SuaraKaltim.id - Jembatan Mahkota II telah ditutup sejak Senin (26/04/2021) untuk semua jenis kendaraan hingga selesai masa pemeriksaan kondisi jembatan.
Tapi para pengendara tetap nekat melintas diatasnya. Road baried berukuran sedang yang dibentangkan dari dua sisi jembatan digeser oleh warga.
Lantas apa penyebab sehingga warga tetap nekat melintas meskipun tau kondisi jembatan dalam pemeriksaan.
SuaraKaltim.id coba menyambangi warga yang hendak membuka blokade road barrier. Alasannya beragam. Salah satu pengendara mengatakan karena kejauhan jika melewati jalur lain. Apalagi tujuan pria yang enggan disebutkan namanya ini tak jauh dari jembatan sisi sungai Kapih.
"Tujuan saya hanya didepan situ, jauh sekali kalau saya harus mutar lagi ke Samarinda kota,"ungkapnya.
Jembatan ini merupakan akses vital masyarakat, satu satunya jalur terdekat jika masyarakat dari dari Palaran ke Samarinda Ilir. Demikian sebaliknya.
Saat jembatan ini ditutup maka masyarakat harus memutar hingga tiga kali lipat melalui jembatan Mahakam kembar.
"Tahu sih ditutup, coba-coba aja siapatau bisa lewat. Kan tidak banyak juga, kita kan cuman kendaraan motor aja," paparnya.
Berbeda lagi dengan Danu (23) pria yang kesehariannya bekerja pada sebuah perusahaan yang terletak di Sungai Kapih mengaku tidak tau kabar penutupan jembatan.
Baca Juga: Sudah Bayar Rp 5,1 Juta, Pelanggan Laporkan Dirut PDAM Samarinda ke Polisi
Dia bercerita, keseharian saat berangkat kerja, diriya menggunakan ojek. Tiba waktu jembatan ditutup, ia harus berjalan kaki lintasi jembatan dan naik ojek hingga dua kali.
"Saya tidak tau, kalau naik ojek lewat sana (jalur alternatif) kan jauh, mahal lagi. Jadi saya dua kali naik ojek," kata pria yang tinggal daerah Mangkupalas ini.
Kondisi Jembatan Berbahaya
Keputusan penutupan Jembatan Mahkota II dilakukan karena abrasi yang terjadi tepat di bawah jembatan. Akibatnya infrastruktur pylon jembatan alami pergeseran. 7mm ke arah kanan sisi Palaran dan terjadi penurunan sekitar 33mm.
"Rawan sekali kalau sudah ada pergeseran, amanya Jembatan kalau sudah bergeser, berhitung Mili aja, itu sudah sangat rawan sekali kecelakaan,"jelas Ketua Forum Jasa Konstruksi Kaltim Samsul Tribuana melalui telepon seluler.
Dia apresiasi langkah cepat Pemkot Samarinda yang langsung mengambil tindakan penutupan.
Berita Terkait
-
Sudah Bayar Rp 5,1 Juta, Pelanggan Laporkan Dirut PDAM Samarinda ke Polisi
-
Tidak Ada Zona Merah di Samarinda, Ini Syarat Menggelar Salat Idulfitri
-
Jelang Lebaran, Sejumlah Posko Pengamanan Mudik Akan Didirikan di Samarinda
-
Jadwal imsakiyah dan Buka Puasa Samarinda, Kamis 29 April 2021
-
Viral Warga Nekat Terobos Penutup Jembatan Mahkota II, Dishub Lakukan Ini
Terpopuler
- 7 Sepatu New Balance Diskon 70 Persen di Sports Station, Mulai Rp100 Ribuan
- Petugas Haji Dibayar Berapa? Ini Kisaran Gaji dan Jadwal Rekrutmen 2026
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Pilihan Ban Motor Bebas Licin, Solusi Aman dan Nyaman buat Musim Hujan
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
Terkini
-
3 Sedan Toyota Bekas untuk Anak Muda, Hadirkan Kenyamanan Berkelas
-
5 Mobil Bekas Tahun Muda di Bawah Rp100 Juta, Fitur Canggih dan Efisien
-
5 Sepatu Lari Wanita Terbaik, Stylish dan Nyaman dengan Bobot Ringan
-
Cara Cek BLT Kesra Rp900 Ribu di Situs Cekbansos Kemensos
-
4 Bedak Wardah untuk Kulit Sawo Matang, Makeup Flawless dan Cerah Natural