SuaraKaltim.id - Pembunuhan yang terjadi terhadap perempuan bernama Suharni Salihi (48) yang terjadi di kamar kos-kosannya di Jalan Pelita IV, Perumahan Sambutan Asri, Kecamatan Sambutan, Kota Samarinda, ternyata dilakukan suaminya sendiri.
Pelaku Jabarudin (34) yang setahun belakangan telah menikahi Suharni secara siri, ternyata kerap cekcok dengan istrinya itu.
Pasangan suami istri (pasutri) ini disebut terlibat percekcokan, sebelum akhirnya Suharni ditemukan tewas mengenaskan dengan lebam bekas cekikan di lehernya pada Minggu (15/11/2020) sekitar pukul 01.30 WITA di kamar kosnya.
Kapolsek Samarinda Kota AKP Aldy Harjasatya membenarkan, jika pasutri ini sebelumnya terlibat percekcokan. Bahkan permasalahan rumah tangga pasutri ini sempat dimediasi di Mapolsek Samarinda Kota pada Sabtu (7/11/2020) lalu.
Kendati demikian, Aldy belum menyebutkan perihal permasalahan apa yang menyebabkan keduanya hingga terlibat percekcokan.
"Seminggu sebelumnya, keluarga si suami melapor ke Polsek, kemudian sempat kita lakukan mediasi dan damai," katanya.
Namun, permasalahan itu tak benar-benar selesai di hadapan polisi. Sepekan dimediasi, pelaku kembali terlibat pertengkaran.
Diduga Jabarudin tega menghabisi nyawa istrinya tersebut dengan cara mencekik korban. Usai membunuh istri sirinya, Jabarudin mendatangi orang tuanya yang tinggal di Kelurahan Sungai Kapih, Kecamatan Sambutan, dan menyampaikan bahwa Suharni telah tewas di tangannya.
"Setelah memberitahukan itu, orangtua pelaku meminta anaknya untuk mengecek keadaan si korban. Ternyata benar, korban sudah tewas didalam kamar kosnya," ucap Aldy.
Baca Juga: Sadis! Sepasang Kekasih di Binjai Bunuh Teman dengan Kabel Lampu
Kakak kandung Jabarudin, yang menemukan Suharni tewas mengenaskan di atas tempat tidurnya, kemudian segera melaporkannya ke Ketua RT setempat.
"Ketua RT didampingi anggota Bhabinkamtibmas kemudian melaporkan ke kami dan langsung ke TKP," katanya.
Selang beberapa waktu kemudian, aparat kepolisian yang tiba di lokasi kejadian langsung melakukan identifikasi korban hingga olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Selang satu jam kemudian, polisi dibantu relawan mengevakuasi mayat korban, untuk selanjutnya dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdul Wahab Sjahranie (AWS) guna dilakukan visum.
Selain itu, Polsek Samarinda Kota dengan dibantu Tim Inafis dan Jatanras Satreskrim Polresta Samarinda, mengamankan sejumlah barang bukti di lokasi kejadian.
Dari hasil olah TKP, polisi menemukan adanya luka lebam di bagian leher dan dipundak korban. Diduga Suharni tewas dibunuh suaminya dengan cara dicekik.
"Saksi-saksi kami bawa ke Polsek Samarinda Kota untuk diminta keterangan. Sekarang pihak kami masih melakukan pengejaran terhadap pelakunya yakni Jabarudin," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, Suharni Salihi temukan tewas oleh warga di kamar kos-kosannya di Jalan Pelita IV, Perumahan Sambutan Asri, Kecamatan Sambutan, Kota Samarinda. Mayatnya ditemukan Minggu (15/11/2020) dini hari sekitar pukul 01.30 WITA.
Posisi mayat terlentang saat ditemukan pertama kali oleh kerabat suaminya. Perempuan 49 tahun itu saat ditemukan dalam kondisi tak bernyawa dengan luka lebam di bagian pundak dan lehernya. Diduga, ia dibunuh suaminya sendiri.
Ketua RT 26, Hadi Maskun (47) mengemukakan kronologi penemuan mayat perempuan itu berawal dari laporan warga.
"Dilaporin warga katanya ada temuan mayat perempuan, saya langsung ke TKP," ungkapnya.
Didampingi oleh petugas Bhabinkamtibmas, Hadi selanjutnya mengecek laporan warga. Benar saja, setibanya di kamar kos, Suharni sudah tewas dengan menderita luka lebam di bagian pundak dan lehernya.
"Saya masuk ke kamarnya, korban sudah tidak bernyawa dengan kondisi terlentang, kemudian tangannya mengarah ke atas. Ada biru (lebam) di pundak sama lehernya," katanya.
Kontributor : Alisha Aditya
Berita Terkait
Terpopuler
- Terpopuler: Geger Data Australia Soal Pendidikan Gibran hingga Lowongan Kerja Freeport
- 5 Fakta SUV Baru Mitsubishi: Xforce Versi Futuristik, Tenaga di Atas Pajero Sport
- Bawa Bukti, Roy Suryo Sambangi Kemendikdasmen: Ijazah Gibran Tak Sah, Jabatan Wapres Bisa Gugur
- Mahasiswi IPB Jadi Korban Pengeroyokan Brutal Sekuriti PT TPL, Jaket Almamater Hangus Dibakar
- Diundang Dolce & Gabbana, Penampilan Anggun Mayang Banjir Pujian: Netizen Bandingkan dengan Fuji
Pilihan
-
Jor-joran Bangun Jalan Tol, Buat Operator Buntung: Pendapatan Seret, Pemeliharaan Terancam
-
Kerugian Garuda Indonesia Terbang Tinggi, Bengkak Rp2,42 Triliun
-
Petaka Arsenal! Noni Madueke Absen Dua Bulan Akibat Cedera Lutut
-
Ngamuk dan Aniaya Pemotor, Ini Rekam Jejak Bek PSM Makassar Victor Luiz
-
Menkeu Bakal Temui Pengusaha Rokok Bahas Cukai, Saham-saham 'Tembakau' Terbang
Terkini
-
Disebut Kredibel, Mahfud MD Dipandang Tepat Masuk Komisi Reformasi Polri
-
Kementerian BUMN Turun Status, DPR Pastikan Tak Melebur dengan BPI Danantara
-
Dasco: RUU Perampasan Aset Dibahas Usai Revisi KUHAP Rampung
-
Cak Imin: Pidato Bung Karno dan Prabowo Sama-Sama Menggema di PBB
-
CEK FAKTA: Dipanggil ke Istana, Luhut Dipecat dan Dipenjara