Scroll untuk membaca artikel
Sapri Maulana
Kamis, 01 April 2021 | 10:37 WIB
Polisi dengan rompi anti peluru dan senjata laras panjang berjaga di Mabes Polri, Jakarta, usai terjadi serangan dari terduga teroris, Rabu (31/3/2021). [ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja]

SuaraKaltim.id - Setelah aksi teror terjadi di Markas Besar (Mabes) Polri di Jakarta, Rabu (31/3/2021), Kepolisian Daerah (Polda) Kalimantan Timur beserta jajaran turut meningkatkan pengamanan di internal masing-masing.

Hal itu disampaikan Kabid Humas Polda Kaltim, Kombes Pol Ade Yaya Suryana saat dikonfirmasi SuaraKaltim.id, Rabu (31/3/2021) malam.

"Tentunya Polda Kaltim dan jajaran telah melakukan peningkatan kesiapsiagaan, terlebih adanya kejadian di Mabes Polri," ungkapnya.

Sementara saat disinggung seperti apa peningkatan kesiapsiagaan di Polda Kaltim dan Polres jajaran, Ade mengaku terutama di bagian penjagaan.

Baca Juga: Meski Masuk Kalender Kamtibmas, Pengamanan Jelang Paskah Tetap Ditingkatkan

Di mana lebih selektif terhadap tamu yang datang dan peningkatan penjagaan lainya demi mencegah hal yang tidak diinginkan.

"Penjagaan sudah ditingkatkan, selektif terhadap tamu dan hal lainya untuk mencegah aksi yang dimaksud (teror)," tambahnya.

Diketahui, di Kaltim sendiri Densus 88 pernah melakukan penangkapan terhadap para terduga teroris di Kota Samarinda pada November 2019 lalu. Namun setelah itu tidak ada lagi pengungkapan serupa di wilayah Kaltim.

"Dulu pernah ada penanganan teror di Kaltim. Bisa juga dicek di berita-berita beberapa tahun lalu. Kalau saat ini tidak ada," tambah Ade kembali.

Artinya, saat ini tidak ada terduga teroris yang diamankan di Mapolda Kaltim seperti di daerah Sulawesi Selatan, Jakarta, dan Sumatera Utara dalam kurun waktu beberapa minggu terakhir.

Baca Juga: Usai Diguncang Bom, Gereja Katedral Makassar Bersiap Sambut Paskah

Hari Raya Paskah Tetap Dilaksanakan

Sementara itu, dari dua peristiwa rentetan aksi teror baik di gereja maupun di markas kepolisian, tentu memicu kekhawatiran bagi masyarakat khusunya jemaat gereja yang akan mengelar ibadah memperingati wafatnya Isa Al-Masih pada Jumat (2/4/2021) mendatang.

Menanggapi hal itu, Ketua Persatuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) Balikpapan, Elmun Rumahorbo mengatakan, pelaksanaan ibadah akan tetap berlangsung dan sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian.

"Saat ini memang kondisi mengkhawatirkan pasca peristiwa yang terjadi di Gereja Katedral di Makassar dan terbaru di Mabes Polri. Tapi jemaat gereja tidak perlu takut karena memang tokoh-tokoh agama bersama dengan pihak kepolisian kemarin sudah mengadakan pertemuan dan semua tokoh agama mengatakan tidak menerima perlakuan seperti itu (teror)," ujarnya kepada SuaraKaltim.id, Rabu (31/3/2021) malam.

Ditambahkannya, meski seperti itu, pihak gereja yang ingin melangsungkan ibadah tetap koordinasi dengan pihak kepolisian agar polisi bisa melakukan pengamanan.

Tidak perlu takut karena polisi benar-benar akan melindungi dan mengayomi masyarakatnya.

"Namun kita harus perlu waspada. Karena hanya jemaat yang tahu siapa yang datang beribadah. Sekiranya ada yang tidak dikenal, bisa ditanya dengan sopan. Dan kalau memang ada yang mencurigakan, bisa koordinasi dengan pihak kepolisian. Jagan main tuduh dan langsung hakim sendiri, serahkan saja kepada pihak kepolisian," tambahnya.

Elmun juga mengatakan, sudah menyampaikan kepada gereja-gereja agar melaporkan kegiatan mereka nanti kepada pihak kepolisian.

Apakah online atau offline di gereja. Jadi harus benar-benar koordinasi agar bisa saling bersinergi terkait kemanan bersama.

"Perayaan paskah tetap diadakan, tapi gereja berkoordinasi dengan pihak kepolisian. Itu sudah kami sampaikan kepada gereja-gereja. Seperti apa kegiatannya dan kapan pelaksanaanya. Jadi saling koordinasi," pungkasnya.

Kontributor : Tuntun Siallagan

Load More