SuaraKaltim.id - Dua kali terinfeksi virus corona Covid-19 dan masih belum pulih sepenuhnya hingga saat ini. Seorang pria berbagi kisa dan memberi peringatan keras kepada semua orang agar tidak menyepelekan virus corona Covid-19.
Tamoor Tariq namanya, terinfeksi pertama ia sempat pingsan dan dilarikan ke rumah sakit sebelum lockdown pertama di Inggris.
Kemudian ia berhasil sembuh, melawan virus corona Covid-19 dalam tubuh. Akhir tahun 2020 lalu, pria berusia 31 tahun tersebut kembali terinfeksi virus corona Covid-19 kedua kalinya. Beruntung Tariq masih selamat.
Tariq mengingatkan semua orang bahwa virus corona Covid-19 ini tidak hanya berbahaya bagi orang tua dan orang yang rentan secara klinis, tapi semua orang. Hal itu ia sampaikan melalui Youtube.
Sebelumnya Tariq mengaku berat membahas virus corona covid-19. Tapi sekarang, ia merasa perlu memberikan peringatan pada semua orang ketika ada beberapa orang meremehkan keparahan virus corona Covid-19.
Tariq mengatakan bahwa orang tanpa penyakit penyerta pun bisa menderita parah hingga meninggal dunia ketika terinfeksi virus corona Covid-19.
"Saat itu merupakan pengalaman mengerikan bagi saya. Banyak orang meremehkan virus corona Covid-19 karena hanya ada sedikit kasus infeksi, termasuk saya sebelum jatuh sakit," kata Thariq dikutip dari BBC.
Tariq mengaku butuh waktu berminggu-minggu untuk mengembalikan kemampuannya turun tangga. Tapi, energinya tetap masih belum pulih ketika dia terinfeksi virus corona kedua kalinya.
Ia mengaku tahu terinfeksi ulang melalui gejala yang dialaminya lagi, bahkan sebelum mendapatkan hasil tes positif.
Baca Juga: Studi: Setiap 1 dari 3 Mantan Pasien Covid-19 Alami Efek Jangka Panjang
Tariq ingat bahwa seorang perawat pernah berkata padanya bahwa ada kemungkinan ia terinfeksi virus corona kembali. Namun, gejala yang dialaminya tidak akan terlalu parah.
Meski begitu, Tariq tetap tidak tenang karena istri, saudara perempuan dan ibunya semua terinfeksi virus corona yang membuatnya semakin khawatir.
Ia mengatakan bahwa ibunya yang sudah berusia 55 tahun dirawat di rumah sakit akibat virus corona Covid-19 sebelum pulih.
Setelah hampir 3 bulan dari serangan Covid-19 kedua, Tariq mengaku masih bisa berlari sejauh 2 km, dibandingkan dengan 5 km yang biasa dilakukannya.
Kini, Tariq pun berkampanye pada lebih banyak anggota etnis kulit hitam, Asia dan minoritas untuk mendapatkan vaksin Covid-19.
"Ini sudah jadi tugas kita semua untuk melindungi diri sendiri dan orang yang kita cinta dari virus corona Covid-19," jelasnya.
Sumber:Suara.com
Berita Terkait
-
Studi: Setiap 1 dari 3 Mantan Pasien Covid-19 Alami Efek Jangka Panjang
-
Lagi Hamil, Paula Verhoeven Ternyata Sempat Positif Covid-19
-
Studi: Antibodi Anak 5 Kali Lebih Efektif Lawan Virus Daripada Orang Dewasa
-
Studi: Anak-anak Miliki Respons Antibodi Lebih Kuat Terhadap Covid-19
-
Tangsel Masuk Zona Oranye Covid-19 Lagi, Wawalkot Duga karena Faktor Ini
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
AYIMUN Samarinda Chapter 2025 Siapkan Generasi Muda Jadi Calon Pemimpin Global
-
Kaltim Jamin Stok Pangan Aman, Harga Terpantau Stabil Jelang Natal dan Tahun Baru
-
Persagi Siap Tugaskan Ahli Gizi untuk MBG di Seluruh Pelosok Indonesia
-
Alat Kebencanaan Disiagakan untuk Hadapi Cuaca Ekstrem di Kaltim
-
Warga Kaltim Diminta Waspada Potensi Bencana Hidrometeorologi