SuaraKaltim.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengkritik penggunaan anggaran yang diecer, di hadapan seluruh bupati se-Indonesia, saat ia meresmikan Musyawarah Nasional V Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia, Jumat (26/3/2021).
"Jangan membelanjakan (semua) ini juga sudah sering saya sampaikan jangan membelanjakan untuk banyak pos belanja. Semua dinas diberi, semua semua, semua, kita nggak punya skala prioritas. Nggak tahu prioritasnya yang mana," kata Jokowi.
Untuk itu, Jokowi menegaskan pentingnya dilakukan konsolidasi anggaran, menghadapi tantangan perekonomian saat ini.
"Konsolidasi anggaran artinya apa? rencana APBD harus dilihat betul-betul, yang biasanya nggak buka secara detail sekarang buka secara detail. Cek secara detail, ke mana larinya, outputnya apa, outcomenya apa? Semua harus dikalkulasi, semua harus dihitung," jelas Jokowi.
"Jangan sekali lagi semua diberikan ke dinas. Nanti tahun depan anggaran naik 10 persen semua akan dikasih 10, 10, 10 persen, nggak akan jadi barang percaya saya. Nggak akan jadi barang," kata dia.
Bukan tanpa alasan, Jokowi bahkan menyebut pengelolaan anggaran yang tidak tepat, bisa berdampak pada tidak kembali dipilihnya bupati oleh masyarakat. Bupati diminta harus punya skala prioritas dalam penggunaan anggaran.
"Saya jalan kabupaten mulus semua 60-70 persen ke sana, beri ke kampung desa, semua rampung, tapi kalau diecer-ecer. Sekali lagi jangan anggaran diecer-ecer, jangan disebar di seluruh pos belanja, setahun hilang, dua tahun hilang, kok nggak kelihatan. Tahu-tahu udah 5 tahun nggak kepilih, karena nggak jelas. Ini bupati kok sudah 5 tahun nggak kelihatan apa-apa karena belanjanya diecer-ecer di semua pos belanja," tuturnya.
Jokowi memberikan gambaran, untuk kabupaten cukup dua prioritas program strategis saja. Misalnya pembuatan sawah dan pembangunan pasar.
"Dua saja unggulan, dua saja skala prioritas yang dibiayai secara penuh, full untuk menghasilkan produk maksimal, cari yang benar-benar ada manfaat langsung untuk rakyat," kata dia.
Baca Juga: Jokowi Ingatkan Para Bupati: APBN dan APBD Terbatas, Jangan Diecer-ecer
"Dua saja cukup beri prioritas, saya pingin semua pasar di kabupaten saya selesai dalam 5 tahun ke depan, ya sudah konsentrasikan angggaran itu ke sana."
"Saya mau buka sawah baru sekian ribu hektare ya sudah konsentrasikan ke sana. 60-70 persen konsentrasikan anggaran ke sana. Rakyat akan ingat waduh ini besar-besaran membuat sawah, wah ini 60 pasar di kabupaten rampung, dibangun semua," kata dia.
Menurut Jokowi penganggaran harus fokus pada hal-hal yang esensial, yang benar-benar dibutuhkan.
"Sekali lagi, APBN terbatas, APBD terbatas. Jangan diecer-ecer, jangan dibagi rata. Saya bolak-balik ingatkan jangan diecer untuk semua unit di bapak ibu, dan paling penting kalau anggaran difokuskan kontrolnya mudah manajemen pengawasan gampang," katanya.
Sumber: Suara.com
Berita Terkait
-
Jokowi Ingatkan Para Bupati: APBN dan APBD Terbatas, Jangan Diecer-ecer
-
Sebut Covid Melonjak Lagi di Eropa, Jokowi: Kita Alhamdulilah Sudah Turun
-
Emha Ainun Nadjib : Presiden Jokowi Gak Mungkin Dijilat-jilat
-
Dedie A Rachim Kenalkan Kota Bogor ke Lubuklinggau dan Musi Rawas
-
Syarwan Hamid Meninggal, Siak Kibarkan Bendera Setengah Tiang
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Skandal 17 Guru Besar di ULM: Rektor Janjikan Pembenahan Total
-
Koperasi Samarinda Tawarkan Beras Lokal untuk Ribuan Porsi MBG
-
Penghijauan Jadi Identitas Baru IKN, Penanaman Pohon Masuk Agenda Rutin
-
Sejak Kelas I SD, Bocah di Samarinda Diduga Dicabuli Hingga Kelas III
-
Pemprov Kaltim Pastikan Lahan Palaran Siap Bangun Sekolah Rakyat