SuaraKaltim.id - Peristiwa angkot maut di Kota Medan yang menyebabkan dua orang tewas ternyata disopiri pengemudi yang mabuk. Seorang penumpang angkutan kota 104, Wandi Firman Purba mengemukakan sebelum kecelakaan sang sopir sempat minum seteko tuak di warung tuak.
Meski begitu, Wandi mengaku tidak mengingat peristiwa kecelakaan maut tersebut. Lantaran, dia tidak sadarkan diri dan baru siuman ketika berada di RSUD Adam Malik.
“Kalau orang di dalam angkot kurang tahu berapa. Tetapi kurasa lebih dari lima orang,” jelasnya kepada Digtara.com-jaringan Suara.com pada Senin (1/2/2021).
Wandi menceritakan, dia bersama sopir beserta penumpang lainnya berangkat dari simpang Simalingkar. Sebelum berangkat, Wandi minum sendirian di warung tuak. Kemudian, kawan lainnya yang juga supir (supir 104) datang.
“Jadi cerita-cerita, aku habis setengah teko. Kalau orang itu juga minta satu teko tuak tapi kami beda meja. Habis tuak itu, disamperin aku dan diajaklah, dibilang mereka, ngapain sendiri kayak nggak punya kawan. Jadi kami pun pergi,” ujarnya.
Setelah tegur sapa itu, dia mengaku diajak jalan ke sebuah cafe untuk minum. Namun, dia menyatakan, tidak mengenal sang sopir secara akrab, hanya tahu nama panggilannya.
“Kalau sopir seingatku marga Hutasoit. Kalau nama panggilannya Koteng. Tapi kami sebenarnya cuma kawan jumpa di pangkalan aja. Tidak intens dan yang dibawa juga bukan angkot dia,” katanya.
Diketahui, kecelakaan tunggal tersebut terjadi saat menuju Simpang Pos, kini korban lainnya sedang dalam perawatan di RSUD Adam Malik. Kecelakaan itu sendiri terjadi pada Minggu (31/1/2021) sekitar 14.10 WIB.
Sebelum kecelakaan, sempat terjadi kebut-kebutan angkot hingga berkahir pada kecelakaan tunggal. Dari kejadian tersebut, dua penumpang tewas serta tiga lainnya luka-luka.
Baca Juga: Angkot Terbalik Tewaskan 2 Orang, Korban Selamat: Kami Baru Siap Minum Tuak
Bahkan, angkot tersebut nyaris remuk karena terbalik menghantam aspal. Namun, sang sopir berhasil melarikan diri dan kini menjadi buruan polisi.
“Sopir melarikan diri setelah peristiwa itu,” kata Kapolsek Delitua AKP Zulkifli Harahap.
Polisi sendiri belum mengetahui identitas korban meninggal dan juga satu korban yang masih tak sadarkan diri di RS juga belum diketahui identitasnya.
Selain itu, dua korban lain bernama Heri Andika (36), warga Jalan Bunga Rinte No 260 Kelurahan Simpang Selayang, mengalami luka robek di punggung, luka robek di bibir, luka di tangan kanan dan kiri dalam keadaan sadar dirawat di RS Adam Malik.
Sementara, Roni Sagala (33), warga Jalan Bunga Mawar Gang Sembada Pasar 5 Padang Bulan, luka pada telapak tangan kirinya dan kini sudah diperbolehkan pulang ke rumahnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- Reaksi Kocak Amanda Manopo Ditanya Malam Pertama Usai Menikah: Kita Coba Hari Ini
Pilihan
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terkini
-
Oknum Terduga Pelaku SPK Fiktif di Bontang Ternyata Sudah Dipecat Sejak Mei
-
Dugaan SPK Fiktif di Pemkot Bontang Diselidiki Polisi, Wali Kota: Jika Terbukti, Akan Ditindak
-
Daerah Penyangga IKN Ini Jalankan Program Gizi Mandiri Senilai Rp 11 Miliar
-
SPK Fiktif di Diskop-UKMPP Bontang? Plt Kepala Dinas Akui Baru Tahu Soal Kasus Itu
-
Daerah Penghasil Tak Tinggal Diam: Kaltim Kawal Rumusan Baru DBH