SuaraKaltim.id - Terjadinya lonjakan kasus positif Covid-19 di Kota Balikpapan membuat rumah sakit rujukan yang ditunjuk pemerintah setempat kewalahan dalam menangani pasien.
Lantaran itu, banyak rumah sakit yang akhirnya terpaksa menambah jumlah kamar isolasi untuk penanganan Pasien Covid-19.
“Data tadi pagi, Rumah Sakit Hermina menambahkan enam kamar isolasi dan Rumah Sakit Hardjanto (Tentara) menambahkan dua kamar isolasi,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan Andi Sri Juliarty seperti dilansir Inibalikpapan.com-jaringan Suara.com dalam konferensi pers yang digelar Rabu (20/1/2021).
Andi Sri yang juga Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Balikpapan, mengungkapkan, saat ini jumlah tempat tidur seluruhnya di 11 rumah sakit sebanyak 467 dan yang telah terisi 436 tempat tidur.
Baca Juga: Kasus Covid-19 Hampir 930 Ribu, RS Rujukan Terancam Penuh
“Untuk ICU total 38 tempat tidur yang terisi 32 tempat tidur yang tersisa adalah 6 tempat tidur yakni 3 untuk bayi dan 1 untuk dewasa di riumah sakit Pertamina dan 2 tempat tidur ICU di rumah sakit Hermina,” ujarnya.
Sementara yang masih menjalani perawatan di rumah sakit sebanyak 468 pasien, yang menjalani isolasi mandiri sebanyak 1.070 pasien, yang sembuh sebanyak 6.381 pasien dan yang meninggal dunia sebanyak 321 kasus.
Sementara itu, berdasarkan data yang dilaporkan, hingga hari keenam pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) tambahan kasus harian Covid-19 sebanyak 101 pasien, dan empat di antaranya merupakan dokter yang sebelumnya bertugas merawat pasien Virus Corona.
Kondisi tersebut membuat Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi prihatin, apalagi di tengah makin membludaknya kasus harian Covid-19 yang terjadi di wilayah tersebut.
“Yang kita waspadai dari 101 kasus positif ini ada 4 dokter yang terkonfirmasi positif. Tentu kita prihatin dan sedih karena mereka tenaga andalan kita di rumah sakit,” ujarnya seperti dilansir Inibalikpapan.com-jaringan Suara.com saat konferensi pers di Balikpapan pada Rabu (20/1/2021).
Baca Juga: Hari Ini, 4 Dokter di Balikpapan Kena Covid, Kasus Harian Tambah 101 Pasien
Dia juga mengatakan, bertambahnya tenaga medis yang terpapar Covid-19 menjadi tantangan tersendiri dalam penanganan kasus penularan Virus Corona yang jumlahnya terus meningkat setiap hari di Balikpapan.
“Saya kira ini tantangan berat bagi kita yang menangani pasien positif, karena tenaga kesehatannya juga terkonfirmasi positif,” ujar Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Balikpapan itu.
Berita Terkait
-
BRI Bagi-Bagi Hadiah di Fin Expo 2024, Simak Syaratnya!
-
Mimpi Manis Bekerja di Proyek Strategis Nasional Yang Berujung Nestapa
-
Festival Literasi Balikpapan ke-4 Segera Digelar, Pendaftaran Dibuka hingga 14 Oktober 2024
-
Kota Balikpapan Raih Posisi Teratas dalam Pembangunan di Kaltim
-
Bandara IKN Belum Beres, Pesawat Jokowi Mendarat di Balikpapan
Terpopuler
- Tersandung Skandal Wanita Simpanan Vanessa Nabila, Ahmad Luthfi Kenang Wasiat Mendiang Istri
- Gibran Tinjau Makan Gratis di SMAN 70, Dokter Tifa Sebut Salah Sasaran : Itu Anak Orang Elit
- Kini Rekening Ivan Sugianto Diblokir PPATK, Sahroni: Selain Kelakuan Buruk, Dia juga Cari Uang Diduga Ilegal
- Dibongkar Ahmad Sahroni, Ini Deretan 'Dosa' Ivan Sugianto sampai Rekening Diblokir PPATK
- Pernampakan Mobil Mewah Milik Ahmad Luthfi yang Dikendarai Vanessa Nabila, Pajaknya Tak Dibayar?
Pilihan
-
Patut Dicontoh! Ini Respon Eliano Reijnders Usai Kembali Terdepak dari Timnas Indonesia
-
Ada Korban Jiwa dari Konflik Tambang di Paser, JATAM Kaltim: Merusak Kehidupan!
-
Pemerintah Nekat Naikkan Pajak saat Gelombang PHK Masih Menggila
-
Dugaan Pelanggaran Pemilu, Bawaslu Pantau Interaksi Basri Rase dengan ASN
-
Kuasa Hukum Tuding Kejanggalan, Kasus Cek Kosong Hasanuddin Mas'ud Dibawa ke Tingkat Nasional
Terkini
-
Ada Korban Jiwa dari Konflik Tambang di Paser, JATAM Kaltim: Merusak Kehidupan!
-
Dugaan Pelanggaran Pemilu, Bawaslu Pantau Interaksi Basri Rase dengan ASN
-
Iuran Rp 20 Ribu untuk Listrik di SMA Negeri 1 Bontang, Disdik Kaltim Angkat Bicara
-
Kuasa Hukum Tuding Kejanggalan, Kasus Cek Kosong Hasanuddin Mas'ud Dibawa ke Tingkat Nasional
-
Pakai AC di Kelas, Orang Tua Murid Keluhkan Iuran Rp 20 Ribu untuk Bayar Listrik di SMA Negeri 1 Bontang