SuaraKaltim.id - Pantun ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) oleh Lembaga kebudayaan PBB UNESCO.
Keputusan ini ditetapkan dalam sidang di Markas Besar di Prancis. Sehari setelah pertunjukkan Serumpun Berpantun yang melibatkan tiga negara, yakni Indonesia, Malaysia, dan Brunei Darussalam.
Mengutip dari IniBalikpapan.com -- jaringan suara.com, Sebelumnya, Gawai Akbar Serumpun Berpantun memecahkan rekor berbalas pantun dalam jaringan terlama di dunia. Digelar sejak Pukul 08.00 hingga 22.00.
Pada era Pandemi Covid-19 ini, enzim keceriaan dibutuhkan untuk memperkuat imunitas.
Berbalas pantun tercatat daring yakni 14 jam. Sedangkan dua hari sebelumnya, panitia teknis aktif menggelar diskusi.
Semuanya bagian dari bukti bahwa pantun hidup di negeri serumpun. Demam pantun semakin terasa di jagat sosial media dan media mainstream.
Acara berbalas pantun dirancang dari Rumah Melayu MABM Kalimantan Barat. Seperti diuraikan narasumber lintas negara saat webinar Internasional Serumpun Berpantun yang dapat disimak di kanal YouTube teraju.id.
Begitupula Berbalas Pantun tematik yang dikemas dalam 11 sesi diliputi keceriaan penuh etiket sopan dan santun.
Pantun WBTB ke-19 menyusul angklung, batik, dan keris yang telah menghiasi Unesco.
Baca Juga: Twitter TMC Polda Metro Hapus Twit Diduga Singgung FPI, Warganet Penasaran
Namun pantun sejarah pertama di UNESCO yang diajukan secara serumpun. Model kebersamaan kelas dunia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Skandal 17 Guru Besar di ULM: Rektor Janjikan Pembenahan Total
-
Koperasi Samarinda Tawarkan Beras Lokal untuk Ribuan Porsi MBG
-
Penghijauan Jadi Identitas Baru IKN, Penanaman Pohon Masuk Agenda Rutin
-
Sejak Kelas I SD, Bocah di Samarinda Diduga Dicabuli Hingga Kelas III
-
Pemprov Kaltim Pastikan Lahan Palaran Siap Bangun Sekolah Rakyat