Chelsie selanjutnya mengikuti Kejuaraan Nasional Catur Junior Tahun 2004 di Karawang dan masuk 10 besar. Saat itulah Chelsie mulai diperhitungkan di tingkat daerah dan nasional.
"Setelah pertama kali mengikuti Kejurnas di Karawang untuk pertama kali, Monica mulai mempersiapkan diri untuk pertandingan tingkat internasional di Pattaya, Tahailand Juni 2005," kenang Rumondang.
Namun sebelum berhasil menorehkan prestasi demi prestasi di tingkat internasional, peristiwa duka menghampiri keluarga Chelsie. Sosok mentor dan guru caturnya, yakni sang ayah tercinta meninggal dunia awal Januari 2005. Tapi peristiwa memilukan itu, tak lantas menyurutkan semangat Chelsie untuk tetap belajar.
"Sebelumnya almarhum yang nemani Monica kalau tanding catur. Tapi karena sudah tidak ada ayahnya, jadi saya yang mendampingi. Saat air mata masih di ujung mata karena berduka, Juni 2005 kami berangkat ke Pattaya untuk mengikuti Asean Age Group Chess Championship. Puji Tuhan anak saya juara 2 putri," ungkap boru Sinaga ini.
Sebelum Chelsie meraih juara 2 putri di kancah internasional, pada April 2005 dia sudah lebih dahulu mendapat penghargaan sebagai juara 1 junior putri pada Kejurda Catur Kaltim. Kemudian dilanjut dengan prestasi-prestasi membanggakan lainnya di tingkat nasional maupun internasional. Pada tahun 2011 Chelsie pun resmi menyandang gelar WIM.
Dari sisi pendidikan formal, Chelsie sendiri lulus Sekolah Dasar Negeri (SDN) 025 Balikpapan Tengah. Kemudian lanjut ke Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Balikpapan. Akan tetapi hanya satu tahun saja karena harus pindah ke Bekasi karena dipanggil untuk belajar catur di sana. Chelsie tercatat lulus dari SMP PGRI Bekasi dan kemudian lanjut ke Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Balikpapan.
"Sekarang Monica ambil S2 di Perbanas yang di Kuningan. S1 juga dia lulus dari sana dengan jurusan yang sama yakni Manajemen," ujar ibunya.
Hingga kini, perempuan kelahiran Balikpapan 2 November 1995 itu masih tercatat sebagai atlet catur asal Kaltim dan dipastikan akan mengikuti PON XX membawa nama Kaltim di Papua pada Oktober 2021 mendatang.
"Harapan saya Monica tetap rendah hati. Tetap mengandalkan Tuhan. Bisa bermain bagus karena masuk tim Sea Games juga untuk tahun ini," pungkas Rumondang mengakhiri.
Baca Juga: Pelatih Catur Kenang GM Irene Semasa Anak-Anak: Sudah Pintar dan Disiplin
Kontributor : Tuntun Siallagan
Berita Terkait
-
Pelatih Catur Kenang GM Irene Semasa Anak-Anak: Sudah Pintar dan Disiplin
-
Profil Utut Adianto, Sang Legenda Catur Indonesia
-
Libur Lebaran, Jalan Tol Balikpapan-Samarinda Bakal Dioperasikan Fungsional
-
Polda Kaltim Bersiap Terapkan ETLE atau Tilang Elektronik, Proses Lancar
-
Kontroversi Ali Akbar Anak Dadang Subur: Bela Ayah Lalu Dituding Cari Cuan
Terpopuler
- Bukan Jay Idzes, Pemain Keturunan Indonesia Resmi Gabung ke AC Milan Dikontrak 1 Tahun
- Roy Suryo Desak Kejari Jaksel Tangkap Silfester Matutina: Kalau Sudah Inkrah, Harus Dieksekusi!
- Skincare Reza Gladys Dinyatakan Ilegal, Fitri Salhuteru Tampilkan Surat Keterangan Notifikasi BPOM
- Selamat Datang Jay Idzes! Klub Turin Buka Pintu untuk Kapten Timnas Indonesia
- Jelajah Rasa Nusantara dengan Promo Spesial BRImo di Signature Partner BRI
Pilihan
-
Aremania Wajib Catat! Manajemen Arema FC Tetapkan Harga Tiket Laga Kandang
-
Kevin Diks Menggila di Borussia-Park, Cetak Gol Bantu Gladbach Hajar Valencia 2-0
-
Calvin Verdonk Tergusur dari Posisi Wingback saat NEC Hajar Blackburn
-
6 Smartwatch Murah untuk Gaji UMR, Pilihan Terbaik Para Perintis 2025
-
3 Film Jadi Simbol Perlawanan Terhadap Negara: Lebih dari Sekadar Hiburan
Terkini
-
Kaltim Kirim Dokter Relawan ke Palestina, Bukti Komitmen Kemanusiaan Global
-
Kaltim Mulai Lepas Ketergantungan Batu Bara, UMKM Jadi Pilar Baru Ekonomi
-
Festival Sumpit di IKN: Tradisi Lokal, Ambisi Global
-
BPS: Garis Kemiskinan Kaltim Capai Rp 866 Ribu per Kapita
-
Maxim Minta Penjelasan Transparan soal Penyegelan Kantor di Kaltim