ditaati tapi juga harus jangan sampai diskriminatif. Apakah semua orang atau pejabat-pejabat tinggi di Indonesia juga harus isolasi mandiri atau langsung swab," kata Sugito.

Load More