SuaraKaltim.id - Catatan menarik ditorehkan dalam masa pandemi COVID-19 di Tanah Air. Rupanya pasar jual beli mobil bekas tetap bergairah, dan untuk 2021 akan mulai seru pada kuartal kedua beberapa bulan ke depan. Inilah hasil survei Carsome Indonesia--dari Carsome, sebuah platform e-commerce mobil terintegrasi terbesar di Asia Tenggara yang hadir di Malaysia, Indonesia, Thailand, dan Singapura--yang melibatkan sekitar 1.000 responden. Tujuannya menilik situasi pasar jual beli mobil bekas di Tanah Air. Kesimpulan singkatnya, situasi akan marak mulai kuartal kedua tahun ini.
Sementara hitungannya secara detail, 64 persen menyebutkan berniat melakukan pembelian mobil di kuartal kedua, yaitu April 2021. Adapun minat membeli ini didasarkan pada rasa percaya diri, konsumen memiliki purchasing power karena telah mengalokasikan sejumlah dana untuk membeli mobil.
Uniknya, di masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), minat untuk membeli mobil bekas bukan surut, namun meningkat. Bila sebelum diterapkan PSBB terdapat minat untuk membeli mencapai 43 persen, maka di saat PSB cooling down atau diperlonggar mengalami kenaikan sebesar 12 persen.
Sedangkan untuk minat menjual mobil, situasinya sedikit berbeda, karena melibatkan pertimbangan lebih kompleks. Itu pun mencatatkan 52 persen responden berminat menjual mobilnya. Adapun saat yang tepat adalah mulai April - September.
Maka pada April inilah, minat antara yang ingin membeli dan menjual mobil berada pada level keinginan yang sama.
"Tahun ini, 2021 akan membawa optimisme bagi para pelaku industri mobil bekas sesudah dilanda pandemi COVID-19 sepanjang 2020. Pertimbangan terkait kesehatan dan keamanan mendorong masyarakat mengubah pola perilakunya, yaitu dari penggunaan transportasi umum, beralih ke kendaraan pribadi. Mobil bekas menawarkan solusi mobilitas yang aman, nyaman, dan terjangkau. Ini dapat menjadi momentum yang baik bagi industri mobil bekas," papar Delly Nugraha, General Manager Carsome Indonesia dalam acara pemaparan hasil survei dan tanya jawab Carsome Indonesia pada Selasa (19/1/2021).
Masih dipetik dari hasil survei Carsome, selama pelaksanaan PSBB terjadi peningkatan persentase responden yang tidakpernah menggunakan fasilitas transportasi massa, maupun ride hailing. Yaitu dari 27 persen hingga mencapai 60 persen. Sementara rasa kurang nyaman mengalami peningkatan dari 33 persen menjadi 74 persen.
Situasi inilah yang membuat minat terhadap mobil pribadi atau keinginan membeli jadi meningkat.
Baca Juga: Pasar Mobil Bekas Diprediksi Akan Bergeser ke Jenis Mobil Kecil
Berita Terkait
-
5 Mobil Keluarga 1500cc Suspensi Empuk, Harga Mulai dari Rp60 Jutaan
-
5 Rekomendasi Mobil Jepang Harga Rp50 Juta Paling Irit Buat Keluarga
-
5 Pilihan Mobil Menteri Harga Karyawan, Tampil Mewah dengan Harga Murah Cocok untuk Gaji UMR
-
3 Model Mobil Avanza Budget Rp50 Jutaan untuk Keluarga Kecil
-
4 Mobil Bekas 'Badak' untuk Solusi Bebas Kredit Keluarga Muda, Mulai Rp30 Jutaan
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Pilihan Ban Motor Bebas Licin, Solusi Aman dan Nyaman buat Musim Hujan
- 5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
- 5 Mobil Keluarga Bekas Kuat Tanjakan, Aman dan Nyaman Temani Jalan Jauh
- Cara Cek NIK KTP Apakah Terdaftar Bansos 2025? Ini Cara Mudahnya!
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Mau Bekukan Peran Bea Cukai dan Ganti dengan Perusahaan Asal Swiss
-
4 HP dengan Kamera Selfie Beresolusi Tinggi Paling Murah, Cocok untuk Kantong Pelajar dan Mahasiswa
-
4 Rekomendasi HP Layar AMOLED Paling Murah Terbaru, Nyaman di Mata dan Cocok untuk Nonton Film
-
Hasil Liga Champions: Kalahkan Bayern Muenchen, Arsenal Kokoh di Puncak Klasemen
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
Terkini
-
5 Mobil Bekas 50 Jutaan Bukan Toyota buat Anak Muda, Hemat dan Bertenaga
-
Penerimaan Pajak Kaltim Capai Rp16,24 Triliun, Berikut Rinciannya
-
4 Mobil Matic Bekas Kabin Luas: Muat Banyak Keluarga, Aman di Segala Medan
-
Dari Samarinda Menuju IKN: SDM Peneliti Muda Mulai Disiapkan
-
Ratusan Guru Honorer di Kaltim Terganjal Administrasi Menjadi PPPK