Kekecualian seperti itu selalu ada. Inggris misalnya, ketika menerapkan lagi lockdown Januari lalu, pemerintah mereka memberikan kekecualian kepada sejumlah kegiatan termasuk kompetisi Liga Inggris yang kali ini digolongkan kegiatan esensial.
Tapi tanpa aturan daerah pun, pada era di mana siaran televisi dan siaran streaming bisa diperoleh dengan mudah dan ada di mana-mana, memang aneh sekali jika orang terus memaksa diri nobar.
Tak masalah jika diadakan ketika tak ada penyakit sangat menular seperti Covid-19 yang sejauh ini telah merenggut 32.656 nyawa di Indonesia dan membuat jutaan orang kehilangan pekerjaan serta kesulitan-kesulitan hidup lainnya.
Namun yang paling penting, bergulirnya kembali kompetisi membutuhkan elemen-elemen yang lebih luas dari sekadar komunitas sepak bola.
Formula mengajak serta semua pihak ini perlu dicoba dari pada terus menunggu keadaan normal atau terciptanya kekebalan kelompok setelah vaksinasi yang bisa saja terlalu lama sehingga momentum bisa hilang.
Dengan melibatkan kalangan lebih luas, liga dan sepak bola nasional mungkin bisa cepat berdenyut kembali dan cepat terselamatkan.
Dan pemain pun bisa cepat bermain lagi, manajemen bisa segera menata kembali klubnya, otoritas liga dan PSSI bisa mengelola kembali sistem sepak bola nasional, pendukung bisa menikmati tim kesayangannya bermain tanpa memaksa untuk berkerumun, dan infeksi corona tetap terbendung.
Dengan begitu, semua senang, semua menang.
Baca Juga: Kota Solo Batal Jadi Pembuka Liga 1 Jika Hal Ini Terjadi
Berita Terkait
-
Miliano Jonathans Akui Tak Prioritaskan Timnas Indonesia
-
Media Internasional: Shin Tae-yong Masih Sangat Kesal ke PSSI
-
Resmi Diproses! PSSI Serahkan Dokumen Naturalisasi Miliano Jonathans ke Kemenpora
-
Jadwal BRI Super League Hari Ini 16 Agustus 2025: Arema FC, Persebaya Surabaya Hingga Persija
-
PSSI ke Jakmania: Semua Stadion di Indonesia Kandang Timnas
Terpopuler
- Shin Tae-yong: Jay Idzes Menolak
- Innalillahi, Komedian Mpok Alpa Meninggal Dunia
- Kata-kata Miliano Jonathans Tolak Timnas Indonesia
- Dulu Dihujat karena Biaya Persalinan Dibantu Raffi Ahmad, Rupanya Mpok Alpa Punya Cerita Memilukan
- Anak Muda Merapat! Ini 4 Mobil Bekas Keren Rp30 Jutaan yang Siap Diajak Keliling Pulau Jawa
Pilihan
-
Debit Manis Shayne Pattynama, Buriram United Menang di Kandang Lamphun Warrior
-
PSIM Yogyakarta Nyaris Kalah, Jean-Paul van Gastel Ungkap Boroknya
-
Cerita Awal Alexander Isak, Zlatan Baru yang Terasingkan di Newcastle United
-
Di Balik Gemerlap Kemerdekaan: Veteran Ini Ungkap Realita Pahit Kehidupan Pejuang yang Terlupakan
-
Daftar 5 HP Android Punya Kamera Setara iPhone, Harga Jauh Lebih Murah
Terkini
-
Ribuan Paket Pangan Dibagikan, PAN Kaltim Rayakan HUT ke-27 dengan Aksi Nyata
-
Dari Tragedi 1965 hingga Lubang Tambang, Aksi Kamisan Kaltim Terus Menolak Lupa
-
IKN Tahap II: Dari Infrastruktur ke Simbol Utuhnya Pemerintahan Baru
-
Lebih dari Sekadar Mahkota: Perjalanan Rinanda dari Kaltim ke Puteri Indonesia
-
Hasanuddin Masud: Semangat Kemerdekaan Jadi Energi Bangun Daerah