Scroll untuk membaca artikel
Yovanda Noni
Selasa, 01 Desember 2020 | 21:10 WIB
Koleksi rajutan Siti Hawa [Foto : Istimewa]

Ibu satu anak ini mengatakan, bisnis rajutan ini bisa dilakukan siapapun karena modal terbilang murah. “Dengan modal yang kecil, perajut mampu meraup omzet per bulan dua hingga tiga kali lipat dari modal,” katanya.

Beragam karya rajut sudah pernah dia buat, seperti tas, dompet, sepatu, kalung, dan masih banyak lainnya. Dia juga kerap membuat produk rajut dan sulam tumpar. Perpaduan warna yang menarik membuat hasil rajutan Siti Hawa terlihat menarik.

“Baru-baru ini membuat rajut masker lengkap dengan konektor jilbab. Pernah juga ada pesanan jaket,” sebutnya.

Untuk harga, Siti Hawa mengaku tidak mau mematoh dengan harga fantastis. Mulai dari Rp 25 ribu hingga Rp 500 ribu. "Pemesannya cukup banyak sih. Karena biasa dipesan untuk souvenir, aksesori pribadi, dan lainnya," katanya.

Baca Juga: Deretan Usaha yang Raup Untung saat Pandemi

Siti Hawa juga tergabung dalam komunitas UMKM Kukar. Dia juga terkadang menjadi pembicara atau menjadi mentor di komunitas UMKM dibawah asuhan Bank Indonesia (BI). 

Untuk pemasarannya, Siti Hawa kerap menggunakan system offline dan online. Untuk offline ikut berbagai acara seperti bazar dan pameran di acara pemerintahan.

Sedangkan online menggunakan media sosial (medsos) seperti Instagram maupun Facebook. Tak heran, pemesan karya rajut buatannya berasal dari berbagai kota maupun kabupaten di Indonesia.

"Terus terang semua dijalani dengan senang hati. Pesanan selalu datang, dan alhamdulillah hasilnya sangat memuaskan. Saya tidak mematok harga mahal, yang penting karya kita dipakai dan dihargai banyak orang,” pungkasnya.

Baca Juga: Dari Hobi Jadi Cuan: Deretan Usaha yang Raup Untung saat Pandemi

Load More