Scroll untuk membaca artikel
Fitri Asta Pramesti | Hikmawan Muhamad Firdaus
Selasa, 22 Desember 2020 | 11:45 WIB
Ilustrasi Pembunuhan. [Antara]

"Dia pergi ke kamar mandi dan membutuhkan waktu lama. 'Maria, apakah kamu mandi? Apa yang terjadi?' "Nenek, aku kesakitan." 'Ada apa, gadisku?' 'Aku buang air kecil dan itu sakit'." jelas Ilza Viana Nascimento.

Pelaku yang tidak lain adalah ayah tirinya ditangkap tak lama kemudian di rumah kerabatnya di kota Campinas, dan dibawa ke kantor polisi di mana dia mengaku bersalah.

Kasus tersebut kemudian memicu amarah penduduk sekitar tempat tinggal korban, mereka meledakkan bom asap di luar stasiun dan membakar ban di jalan, karena Camilo ditempatkan dalam penahanan preventif demi keselamatannya.

Camilo dilaporkan pernah dihukum karena pemerkosaan pada tahun 2018, korbannya diduga putri tirinya dari pernikahan sebelumnya.

Baca Juga: Update Covid-19 Global: Kematian Harian AS dan Brasil Meningkat

Polisi mengungkapkan bahwa ayah tirinya gadis itu telah membersihkan seluruh rumah sebagai upaya untuk menyembunyikan bukti kejahatannya.

"Masih harus dilihat di mana dan bagaimana kejahatan biadab ini terjadi. Dan juga untuk mengetahui motif yang membuatnya melakukan kejahatan ini." jelas Martha Rocha, yang memimpin penyelidikan kasus tersebut.

Maria Clara dimakamkan di Hortolândia pada 19 Desember dalam upacara pribadi yang dibatasi untuk keluarga dan teman.

Polisi saat ini sedang mencoba untuk memastikan apakah ayah tiri Maria Clara bertindak sendiri atau ada kaki tangan yang terlibat.

Baca Juga: Bukti Terkuak, Robinho Ucapkan Pesan Sadis Usai Terlibat Pemerkosaan

Load More