SuaraKaltim.id - Kabar menggemparkan datang dari dunia kuliner tradisional di Karlsruhe. Sebuah produsen kue mendapat kecaman lantaran terbukti salah satu kue tradisional buatannya ternyata menggunakan serbuk gergaji.
Akibatnya, produsen yang telah beroperasi selama 20 tahun itu pun dicekal penjualan kuenya oleh Pemerintah Jerman.
Disadur Suara.com dari DW Sabtu (02/01), keputusan ini ditanggapi sinis oleh produsen kue karena selama 20 tahun ia berjualan, pihaknya selalu terbuka dengan semua komposisi bahan termasuk serbuk gergaji.
Mereka mengkalim, kue tradisional ini hanya menggunakan serbuk gergaji murni mikrobiologis sebagai bahan kuenya selain kismis dan tepung. Mereka juga bersikeras mengatakan bahannya adalah produk nabati.
Baca Juga: Kenalan dengan Yule Log, Kue Tradisional yang Disantap Tiap Natal
Dari catatan di pengadilan juga diketahui bahwa pihak produsen pernah mengajukan hak penjualan atas kue tradisional itu pada tahun 2004.
Tahun 2017, pemerintah kota Karlsruhe melarang penjualan kue itu karena pengujian acak dari inspektur kesehatan menemukan kue mengandung serbuk gergaji.
"Kue-kue ini tidak diizinkan masuk dalam rantai makanan karena tidak aman dan dilihat secara obyektif, tidak cocok untuk konsumsi manusia."
Lebih lanjut, terlepas dari argumen produsen bahwa serbuk gergaji adalah bahan tradisional, pengadilan mengatakan "bahkan itu tidak digunakan di sektor industri pakan ternak."
Menyadur Food and Wine, pengadilan juga menambahkan bahwa serbuk gergaji juga tidak termasuk dalam daftar makanan baru yang dikembangkan dan inovatif.
Baca Juga: Lumer di Mulut, Lekat di Hati, Lezatnya 4 Kue Tradisional Khas Bugis
Beberapa makanan baru yang termasuk kelompok ini adalah Krill Antartika, biji chia, dan jus noni.
Produsen kue tradisional bisa mengajukan banding atas keputusan pengadilan di Pengadilan Tinggi Administratif Negeri Baden-Württemberg atau berhenti memasukkan serbuk gergaji ke dalam kuenya.
Berita Terkait
-
Ulasan Novel Alster Lake: Kisah Cinta Seorang Penulis di Danau Alster
-
Reboisasi Hutan dengan Drone: Hanya 20 Menit dan Hemat Hingga Setengah Biaya!
-
Mencari Kelemahan Jepang: Memori 6 Tahun Lalu Jadi Modal Shin Tae-yong
-
Disanksi FIFA, Ini Rekam Jejak Analis Timnas Kim Jong-jin yang Pernah 'Habisi' Jerman
-
Teknologi Drone Jerman Jadi Solusi Distribusi Obat dan Vaksin di Pelosok
Terpopuler
- Pernampakan Mobil Mewah Milik Ahmad Luthfi yang Dikendarai Vanessa Nabila, Pajaknya Tak Dibayar?
- Jabatan Prestisius Rolly Ade Charles, Diduga Ikut Ivan Sugianto Paksa Anak SMA Menggonggong
- Pengalaman Mengejutkan Suporter Jepang Awayday ke SUGBK: Indonesia Negara yang...
- Ditemui Ahmad Sahroni, Begini Penampakan Lesu Ivan Sugianto di Polrestabes Surabaya
- Pesan Terakhir Nurina Mulkiwati Istri Ahmad Luthfi, Kini Suami Diisukan Punya Simpanan Selebgram
Pilihan
-
5 HP Redmi Sejutaan dengan Baterai Lega dan HyperOS, Murah Tapi Kencang!
-
Hak Masyarakat Adat di Ujung Tanduk, Koalisi Sipil Kaltim Mengecam Kekerasan di Paser
-
Waspada, Kebiasaan Matikan Lampu Motor di Siang Hari Bisa Berujung Bui
-
Kenaikan PPN 12% Jadi Nestapa Kelas Menengah, Orang Kaya Sulit Dipajaki?
-
Pusing Dah! Isu Dipecat, Shin Tae-yong Dibebankan Menang Lawan Arab Saudi di Tengah Rekor Buruk Timnas Indonesia
Terkini
-
Hak Masyarakat Adat di Ujung Tanduk, Koalisi Sipil Kaltim Mengecam Kekerasan di Paser
-
Garda Prabowo Dukung Andi Harun di Samarinda, Pilih Isran Noor di Pilgub Kaltim, Bukan Rudy Mas'ud
-
AMAN Kaltim: Copot Kapolres Paser, Tuntaskan Kasus Penyerangan di Muara Kate
-
Tragedi di Paser, BEM KM Unmul Tuntut Keadilan dan Perlindungan untuk Masyarakat Adat
-
Ada Korban Jiwa dari Konflik Tambang di Paser, JATAM Kaltim: Merusak Kehidupan!