Scroll untuk membaca artikel
Sapri Maulana
Sabtu, 08 Mei 2021 | 18:54 WIB
Cuplikan video sebut ada kampung prostitusi Arab di Bogor. (Twitter Gadisresidu_b3)

SuaraKaltim.id - Viral sebuah video yang menyebut ada kampung Arab di kawasan Bogor yang menjalankan prostitusi berkedok kawin kontrak. Kampung tersebut menggunakan modus kawin kontrak atau nikah siri yang tersebar di berbagai media sosial.

Video yang viral tersebut didapatkan dari unggahan akun Twitter milik Gadisresidu_b3. Karena unggahan tersebut, maka banyak pengguna media sosial yang turut membagikannya.

Terlihat pada bagian cuitan unggahan tersebut banyak netizen yang malu sebagai anak bangsa. Apalagi ada kampung prostitusi Arab yang ada di bogor tersebut.

"Sebagai sesama anak bangsa saya malu," cuit Gadisresidu_b3, dilansir dari Terkini.id, media jaringan Suara.com.

Baca Juga: Dibayar Lebih oleh Pembeli, Penjual Tahu Keliling Malah Ngelunjak

Dalam video tersebut terdengar suara seorang pria yang membeberkan adanya kampung Arab di Bogor. Banyak yang bilang berkedok kawin kontrak akhirnya munculah prostitusi 'halal'.

Menurut informasi yang dihimpun, awalnya kampung tersebut berada di kawasan Puncak, Bogor. Pasalnya di wisata tersebut para wisatawan akan bertemu dengan toko-toko yang menggunakan bahasa Arab.

"Wisata prostitusi halal di Puncak. Kalau lagi jalan-jalan di puncak Bogor. Tentu melintasi daerah Cisarua. Pasti anda menemukan toko-toko dengan berlabel huruf Arab tersebar di kanan dan kirinya. Entah itu money changer atau toko lain. Semua berbahasa Arab," ujar pria dalam video itu.

"Lalu bila anda menyambangi wilayah itu. Maka, nantinya anda bisa melihat ada beberapa pria Timur Tengah ada di sana. Layaknya kampung halaman mereka sendiri," lanjutnya.

Bahkan juga ada anak kecil yang merupakan hasil dari kawin kontrak yang dilakukan wanita Sunda dengan lelaki Arab. Namun, hingga saat ini masih belum ada kebenaran terkait dengan beredarnya video tersebut.

Baca Juga: Viral Tutorial Pakai Hijab Kekinian, Warganet: Yang Naik Motor Jangan Coba

Load More