SuaraKaltim.id - Aksi penyerangan oleh kelompok Teroris Indonesia Timur (MIT) yang terjadi di Desa Lemba Tongo, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah menewaskan satu keluarga yang terdiri dari empat orang.
Kelompok teroris pimpinan Ali Kalora ini juga membakar sejumlah rumah warga. Penyerangan terjadi pada Jumat (27/11/2020) sekitar pukul 08.00 WITA.
Dalam insiden tersebut, empat orang tewas mengenaskan, diantaranya dipenggal dan satu dibakar.
Berikut Suara.com merangkum fakta dibalik penyerangan teroris MIT pimpinan Ali Kalora, Sabtu (28/11/2020).
Baca Juga: Polisi Diminta Usut Pelaku Pembakaran Gereja dan Pembunuhan di Sigi
4 Jemaat Tewas Dipenggal dan Dibakar
Dalam insiden penyerangan tersebut, empat warga Desa Lemba Tongoa tewas mengenaskan. Mereka dibunuh secara keji dengan dipenggal dan satu dibakar.
Keempat korban teridentidikasi bernama Yasa, menantunya bernama Pinu dan dua anggota keluarga lain bernama Pedi dan Naka.
Mereka merupakan anggota jemaat Pos Pelayanan Gereja Bala Keselamatan.
Rumah Warga Dibakar
Baca Juga: Minta Makan Tak Dikasih, Teroris MIT Bantai 4 Orang Sekeluarga di Sigi
Tak hanya menghabisi nyawa satu keluarga di desa itu, Ali Kalora Cs juga membakar sejumlah rumah milik warga.
Kapolres Sigi AKBP Yoga Priyahutama menegaskan, ada tiga rumah warga yang dibakar oleh sekelompok teroris pimpinan Ali Kalora. Tidak ada gereja yang dibakar.
"Tidak ada gereja dibakar. Di desa itu tak ada gereja. Jadi korban ada 4 yang meninggal dan 3 rumah warga dibakar," ungkap Yoga.
Ali Kalora Ikut Pembantaian
Dari hasil penyelidikan yang dilakukan kepolisian, kelompok yang melakukan penyerangan di Desa Lema Tongoa merupakan kelompok teroris MIT pimpinan Ali Kalora.
Hal tersebut terungkap saat kepolisian menginterogasi saksi warga, mereka mengungkap beberapa orang anggota MIT yang terlibat dalam penyerangan.
Bahkan, Ali Kalora sang pemimpin kelompok juga diketahui turut dalam pembantaian.
"Dari keterangan saksi, diduga pelaku penyerangan DPO kelompok MIT. Setelah diperlihatkan foto 11 DPO kepada saksi, tiga orang dikenali salah satunya Ali Kalora," kata Kabid Humas Polda Sulawesi Tengah, Kombes Didik Suparnoto.
Minta Makan Tak Dikasih
Pembantaian keji yang dilakukan oleh Ali Kalora CS ditenggarai masalah makanan. Warga menolak memberikan makanan kepada Ali Kalora Cs.
Hal tersebut memancing amarah kelompok teroris tersebut sehingga mereka nekat melakukan pembantaian terhadap satu keluarga dan membakar sejumlah rumah.
"Jadi sebelumnya tidak saling mengenal. Penyerang datang meminta makanan, tidak dikasih, dan pelaku melakukan penyerangan seperti itu," ungkap Kapolres Sigi AKBP Yoga Priyahutama.
150 KK Diungsikan
Buntut dari penyerangan yang dilakukan oleh kelompok teroris pimpinan Ali Kalora, sebanyak 150 kepala keluarga di Desa Lemban Tongoa diungsikan.
Kepala Desa Lemban Tongoa Deki Basalulu menjelaskan, warga yang mengungsi tersbeut bermukim di dekat lokasi kejadian penyerangan.
Mereka diungsikan di sekitar Desa Lemba Tongoa yang lebih aman.
"Saat ini aman, semua warga di lokasi sudah diungsikan ke daerah yang ramai penduduk," kata Deki.
Ali Kalora Masih Diburu
Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Awi Setiyono mengungkapnya, pihaknya masih melakukan perburuan terhadap kelompok MIT.
Total ada tambahan 100 personel di Satgas Tinombala yang diterjunkan untuk mengejar Ali Kalora Cs.
"Saat Ini sudah ada backup kurang lebih 100 orang pasukan dari Satgas Tinombala, Brimob Polda Sulteng dan TNI untuk melalukan pengejaran terhadap kelompok Ali Kalora," kata Brigjen Awi.
Warga Diminta Tak Terprovokasi
Pihak kepolisian meminta agar warga tidak terprovokasi dengan adanya aksi pembantaian terhadap 4 warga Desa Lemba Tongoa.
Kabid Humas Polda Sulteng Komisaris Besar Didik Suparnoto menyatakan, kelompok MIT Ali Kalora menyerang secara random atau acak, tidak benar-benar mengarah ke satu kelompok tertentu.
"Ya, namanya teroris, mereka menyerang untuk menakut-takuti. Melakukan serangan acak, antara MIT dan satu keluarga yang meninggal tidak ada hubungan atau persinggungan apa pun," kata dia.
Selain itu, tidak ada gereja yang dibakar dalam insiden penyerangan tersebut. Sebab, di desa tersebut tidak terdapat gereja.
Berita Terkait
-
Kutip Pesan Bunda Teresa, Kata-kata Paus Fransiskus saat Tutup Misa Akbar Penuh Haru, Jemaat Auto Terenyuh!
-
Haru sampai Berpelukan, Tangis Para Jemaat Pecah saat Lihat Wajah Paus Fransiskus di Katedral: Momen Bersejarah!
-
Mau Ikut Semarakan HUT RI, Bazar Kemerdekaan Jemaah Ahmadiyah Parakansalak Justru Dilarang Kades
-
Diusir Massa, Jemaat Gereja Thesalonika di Tangerang Dilarang Beribadah hingga Diolok-olok: Kok Berdoa Ngontrak Sih?
-
2 Kubu Jemaat Tawuran di Cawang Jaktim, Polisi Sebut Pemicunya Rebutan Gereja
Tag
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- 10 HP Midrange Terkencang Versi AnTuTu Maret 2025: Xiaomi Nomor 1, Dimensity Unggul
- 6 Rekomendasi Parfum Indomaret Wangi Mewah Harga Murah
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
Pilihan
-
Jadwal Dan Rute Lengkap Bus Trans Metro Dewata di Bali Mulai Besok 20 April 2025
-
Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
-
8 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Memori 256 GB Terbaik April 2025
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaik April 2025
-
Hasil BRI Liga 1: Comeback Sempurna, Persib Bandung Diambang Juara
Terkini
-
Dampak IKN, Babulu Diusulkan Punya Rumah Sakit Sendiri
-
Cuma Janji, Gaji Tak Dibayar, Karyawan RSHD Samarinda Mengadu ke Disnaker
-
650 Warga Kaltim Terdampak Dugaan BBM Tercemar, Pemprov Turun Tangan
-
Link DANA Kaget Aktif 17 April 2025: Siap-Siap Dapat Saldo Gratis
-
Maruarar Panggil AHY dan Basuki, Bahas Nasib Tower Hunian IKN