Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Jum'at, 13 November 2020 | 16:35 WIB
Petugas Disdamkar Samarinda saat mengevakuasi seorang penggali sumur yang terjebak akibat semburan gas dari perut bumi. [Disdamkar Samarinda]

SuaraKaltim.id - Nasib nahas menimpa tiga penggali sumur saat mengeduk sumur yang berada di Jalan Irigasi Kelurahan Handil Bakti Kecamatan Plaran Kota Samarinda pada Jumat (13/11/2020).

Mereka menghirup aroma gas yang diduga berasal dari dalam perut bumi. Sehingga salah satu pekerja yang diketahui bernama Ancah dikabarkan kritis dan dirawat intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) IA Moeis.

Peristiwa tersebut terjadi pada pukul 11.30 WITA. Berawal saat Anwar, Ancah dan Rudi diminta menggali sumur oleh seorang pemilik peternakan ayam yang rencananya akan digunakan sebagai sumber air untuk kebutuhan tempat tersebut. Mereka diminta oleh pemilik peternakan ayam untuk memperdalam sumur dari semula tiga meter menjadi enam meter.

Namun saat baru memulai pengerjaannya, Rudi yang berada di dalam sumur tiba-tiba merasa pusing dan sesak nafas akibat aroma menyengat yang diduga gas berasal dari perut bumi.

Baca Juga: Semburan Gas Liar dan Air Warna Hitam Berbau Kagetkan Warga Indramayu

"Saya tadi baru angkat tanah enam ember, terus merasa pusing. Ada aroma gas didalam sumur. Kemudian saya langsung naik dan menyampaikan itu ke Anwar dan Ancah," katanya saat dikonfirmasi.

Namun, informasi yang disampaikan Rudi tak dipedulikan Anwar dan Ancah. Pun kemudian Anwar masuk ke dalam sumur, guna menggantikan tugas Rudi. Tetapi baru beberapa menit di dalam sumur, suara lirih Anwar terdengar oleh Rudi dan Ancah dari atas permukaan.

Anwar yang berada di dasar sumur nampak terkulai lemas sembari meminta pertolongan kepada kedua rekannya itu.

"Dia minta tolong, aroma gasnya sudah makin menyengat. Kemudian Ancah masuk ke dalam sumur untuk membantu. Tapi merasakan sama, mereka berudua sama-sama lemas di dalam sumur," lanjut Rudi.

Mengetahui kedua temannya dalam bahaya, Rudi lantas meminta pertolongan dari warga sekitar. Namun sayang, proses pertolongan pertama itu berjalan cukup sulit.

Baca Juga: Semburan Gas Bercampur Air Gegerkan Warga Barito Kuala

Dikarenakan kondisi lubang sumur yang sempit, ditambah lagi Anwar dan Ancah yang lemas tak memiliki tenaga untuk menyambut pertolongan warga. Setelah berjibaku cukup keras, Anwar akhirnya berhasil diangkat dari lubang sumur keatas permukaan.

Karena kondisi yang tak memungkinkan untuk turut mengangkat Ancah yang tertinggal di dalam sumur. Warga kemudian menghubungi Dinas Pemadam Kebakaran (Disdamkar) Samarinda.

"Aroma gasnya makin menyengat, jadi ngga ada yang berani untuk masuk. Kita kemudian hubungi Disdamkar," ucapnya.

Selang beberapa menit kemudian, Petugas Disdamkar yang tiba dilokasi kejadian langsung melakukan penyelamatan. Proses evakuasi ini memakan waktu selama 15 menit. Usai Ancah berhasil diangkat ke atas permukaan, dia langsung dibawa ke RSUD IA Moeis.

"Waktu diangkat sudah tidak sadarkan diri. Karena kebanyakan menghirup gas. Jadi langsung dibawa ke rumah sakit," kata Rudi.

Dikonfirmasi terpisah, Humas Disdamkar Samarinda Heri Suhendra mengatakan, akibat kejadian itu korban atas nama Ancah dikabarkan kritis dan harus menjalani perawatan intensif di RSUD IA Moeis.

"Saat, kami tiba di sana, petugas kami langsung melakukan evakuasi terhadap Ancah, yang sudah tak sadarkan diri di dalam sumur. karena kondisinya kritis, langsung dirujuk ke RSUD IA Moeis, untuk dirawat secara intensif," ungkapnya ketika dikonfirmasi Jumat (13/11/2020) sore.

"Untuk dua penggali sumur lainnya mengalami luka-luka. Rudi mengalami luka ringan, Anwar mengalami luka robek di tangan," sambungnya.

Lanjut Heri, Disdamkar menerima laporan peristiwa itu pada pukul 09.30 WITA dan kemudian ditindaklanjuti dengan mengerahkan empat personil petugas Disdamkar untuk penyelamatan.

"Tadi dibantu juga sejumlah relawan dan Bhabinkamtibmas setempat juga," ucapnya.

Saat melakukan evakuasi petugas menggunakan tali rescue. Sementara untuk proses evakuasi berjalan selama 15 menit.

"Jadi, memang agak lama, karena kondisi sumurnya sempit," Lanjutnya.

Setelah berhasil evakuasi, seluruh korban diberikan pertolongan dengan dilarikan ke Puskesmas Palaran.

"Karena kondisi satu korban atas nama Ancah kritis, jadi langsung dirujuk ke RSUD IA Moeis untuk dirawat secara intensif. Kalau lainnya sudah bisa kembali pulang," katanya.

Kontributor : Alisha Aditya

Load More