SuaraKaltim.id - Naiknya kasus pasien positif Covid-19 di Kota Balikpapan membuat kewalahan pihak rumah sakit karena kapasitasnya mulai terisi penuh. Pasalnya, saat ini ruang ICU di rumah sakit kota minyak tersebut sudah penuh pasien Covid-19, sedangkan ruang perawatan hanya tersisa 39 tempat tidur (bed).
Pernyataan tersebut disampaikan langsung Kepala Satgas Penanganan Covid-19 Kota Balikpapan Rizal Effendi dalam konferensi pers yang digelar pada Rabu (30/12/2020).
“Ruang ICU-nya sudah tidak ada lagi ini keadaan yang harus kita waspadai,” ujar Rizal dalam konfrensi pers seperti dilansir Inibalikpapan.com-jaringan Suara.com, Kamis (30/12/2020).
Dikatakannya, dari 309 tempat tidur yang tersedia di delapan rumah sakit, saat ini hanya tersisa 39 tempat tidur.
Kondisi tersebut sudah sangat mengkhawatirkan, apalagi jika kasus Covid-19 jumlahnya terus bertambah.
“Yang perlu kita waspadai ini daya tampung rumah sakit hampir habis. Hari ini sudah 265 orang yang dirawat di delapan rumah sakit. Seperti catatan kita semua tempat tidur di rumah sakit itu hanya 304 hanya sisa 39 tempat tidur,” ujarnya.
Dia mengemukakan, di sejumlah daerah juga terjadi lonjakan kasus terkonfirmasi positif. Untuk mengantisipasinya, pemerintah daerah terpaksa mendirikan rumah sakit darurat atau rumah sakit tenda untuk menampung pasien dengan gejala.
“Karena dibeberapa daerah terjadi sampai membuat rumah sakit tenda seperti di Nganjuk dan terakhir ini di Tanggerang Selatan juga sudah tidak mampu lagi menampung yang terkonfirmasi positif,” katanya.
Secara kumulatif jumlah terkonfirmasi positif sebanyak 5.805 kasus, sebanyak 265 pasien menjalani perawatan, sebanyak 446 pasien isolasi mandiri, sebanyak 4.827 pasien sembuh dan sebanya 267 kasus kematian.
Baca Juga: Dua Hari Jelang Tahun Baru, Kasus Harian Covid-19 Balikpapan Melonjak Lagi
Sedangkan, berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19 Balikpapan pada Rabu (30/12/2020), menyatakan ada penambahan 85 kasus positif baru dengan dua kematian.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Balikpapan Andi Sri Juliarty mengungkapkan, dari 85 kasus tersebut, ada 29 kasus positif dengan riwayat gejala, kemudian 20 kasus dengan riwayat orang tanpa gejala (OTG).
“Sebanyak 27 kasus positif dengan riwayat tracing, 2 kasus positif dari tempat kerja dan 6 kasus dari riwayat rapid test antigen positif dari orang yang akan melakukan perjalanan,” ujarnya dalam konfrensi pers seperti dilansir Inibalikpapan.com-jaringan Suara.com pad Kamis (30/12/2020).
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
Terkini
-
Dr. Dave dan James Kawal Sengketa Tanah Kariangau: Harus Objektif dan Transparan
-
Dishub Permanenkan Jalur Satu Arah di Jalan Abul Hasan Samarinda
-
BGN Akui Mahakam Ulu Masih Jadi 'Blank Spot' MBG di Kaltim
-
Pemerintah Pusat Suntik Rp 100 Miliar untuk Perkuat Infrastruktur Sekitar IKN
-
Lahan 5.298 Meter Persegi Jadi Sengketa, Masa Depan RSHD Samarinda Tak Jelas