SuaraKaltim.id - Zhan Zhan, seorang jurnalis Wuhan dijatuhi hukuman penjara empat tahun lantaran dianggap memicu pertengkaran dan memprovokasi masalah berkat laporannya soal virus corona.
Jurnalis perempuan itu membagikan kabar Covid-19 lewat unggahan video dan laporan perkembangan awal pandemi virus corona pada awal tahun 2020 lalu.
Menyadur Sky News, Selasa (29/12/2020) Zhan Zhan, dijatuhi hukuman penjara empat tahun oleh Pengadilan China dengan alasan memicu pertengkaran dan memprovokasi masalah.
Wanita 37 tahun tersebut diketahui sebagai orang pertama diantara sejumlah warga China yang tersandung kasus serupa.
Selama pandemi Covid-19, China dituduh menutupi informasi dan menunda rilis informasi penting, sehingga virus dapat menyebar.
Pada awal wabah, pihak berwenang menegur sejumlah dokter di Wuhan karena "menyebarkan rumor" setelah mereka memberi tahu teman-temannya terkait Covid-19 di media sosial.
Termasuk Zhan, ia mengunggah video di YouTube yang berisi wawancara dengan warga di Wuhan, suasana di krematorium, stasiun kereta api, rumah sakit, jalan-jalan kosong, dan Institut Virologi Wuhan.
Shao Wenxia, ibu Zhan, mengatakan pada persidangan yang digelar pada hari Senin bahwa dia tidak memahami hukuman tersebut.
"Yang dia lakukan hanyalah mengucapkan beberapa kata yang benar, dan untuk itu dia mendapat empat tahun," kata Shao Wenxia bersama suaminya.
Baca Juga: Tak Terima Ditinggal Mantan Nikah, Wanita Nekat Cegat Mobil Pengantin
Pada saat persidangan, polisi berjaga dengan ketat di luar pengadilan, tetapi para pendukung Zhan tidak terpengaruh.
Seorang pria berkursi roda, yang mengatakan dia datang dari provinsi Henan untuk mendukung Zhan sebagai sesama Kristen, menulis namanya di poster sebelum polisi mengantarnya pergi.
Jurnalis asing ditolak masuk ke Pengadilan Pudong "karena epidemi", kata pejabat keamanan pengadilan.
Pengacara Zhan, Ren Quanniu mengatakan timnya mungkin akan mengajukan banding. "Zhang yakin dia dianiaya karena menggunakan kebebasan berbicara," katanya sebelum persidangan.
Zhan tiba di Wuhan pada bulan Februari dari Shanghai dan ditahan pada bulan Mei. Dia melakukan mogok makan pada akhir Juni.
Pengacara Zhan mengatakan kepada pengadilan bahwa polisi mengikat tangannya dan mencekok makanan dengan selang. Pada Desember, dia menderita sakit kepala, pusing, sakit perut, tekanan darah rendah, dan infeksi tenggorokan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott Kembali Disambut Rizky Ridho Hingga Yakob Sayuri
- Pemain Keturunan Rp260,7 Miliar Bawa Kabar Baik Setelah Mauro Zijlstra Proses Naturalisasi
- 4 Pilihan Alas Bedak Wardah yang Bikin Glowing dan Tahan Lama, Murah tapi Berkualitas!
- 4 Rekomendasi Sepatu Running Adidas Rp500 Ribuan, Favorit Pelari Pemula
- 6 Rekomendasi Lipstik yang Tahan Lama Terbaik, Harga Terjangkau Mulai Rp30 Ribuan
Pilihan
-
Hantam Joao Pedro di Final Piala Dunia Antarklub, Luis Enrique: Saya Bodoh
-
7 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan RAM 8 GB Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Juli 2025
-
5 Rekomendasi HP Murah Xiaomi RAM 8 GB Memori 256 GB, Pilihan Terbaik 2025
-
Bertemu Rocky Gerung, Kapolri Singgung Pepatah Tentang Teman dan Musuh
-
3 Rekomendasi HP Murah Samsung RAM Besar 8 GB Memori 256 GB, Harga Cuma Rp 2 Jutaan
Terkini
-
Demi IKN yang Aman, Polres PPU Tindak Pelanggar Lalu Lintas di Benuo Taka
-
Melanggar Perda! Truk Tambang Diingatkan Tak Gunakan Jalan Umum
-
Mahulu dan Kubar Prioritas: Gratispol Jadi Alat Pemerataan Pendidikan Kaltim
-
IKN Tersendat di Pemaluan, Otorita Desak Penyelesaian Lahan
-
Rp 700 Miliar untuk Pendidikan, Pemprov Kaltim Perkuat Sekolah Swasta