Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Kamis, 24 Desember 2020 | 19:23 WIB
Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi menyoroti peningkatan klaster pekerja migas, terutama di kalangan subkontraktor Pertamina. [Inibalikpapan.com]

SuaraKaltim.id - Tingginya jumlah kasus Covid-19 dalam klaster pekerja migas di Kota Balikpapan menjadi perhatian Satgas Penanganan Covid-19 setempat.

Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Kota Balikpapan Rizal Effendi meminta agar ada pengetatan khusus untuk karyawan Pertamina maupun kontraktor.

“Kita minta diperketat, kan Pertamina ini banyak yang PHM (Pertamina Hulu Mahakam) ini,” ujar seperti dilansir Inibalikpapan.com-jaringan Suara.com pada Kamis (24/12/2020).

Namun di lain sisi, kontraktor Pertamina kesulitan untuk melakukan swab PCR karyawannya maupun menyediakan rumah isolasi. Hal tersebut lantaran tidak memiliki anggaran, sehingga Pertamina diminta untuk membantu.

Baca Juga: Kasus Covid-19 di Balikpapan Naik, Pemkot Waspada Klaster Pekerja Migas

“Mereka ada kesulitan misalnya yang subkontraktor. Itu ada subkontraktor yang nggak mampu melakukan swab PCR, penyediaan rumah isolasi,” ujarnya.

“Kemarin ditekankan Pak Dandim dibantulah oleh Pertamina grup. Bagaimana mereka tetap mentaati protokol kesehatannya dengan baik,”

Wali Kota Balikpapan ini juga mengatakan, tingginya angka kasus klaster pekerja migas akan berimbas pada meningkatnya klaster keluarga.

Karena ketika kembali ke rumah, dikhawatirkan akan menularkan ke keluarga terdekat.

“Kemudian yang harus kita waspadai pekerja migas yang dari Balikpapan, karena kalau dia kena dia juga merembet ke klaster keluarga,” ujarnya.

Baca Juga: 53 Pekerja Migas Positif COVID-19 di Anambas Segera Dibawa ke Jakarta

Load More