SuaraKaltim.id - Jika pada umumnya umat Kristen merayakan Hari Natal tiap tanggal 25 Desember, namun hal tersebut berbeda dengan Umat Kristen Ortodoks.
Di Solo, pada Kamis (7/1/2021) merayakan Hari Natal tahun 2021. Perbedaan peringatan atau Kelahiran Yesus Kristus tersebut terjadi karena Kristen Ortodoks mengacu pada penanggalan Julian, bukan Masehi seperti lazimnya.
Perayaan Natal itu terlihat di Gereja Ortodoks Tritunggal Maha Kudus Surakarta. Mereka menjalankan misa di gedung paroki yang beralamat di Jalan Pajajaran Barat Nomor 20 Kelurahan Sumber, Kecamatan Bajarsari pada Rabu (6/1/2021) sore.
"Jadi perayaan natal antara kristen Ortodoks dengan Katholik Roma dan Kristen Protestan memiliki selisih 13 hari. Sebab di Ortodoks menggunakan kalender Julianus, sedangkan Katholik Roma dan Kristen Protestan menggunakan Kalender Gregorian," ungkap Romo Alexios Setir Cahyadi seperti dilansir Suarasurakarta.id.
Alexios memaparkan, ada rangkaian yang dijalankan sebelum ibadah Natal atau biasa disebut pranatal. Seperti berpuasa selama 40 hari. Namun puasa tersebut dijelaskan Alexios berbeda dengan puasa Prapaskah, di mana makan sekali kenyang.
"Puasa Pranatal ini kita pantang mengonsumsi produk-produk hewani, seperti daging, telur, susu dan sebagainya," tuturnya.
Masa puasa sendiri, lanjut Alexios, berakhir kemarin sore, bebarengan dengan terselenggaranya liturgi misa natal. Proses Liturgi sendiri dimulai dari Kyros atau pembukaan gerbang kudus dan dilanjutkan Mempersiapkan Roti Perjamuan.
Setelah itu, Liturgi dibuka dengan mengangkat Injil dan pembacaan Litani Panjang. Prosesi misa kemudian dilanjutkan dengan arak-arakan Injil dan Pembacaan Epistel dan Injil. Setelah itu Romi akan melakukan Homili atau pesan tersirat dari bacaan injil.
"Natal bagi umat Ortodoks menjadi bagian terpenting, karena masuk dalam 12 liturgi besar selama setahun. Adanya kebangkitan tanpa ada kelahiran tentunya tidak akan terjadi keselamatan," paparnya.
Baca Juga: Umat Kristen Ortodoks di Solo, Baru Gelar Perayaan Natal pada Hari Ini
Alexios menekankan, mesti minoritas selama ini pihaknya juga mendapat perhatian dari negara, khususnya Pemerintah Kota Surakarta.
"Contohnya kemarin utusan Pak Ganjar (Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo) datang memberikan bingkisan Natal berupa paket sembako," pungkasnya.
Perayaan Natal Umat Kristen Ortodoks tetap menjalankan protokol kesehatan. Selain jaga jarak, pihak gereja juga membatasi jemaat 40 umat saja yang hadir mengikuti misa natal dan sebagian secara virtual.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Kaltim Pecahkan Rekor: 12.700 Guru Ikut PPG di Tengah Reformasi Pendidikan Nasional
-
5 Link DANA Kaget Sore Ini, Kejutan Cuan Senilai Rp479 Ribu
-
5 Top Mobil Bekas Favorit Keluarga 100 Jutaan, Nyaman dengan Fitur Hiburan
-
Aspirasi Daerah Jadi Penentu Arah RUU Sisdiknas 2025
-
Balikpapan Tawarkan HGU 90 Tahun untuk Dongkrak Arus Investasi