SuaraKaltim.id - Penyuluh Perikanan Badan Riset Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDMKP) Kementerian Kelautan dan Perikanan, memfasilitasi pembentukan kelompok tani garam di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU).
Fasilitasi pembentukan kelompok petani garam dilakukan seiring telah dilakukannya uji coba produksi garam di Kelurahan Pejala, Penajam, tahun lalu. Dengan menggunakan sistem tunel.
"Banyak pihak yang kami gandeng dalam pembentukan kelompok tani garam ini agar rencana memproduksi garam bisa cepat karena dua kelompok petani garam sudah terbentuk," ujar Koordinator Penyuluh Perikanan Kabupaten PPU Suriyadi di Penajam, Rabu 17 Februari 2021.
Saat itu pihaknya membuat percobaan beberapa tunel yang masing-masing berukuran 4x6 meter. Dalam uji coba ini menghasilkan 150 kg hingga 200 kg garam krasak per tunel.
Berbagai pihak yang dilibatkan dalam fasilitasi ini adalah Dinas Perikanan PPU, Tim Program Pembangunan, Pemberdayaan, Kelurahan dan Perdesaan Mandiri (P2KPM) PPU, TNI AL Penajam, dan Lurah Pantai Lango.
Sementara dua kelompok tani garam yang sudah terbentuk adalah Kelompok Tani Semoga Maju dengan calon lokasi tunel di RT 03, kemudian Kelompok Tani Rafli Maharaja dengan calon lokasi tunel di Pulau Balang. Masing-masing kelompok beranggotakan sekitar 10 orang.
Menurut Sukisno Ketua Kelompok Tani Semoga Maju, calon tunel yang akan dibuat di depan rumahnya ini akan dibuat tiga unit. Masing-masing tunel dengan ukuran 3x4 meter.
Sementara Penanggungjawab Program P2KPM PPU Sunarto Sastrowardojo mengatakan, sebagian besar kawasan PPU dikelilingi perairan yang dikenal dengan nama Teluk Balikpapan.
Di sepanjang pantai mulai Kecamatan Penajam, Kecamatan Waru, hingga Kecamatan Babulu terdapat SDA laut yang berpotensi untuk produksi garam, apalagi sudah dilakukan uji coba dan berhasil.
Untuk itu ia berharap dari keberhasilan uji coba ini bisa dipraktikkan oleh masyarakat Pantai Lango, terutama bagi warga yang tidak mencari nafkah sebagai nelayan seperti kaum ibu dan kelompok masyarakat lainnya.
"Garam dibutuhkan bukan hanya oleh kita, tapi juga oleh semua masyarakat Indonesia, bahkan warga seluruh dunia sehingga hal ini menjadi peluang bagus. Kita bisa memproduksi garam, tapi sayangnya kita justru masih membeli garam dari luar," katanya. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Pemprov Kaltim: Void Tambang Bukan Lagi Ancaman, Tapi Sumber Kehidupan Baru
-
Pemkot Samarinda Tata Ulang Pasar Pagi: Retribusi Tetap Rp4.000, Bayar Pakai QRIS
-
Rp 20 Miliar per Tahun, Strategi PPU Tingkatkan Kesejahteraan Guru Swasta di Penyangga IKN
-
Ismed Kusasih: Kami Bersyukur Samarinda Seberang Kini Miliki RS Swasta
-
Total Rp 34 Miliar! Pemkot Bontang Perkuat Akses Pendidikan Tinggi Lewat Dua Skema Beasiswa