SuaraKaltim.id - Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur merilis data terkini kasus dan cakupan vaksinasi Covid-19 di Kaltim. Kepala Satpol PP Kaltim Gede Yusa juga mengingatkan, lepas masker saat makan saja.
Dilansir dari laman resmi Pemprov Kaltim per tanggal 23 Februari 2021, penambahan pasien terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 431 kasus.
Penambahan tersebar di 10 kabupaten/kota, dengan perincian sebagai berikut: Berau 30 kasus, Kutai Barat 32, Kutai Kartanegara 13, Kutai Timur 106, Mahakam Ulu 3, Paser 36, Penajam Paser Utara 10, Balikpapan 113, Bontang 36, dan Samarinda 52.
Kemudian, penambahan pasien sembuh Covid-19 se-Kaltim sebanyak 541 kasus. Dengan perincian sebagai berikut: Berau 16 kasus, Kutai Barat 10, Kutai Kartanegara 111, Kutai Timur 35, Mahakam Ulu 3, Paser 34, Penajam Paser Utara 8, Balikpapan 131, Bontang 111, dan Samarinda 82.
Kemudian penambahan pasien di Kaltim sebanyak 7 kasus. Di Berau terdapat 1 kasus, Kutim 1m Paser 1, dan Balikpapan 4 tambahan meninggal dunia.
“Jangan kendor untuk sehat dan terhindar dari covid-19. Yaitu dengan menerapkan 3M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun) & 3T (testing, tracing, treatment) & vaksinasi,” tulis siaran pers Dinas Kesehatan Kaltim.
Untuk menekan angka Covid-19, pemerintah provinsi menerapkan Kaltim Steril pada Februari ini. Tiga akhir pekan sudah dilakukan Kaltim Steril, diakui tak semua masyarakat bisa patuh.
Akhir pekan depan, jadi pekan terakhir di Februari untuk memberlakukan Kaltim Steril. Kepala Satpol PP Kaltim Gede Yusa mengatakan, semua kabupaten kota pada dasarnya sudah melaksanakan namun memang hasilnya belum maksimal.
"Di pasar saya sampaikan sektor esensial boleh jualan. Tapi, harus pakai masker. Intinya adalah disiplin memakai masker. Makanya kami pasang 'halo-halo' di pertigaan, perempatan untuk mengimbau warga. Disiplin menggunakan masker jadi kunci," jelasnya.
Baca Juga: Kaltim Siapkan 7.680 Vaksin untuk Lansia
Sejauh diamati Gede, di jalan atau depan umum memang warga sudah menggunakan masker. Namun, di klaster perkantoran dan keluarga, yang bisa jadi persoalan. Meski begitu, Gede menekankan tetap pakai masker walaupun berbicara.
"Lepas masker hanya saat makan saja," jelasnya.
Meski begitu, dia menjelaskan bahwa dia tak berhak mengevaluasi sendiri. Evaluasi menyeluruh akan dilakukan tim Satgas Covid-19 setelah penerapan dilakukan penuh.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Kemendagri Dampingi Bangkalan Susun Perda Pajak dan Retribusi yang Lebih Adaptif
-
DPR Minta Pendirian Pesantren Wajib Sertifikat Laik Fungsi
-
Menkum Supratman Tegaskan Penyidik TNI Hanya Tangani Anggota Sendiri di RUU Keamanan Siber
-
Belajar dari Tragedi Al Khoziny, Ahmad Ali Serukan Solidaritas dan Pengawasan Ketat Bangunan
-
Prabowo Dorong Meritokrasi di TNI: Kualitas Jadi Tolok Ukur, Bukan Senioritas