Scroll untuk membaca artikel
Sapri Maulana
Kamis, 29 April 2021 | 18:09 WIB
Mata dalam kondisi ditutup, Munarman tiba di Rutan Narkoba Polda Metro Jaya pada Selasa malam (27/4/2021) dengan dikawal oleh petugas kepolisian. [Antara/HO-istimewa]

SuaraKaltim.id - Mata Munarman ditutup saat ditangkap Densus 88. Tersangka merupakan Mantan Sekretaris Umum Front Pembela Islam atau FPI, diduga terlibat dengan jaringan terorisme.

Hal itu sempat menjadi perbincangan oleh warganet. Karena ini cukup mengejutkan dan sosoknya yang dikenal baik oleh masyarakat.

Munarman menjadi tersangka atas keterlibatannya dalam pembaiatan di UIN Jakarta, Medan dan Makassar. Munarman juga diduga terlibat dalam jaringan JAD dan ISIS di Indonesia.

Pada saat penangkapan berlangsung di kediamannya pada Selasa 27 April 2021. Ia sempat memberontak untuk melawan karena penahanan ini.

Baca Juga: Kautsar Muhammad Yus: Hak Hukum Munarman Perlu Dihormati

Namun akhirnya pasrah masuk dalam mobil dengan penjagaan ketat. Pada saat penangkapan ia juga dipakaikan penutup mata berwarna hitam.

Alasan Mata Ditutup Saat Penangkapan

Pada saat penangkapannya Densus 88 menggunakan ketentuan dan standar dari International.

Maka jika seseorang menjadi tersangka atas apapun keterlibatannya dalam aksi dan tindak terorisme maka saat melakukan penangkapan matanya harus ditutup.

Hal ini bentuk antisipasi dari pengenalan petugas yang menjalankan tugas negara. Demi terhindarnya dari target balas dendam.

Baca Juga: Munarman Ditangkap, Rocky: Berita Dipergunakan Untuk menutupi Berita

Maka hal ini juga Densus 88 lakukan pada Munarman. Keterangan ini berasal dari salah satu perwakilan Mabes Polri.

Upaya ini merupakan salah satu kunci untuk membuka jaringan lainnya. Jika sudah mendapatkan kunci salah satu jaringan terorisme maka akan lebih mudah untuk melakukan investigasi lebih mendalam.

Penangkapan Munarman oleh Densus 88 pada bulan suci Ramadhan ini cukup mencengangkan.

Belakangan ini isu mengenai radikalisme dan terorisme sedang kuat dan menjadi perbincangan hangat. Sedikit ilmu bisa membuat mudahnya goyah iman dan tergelincir dalam paham yang satu ini.

Maka akan lebih baik jika kita tetap mawas diri.

“Standard internasional penangkapan tersangka teroris ya seperti itu,” ujar Ramadhan kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta, pada Rabu (28/4/2021) dilansir dari Hops.id, media jaringan Suara.com.

Load More