SuaraKaltim.id - Setelah aksi teror terjadi di Markas Besar (Mabes) Polri di Jakarta, Rabu (31/3/2021), Kepolisian Daerah (Polda) Kalimantan Timur beserta jajaran turut meningkatkan pengamanan di internal masing-masing.
Hal itu disampaikan Kabid Humas Polda Kaltim, Kombes Pol Ade Yaya Suryana saat dikonfirmasi SuaraKaltim.id, Rabu (31/3/2021) malam.
"Tentunya Polda Kaltim dan jajaran telah melakukan peningkatan kesiapsiagaan, terlebih adanya kejadian di Mabes Polri," ungkapnya.
Sementara saat disinggung seperti apa peningkatan kesiapsiagaan di Polda Kaltim dan Polres jajaran, Ade mengaku terutama di bagian penjagaan.
Di mana lebih selektif terhadap tamu yang datang dan peningkatan penjagaan lainya demi mencegah hal yang tidak diinginkan.
"Penjagaan sudah ditingkatkan, selektif terhadap tamu dan hal lainya untuk mencegah aksi yang dimaksud (teror)," tambahnya.
Diketahui, di Kaltim sendiri Densus 88 pernah melakukan penangkapan terhadap para terduga teroris di Kota Samarinda pada November 2019 lalu. Namun setelah itu tidak ada lagi pengungkapan serupa di wilayah Kaltim.
"Dulu pernah ada penanganan teror di Kaltim. Bisa juga dicek di berita-berita beberapa tahun lalu. Kalau saat ini tidak ada," tambah Ade kembali.
Artinya, saat ini tidak ada terduga teroris yang diamankan di Mapolda Kaltim seperti di daerah Sulawesi Selatan, Jakarta, dan Sumatera Utara dalam kurun waktu beberapa minggu terakhir.
Baca Juga: Meski Masuk Kalender Kamtibmas, Pengamanan Jelang Paskah Tetap Ditingkatkan
Hari Raya Paskah Tetap Dilaksanakan
Sementara itu, dari dua peristiwa rentetan aksi teror baik di gereja maupun di markas kepolisian, tentu memicu kekhawatiran bagi masyarakat khusunya jemaat gereja yang akan mengelar ibadah memperingati wafatnya Isa Al-Masih pada Jumat (2/4/2021) mendatang.
Menanggapi hal itu, Ketua Persatuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) Balikpapan, Elmun Rumahorbo mengatakan, pelaksanaan ibadah akan tetap berlangsung dan sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian.
"Saat ini memang kondisi mengkhawatirkan pasca peristiwa yang terjadi di Gereja Katedral di Makassar dan terbaru di Mabes Polri. Tapi jemaat gereja tidak perlu takut karena memang tokoh-tokoh agama bersama dengan pihak kepolisian kemarin sudah mengadakan pertemuan dan semua tokoh agama mengatakan tidak menerima perlakuan seperti itu (teror)," ujarnya kepada SuaraKaltim.id, Rabu (31/3/2021) malam.
Ditambahkannya, meski seperti itu, pihak gereja yang ingin melangsungkan ibadah tetap koordinasi dengan pihak kepolisian agar polisi bisa melakukan pengamanan.
Tidak perlu takut karena polisi benar-benar akan melindungi dan mengayomi masyarakatnya.
Berita Terkait
-
Meski Masuk Kalender Kamtibmas, Pengamanan Jelang Paskah Tetap Ditingkatkan
-
Usai Diguncang Bom, Gereja Katedral Makassar Bersiap Sambut Paskah
-
Danrem Surakarta Tegaskan TNI Back-up Total Pengamanan Perayaan Paskah
-
Teroris di Mabes Polri Mahasiswa DO, Menembak 6 Kali Sebelum Dilumpuhkan
-
Penampakan Airgun dan Map Kuning Dekat Tubuh Wanita Penyerang Mabes Polri
Terpopuler
- Insiden Bendera Terbalik saat Upacara HUT RI ke-80, Paskibraka Menangis Histeris
- Jay Idzes Masih Cadangan, Eliano Reijnders Sudah Gacor
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Agustus: Ada 10.000 Gems dan Pemain 108-111 Gratis
- Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Jawa Rp 347,63 Miliar Diincar AC Milan
- 55 Kode Redeem FF Max Terbaru 17 Agustus: Klaim Skin Itachi, Diamond, dan Item 17-an
Pilihan
-
Pemain Keturunan Liga Inggris Bahas Timnas Indonesia, Ngaku Punya Sahabat di Skuad Garuda
-
Phwa Sian Liong yang Bikin Soviet Mati Gaya: Hilang di Google, Tak Sempat FYP Tiktok
-
5 Rekomendasi HP Memori 512 GB Harga di Bawah Rp 5 Juta, Pilihan Terbaik Agustus 2025
-
Carut Marut Penyelenggaraan Haji RI Mulai Kuota Hingga Transparansi Dana
-
Berani Banget! Alex Pastoor Bikin Heboh Publik Belanda Gegara Ucapannya
Terkini
-
Lima Pemuda Diamankan Usai Viral Tunggangi Penyu di Derawan
-
Bulog Pastikan Stok Beras Samarinda Aman hingga Akhir Tahun
-
IKN dalam Ancaman Narkoba? Polres PPU Tegaskan Tak Ada Ruang untuk Pengedar
-
Harga Sawit Naik, Petani Kaltim Nikmati Hasil Panen Lebih Manis
-
662 Kasus Kekerasan Tercatat di Kaltim, Mayoritas Korbannya Anak