Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Senin, 01 Februari 2021 | 15:04 WIB
Ilustrasi gedung sekolah di Kota Balikpapan. [Inibalikpapan.com]

SuaraKaltim.id - Pengakuan miris disampaikan Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi di tengah-tengah situasi Pandemi Covid-19. Dia mengungkapkan, saat ini Kota Balikpapan masih kekurangan gedung sekolah, lantaran daya tampung untuk gedung SD dan SMP hanya sektar 65 persen.

Kekurangan tersebut, diakui Wali Kota Rizal terjadi di gedung sekolah negeri.

Persoalan tersebut semakin pelik, karena anggaran yang ada saat ini difokuskan untuk penanganan Covid-19 di Kota Minyak yang jumlah warga terkonfirmasi positif cukup tinggi. Padahal, sebelumnya sudah direncanakan anggaran untuk membangun sekolah tahun ini yakni, gedung SD di Balikpapan Utara dan SMP di Balikpapan Barat.

Kekinian, rencana tersebut terpaksa ditunda, meski detail engeneering design (DED) telah rampung.

Baca Juga: Pendirian Gedung Sekolah Baru di Balikpapan Ditunda, Dana untuk Covid-19

“Cuma ya kalau kondisinya keuangan lagi (minim) terpaksa ditunda. Karena prioritas penanangan Covid-19,” ujar Rizal seperti dilansir Inibalikpapan.com-jaringan Suara.com pada Senin (1/2/2021).

Menurutnya, kemungkinannya akan sangat sulit untuk membangun sekolah baru. Belum lagi, pemkot juga bakal me-refocusing anggaran untuk penanganan kasus Covid-19.

“Apalagi kalau harus refocusing, ada lagi yang harus (ditunda kegiatannya) kondisinya memang kan berat,” ujarnya.

Dia mengemukakan, ada kemungkinan realisasi pembangunan SD dan SMP yang baru bisa berjalan tahun depan. Itupun dengan catatan, Pandemi Covid-19 benar-benar mereda.
“Mungkin tahun depan, ya harus. Karena sebenarnya sekolah itu kan kurang,” ujarnya.

Sementara terkait pembangunan SMK Negeri di Balikpapan Barat, alokasi anggaran yang dianggarkan diharapkan dari Pemerintah Provinsi Kaltim.

Baca Juga: Siapa Pengganti Wakil Wali Kota Terpilih? KPU: Tergantung Koalisi Parpol

“Ya mungkin dari Provinsi anggarannya. Kalau untuk SD dan SMP mungkin belum untuk tahun ini,” ujarnya.

Pada Tahun 2020 jumlah lulusan SD sebanyak 12.014 siswa. Jumlah tersebut naik dibandingkan tahun 2019 lalu, dimana yang akan melanjutkan ke SMP sebanyak 11.876 siswa.

Sedangkan untuk jumlah lulusan SMP sebanyak 10.288 siswa. Jumlah itu turun dari tahun sebelumnya sebanyak 10.330 siswa yang akan melanjutkan ke setingkat SMA.

Sebelumnya diberitakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan terpaksa menghentikan rencana pembangunan gedung sekolah, SD dan SMP. Langkah tersebut dilakukan, karena saat ini anggaran yang ada dialihkan untuk penanganan Pandemi Covid-19.

Dikemukakan Kepala Dinas Pendidikkan Kota Balikpapan Muhaimin, anggaran untuk tahun 2021 terbatas.

“Yang bangun sekolah baru juga nggak jadi semuanya karena anggarannya terbatas 2021. Kemarian ada satu SD, Satu SMP minimal, ternyata karena anggaran kita prioritas untuk penanganan covid-19,” ujarnya pada Senin (1/2/2021).

Dikatakannya, pembangunan SD di Balikpapan Utara dan SMP Balikpapan Barat terpaksa ditunda, walaupun detail engineering design (DED) telah rampung.

“Walau kita sudah ada DED nya rencana pembangunan sekolah baru di 2021 SMP di Barat dan SD di Utara sementara ditangguhkan. Nunggu anggaran berikutnya di tahun 2022 atau APBD Perubahan 2021,” ujarnya.

Namun, dia mengungkapkan, pada tahun ini akan dibangun ruang kelas baru (RKB) melalui dana alokasi khusus (DAK).

“Anggaran RKB tetap ada kita bersyukur dapat anggaran dari DAK. Kalau bangun sekolah baru ditunda dulu,” ujarnya.

Diungkapkannya, Balikpapan masih kekurangan SD dan SMP, karena jumlah lulusan yang tinggi.

“Cuma harusnya kita bukan menambah RKB maunya sekolah baru. Tapi kita bersyukur pembelajaran masih daring. Karena menambah sekolah juga harus menambah sarana dan prasarana, juga harus menambah tenaga pendidiknya.”

Load More