SuaraKaltim.id - Perkembangan kasus Covid-19 di Kota Balikpapan dalam beberapa waktu terakhir mulai mereda di bawah angka 100 kasus. Namun, per Kamis (11/2/2021), kasus harian Covid-19 kembali bertambah 124 kasus.
Dilansir dari Inibalikpapan.com-jaringan Suara.com, terkait kasus harian Covid-19 di Kota Balikpapan, Rizal kemudian melaporkan perkembangan kasus Covid-19 di Kota Minyak tersebut kepada Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka Jakarta pada Kamis (11/2/2021).
Dalam kesempatan tersebut, dia mengemukakan, jika kasus positif Covid-19 terbanyak di Kota Balikpapan, berasal dari klaster keluarga yang berawal dari klaster perusahaan dan terbanyak dari perusahaan migas.
Pun dalam pertemuan bersama Pengurus Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) dalam rangka Musyawarah Nasional ke-VI APKESI, Rizal menyampaikan di wilayahnya sedang menerapkan pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) jilid dua dan Kaltim Steril sesuai Instruksi Gubernur Kaltim.
Menanggapi hal tersebut, Presiden Jokowi meminta agar Pemkot Balikpapan menerapkan PPKM berbasis mikro seperti yang diterapkan di Jakarta, Jawa dan Bali. Dengan harapan bisa menekan angka kasus positif Covid-19.
Sementara itu, berdasarakan data terbaru Satgas Covid-19 Kota Balikpapan, pasien terkonfirmasi positif Virus Corona kembali melonjak dengan penambahan 124 kasus baru.
Dari jumlah tersebut, 15 kasus di antaranya merupakan warga luar daerah dan 15 kasus masih usia anak. Sehingga secara kumulatif jumlah keseluruhan mencapai 11.300 kasus.
Sementara dari 124 kasus positif baru, terdapat 71 kasus dengan riwayat suspek, 24 kasus dengan riwayat tracing kontak erat, 1 kasus tracing dilokasi kerja dan 28 kasus dengan riwayat orang tanpa gejala (OTG).
Sedangkan pasien sembuh atau selesai isolasi bertambah 119 kasus. Dari Rumah Sakit Hermina 6 pasien, Rumah Sakit Pertamina 14 pasien dan isolasi mandiri sebanyak 99 pasien.
Baca Juga: Tiga Hari Terakhir, Kasus Positif Covid-19 Balikpapan Melandai
Pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia sebanyak 4 kasus. Yakni pasien perempuan (BPN 1139), berusia 69 tahun, pasien laki-laki (BPN 9207), berusia 72 tahun, pasien laki-laki (BPN 10.810), berusia 46 tahun dan pasien perempuan (BPN 11.261) berusia 44 tahun.
Seluruhnya 413 kasus kematian, sebanyak 466 pasien menjalani perawatan di rumah sakit, sebanyak 1.141 pasien isolasi mandiri dan sebanyak 9.280 pasien sembuh.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Dishub Permanenkan Jalur Satu Arah di Jalan Abul Hasan Samarinda
-
BGN Akui Mahakam Ulu Masih Jadi 'Blank Spot' MBG di Kaltim
-
Pemerintah Pusat Suntik Rp 100 Miliar untuk Perkuat Infrastruktur Sekitar IKN
-
Lahan 5.298 Meter Persegi Jadi Sengketa, Masa Depan RSHD Samarinda Tak Jelas
-
7.904 Mahasiswa Kaltim Terima Bantuan Gratispol Tahap Pertama