SuaraKaltim.id - Program Tol Laut diluncurkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 2015 lalu. Mengatasi ketimpangan harga barang dan memperlancar jalur distribusi logistik di Inonesia, khsususnya bagian Timur menjadi tujuan.
Tol laut diyakini sangat membantu, terutama ke daerah-daerah yang selama ini tidak tersentuh oleh moda angkutan darat dan udara.
Namun, keberadaan Tol Laut dinilai masih belum optimal. Persoalan mendasar yang membuat keberadaan tol laut tersebut kurang optimal, yakni muatan balik. Contohnya, seringkali kapal yang berangkat membawa barang logistik ke suatu wilayah seperti kebutuhan pokok kembali dengan keadaan kosong.
Hal inilah yang menjadi perhatian Kementerian Perhubungan (Kemenhub), melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut yang terus berupaya melakukan optimalisasi, salah satunya dengan menggandeng instansi dan pemangku kepentingan terkait untuk terus melaksanakan evaluasi dan koordinasi dalam rangka optimalisasi muatan Tol Laut, khususnya muatan balik.
Salah satu penggerak muatan balik adalah dengan meningkatkan produksi komoditas-komoditas lokal yang menjadi unggulan dan berdaya jual tinggi untuk dapat dikirim ke luar daerah.
Dilansir dari Antara, Kemenhub memandang bahwa Tol Laut yang bertujuan meningkatkan kelancaran distribusi dan mengurangi disparitas harga di daerah Tertinggal, Terpencil, Terluar, dan Perbatasan (3TP) ini memiliki banyak potensi dan keuntungan, sehingga perlu untuk terus dioptimalkan.
Guna meningkatkan produktivitas Tol Laut, Pemerintah memberikan subsidi tarif bagi angkutan logistik, angkutan rede, angkutan kapal ternak, hingga angkutan perintis.
Kasubdit Angkutan Laut Khusus & Usaha Jasa Terkait, Direktorat Angkutan Laut, Bharto Ari Raharjo mengatakan Tol Laut didukung sistem layanan berbasis digital yaitu aplikasi Sistem Informasi Tol Laut (Sitolaut), yang memudahkan manajemen logistik dari jarak jauh.
Sitolaut juga memiliki fitur pelacakan distribusi logistik, informasi trayek, jadwal kapal, hingga biaya pengiriman yang bisa diakses oleh pengguna. Selain itu, pihaknya juga meluncurkan aplikasi khusus untuk pengelolaan perbaikan atau perawatan kapal.
Baca Juga: Jokowi Reshuffle Kabinet Pekan Ini, Siapa Menteri yang Bakal Dicopot?
Fasilitas dan kemudahan tersebut juga ditunjang dengan penyediaan infrastruktur pelabuhan laut yang berdaya saing.
“Dengan subsidi dan berbagai fasilitas itu yang menjamin ketersediaan barang dan mengurangi disparitas harga, kita juga fokus muatan balik selalu ada karena itu memberikan timbal balik perekonomian dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah 3TP," kata Bharto.
Dengan adanya beberapa fasilitas tersebut, Program Tol Laut sebagai salah satu Program Strategis Nasional Presiden Joko Widodo terus mengalami peningkatan dan perkembangan, baik dari segi trayek, jumlah muatan, maupun kapasitas.
Kemenhub mencatat, awalnya hanya memiliki dua trayek di tahun 2015. Trayek tersebut terus bertambah menjadi 6 trayek pada 2016. Berlanjut pada tahun 2017, ada 13 trayek baru Tol Laut.
Kemudian pada 2018 bertambah menjadi 18 trayek. Di 2019 bertambah 20 trayek dan di 2020 bertambah 26 trayek.
Untuk tahun 2021, Ditjen Hubla menambah empat trayek baru sehingga keseluruhan menjadi 30 trayek. Penambahan jumlah trayek tersebut diiringi dengan penambahan jumlah pelabuhan dan kapal dengan melibatkan 106 pelabuhan, yang terdiri atas 9 pelabuhan pangkal, dan 97 pelabuhan singgah.
Berita Terkait
-
Jokowi Reshuffle Kabinet Pekan Ini, Siapa Menteri yang Bakal Dicopot?
-
Jokowi Teken Keppres Cuti Bersama Libur Lebaran dan Natal 2021
-
Disebut Berbahaya Jerumuskan Jokowi, Mensesneg Pratikno Layak Di-Reshuffle
-
Mirip Yangyang NCT, Netizen Dorong Kaesang Debut Idol
-
Eko Prasetyo Divonis Mati, Bunuh Saudara Presiden Jokowi dengan Dibakar
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Kemendagri Dampingi Bangkalan Susun Perda Pajak dan Retribusi yang Lebih Adaptif
-
DPR Minta Pendirian Pesantren Wajib Sertifikat Laik Fungsi
-
Menkum Supratman Tegaskan Penyidik TNI Hanya Tangani Anggota Sendiri di RUU Keamanan Siber
-
Belajar dari Tragedi Al Khoziny, Ahmad Ali Serukan Solidaritas dan Pengawasan Ketat Bangunan
-
Prabowo Dorong Meritokrasi di TNI: Kualitas Jadi Tolok Ukur, Bukan Senioritas