Scroll untuk membaca artikel
RR Ukirsari Manggalani
Minggu, 10 Januari 2021 | 18:47 WIB
Volvo XC40 Recharge Electric EV perhatikan tampilan grille khas mobil listrik murni [Volvo Cars].

SuaraKaltim.id - Meski pandemi COVID-19 masih menggelantung rendah di pasar otomotif global, Volvo Cars bisa mengembuskan napas lega, karena salah satu modelnya, Volvo XC40 Recharge Electric Vehicle (EV) laris manis. Sehingga, produksi pabriknya di Grhent, Belgia pun disiapkan untuk menggarap lebih banyak lagi.

Dikutip kanal otomotif Suara.com, jaringan SuaraKaltim.id, dari kantor berita Antara, keputusan meningkatkan produksi hingga tiga kali lipat itu diambil setelah menilik penjualan mobil listrik murni atau Battery Electric Vehicle alias BEV buatan Volvo melambung, tumbuh lebih dari dua kali dibandingkan produksi 2019.

Untuk 2022, kapasitas mobil listrik di pabrik Volvo, Ghent akan menjadi tiga kali lipat di sektor kuantitas, dan menyumbangkan 60 persen dari total produksi mobil-mobil Volvo.

Ada dua model yang digarap mulai akhir tahun di Ghent, yaitu Volvo XC40 Recharge EV, serta Volvo XC40 plug-in hybrid.

Baca Juga: Bebas Pajak, Mobil Listrik di Norwegia Tumbuh Pesat

Proses recharging Volvo XC40 Recharge Electric EV [Volvo Cars].

"Masa depan kami adalah mobil listrik, dan pelanggan jelas menyukai apa yang mereka dapatkan dari Volvo Recharge kami," ungkap Javier Varela, kepala operasi dan kualitas industri global Volvo, dalam pernyataan resmi, dikutip Minggu (10/1/2021).

Volvo Cars berkomitmen untuk menjadi perusahaan mobil listrik premium dan di tahun-tahun mendatang akan meluncurkan beberapa mobil murni listrik. Pada 2025, Volvo mentargetkan penjualan globalnya terdiri dari 50 persen mobil listrik murni, dan sisanya hybrid.

Selain di Ghent, Volvo juga bakal menggarap mobil listriknya di berbagai pabrik di seantero dunia. Termasuk laporan beberapa saat lalu, tentang rencana merakit powertrain di Skovde, Swedia.

Load More