SuaraKaltim.id - Sekretaris Umum DPP FPI, Munarman, angkat bicara soal gaya ceramah Rizieq Shibab yang acap kali menggunakan kata-kata kasar dan intonasi tinggi.
Gaya ceramah Rizieq tersebut, seringkali menuai sejumlah cibiran dan kesan kontroversi.
Munarman menyebut tablig akbar yang dihadiri oleh Rizieq Shihab selalu dihadiri banyak jemaah.
Tak heran, sambungnya, Rizieq butuh intonasi tinggi dan pemilihan diksi yang cenderung pedas untuk membuat jemaah bisa memahami konten yang disampaikan Rizieq.
“Ketika di panggung, audiens yang hadir di depan Habib Rizieq itu spektrumnya luas. Jadi saya melihatnya gaya ceramah dan kritik seperti itu supaya gampang dipahami oleh audiens,” ujar Munarman dikutip dari Hops.id -- jaringan Suara.com, Selasa (24/11/2020).
Sebelum memulai berceramah, Rizieq selalu mempelajari audiens atau pendengarnya terlebih dahulu yang akan menjadi target ceramahnya.
Oleh karenanya, Rizieq tak selalu menyampaikan materi dengan kata-kata kasar, ia juga tak jarang memberikan materi ceramah dengan pembawaan yang lebih tenang dan lembut.
“Anda bisa bandingkan ketika Habib Rizieq ceramah di Makkah, bandingkan dengan ceramah Habib Rizieq di Indonesia, itu berbeda,” tutur Munarman.
Munarman mengambil contoh ketika Rizieq mengisi forum simposium Mewaspadai Kebangkitan PKI bersama para jenderal di Balai Kartini. Ceramah tersebut diisi dengan pembawaan yang keras.
Baca Juga: Banjir Karangan Bunga untuk Pangdam Jaya, Fadli Zon Ungkit Era Ahok
"Berbeda bahasanya, dia bisa di forum ilmiah, kapan forum audiens pengajian tertutup majelis ilmu, dan kapan yang dengan audiens yang bahasanya memang harus begitu," sambung Munarman.
Munarman mengakui, masyarakat yang belum terbiasa dengan gaya ceramah Rizieq akan kaget saat mendengarnya.
Meski demikian, orang-orang yang mengikuti Rizieq di setiap panggungnya maka akan menganggap gaya ceramah Rizieq merupakan hal biasa.
Munarman membantah persepsi masyarakat yang menilai ceramah Rizieq dapat meracuni publik bahkan membuat para pengikutnya mengikuti apa yang dikatakan Rizieq.
"Saya kira masyarakat Indonesia tidak begitu saja terpengaruh, karena ceramah Habib Rizieq sejak 1998 memang begitu. Habib Rizieq sebetulnya mengawali karir ceramah dari kampung ke kampung dan tidak pernah kejadian itu kemudian membuat masyarakat itu jadi terprovokasi," ungkapnya.
Sekretaris Umum DPP FPI, Munarman mengungkap alasam ceramah Rizieq Shihab kerap menggunakan kata-kata kasar dan intonasi yang tinggi. Pasalnya, ceramah Rizieq kerap menuai sejumlah cibiran dan kesan kontroversi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
AYIMUN Samarinda Chapter 2025 Siapkan Generasi Muda Jadi Calon Pemimpin Global
-
Kaltim Jamin Stok Pangan Aman, Harga Terpantau Stabil Jelang Natal dan Tahun Baru
-
Persagi Siap Tugaskan Ahli Gizi untuk MBG di Seluruh Pelosok Indonesia
-
Alat Kebencanaan Disiagakan untuk Hadapi Cuaca Ekstrem di Kaltim
-
Warga Kaltim Diminta Waspada Potensi Bencana Hidrometeorologi