SuaraKaltim.id - Penghujung ramadhan tinggal menunggu hari. Idul fitri sudah di depan mata. Masyarakat semakin antusias untuk mengadakan salat Idulfitri.
Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas Penanganan Covid-19 Dewi Nur Aisyah memberikan tanggapan terkait hal tersebut.
"Protokol kesehatan itu prinsipnya tidak membeda-bedakan tempat. Di masyarakat ada masjid besar, masjid kecil, dan mushola itu semua sama saja. Apalagi mau shalat Idul Fitri, protokol harus diterapkan secara ketat," jelasnya ketika Briefing Peserta FJPP angkatan 3/2021 pada Senin (10/5/2021) dilansir dari Ayobandung.com, media jaringan Suara.com.
Protokol kesehatan yang wajib dijalankan oleh masyarakat adalah memakai masker, mencuci tangan serta menjaga jarak.
Walaupun saat ini masyarakat sudah diperbolehkan shalat Idul Fitri di masjid, namun harus tetap mengatur jarak antar shaf agar tidak berdekatan.
Untuk kapasitas shalat berjamaah sendiri pun juga harus dibatasi seperti pelaksanaan shalat tarawih.
Ditemui terpisah, Sekretaris PP Muhammadiyah Dr Agung Danarto mengatakan bahwa shalat Idul Fitri tahun ini masih berada dalam keadaan musibah.
Dimana penyebaran Covid-19 masih belum landai, sehingga masih belum bisa dinyatakan aman. Sehingga masyarakat diminta tetap gigih mengatasi pandemi dengan usaha yang maksimal.
"Setiap muslim diajarkan menyikapi musibah dengan kekuatan iman, sabar dan ikhtiar," papar Agung di kantor PP Muhammadiyah Yogyakarta.
Baca Juga: Tidak Bisa Mudik, Ini Tips Asyik Lebaran Di Rumah Anti Bosan dari Satgas
PP Muhammadiyah menganjurkan agar takbir kemenangan dan shalat Idulfitri tahun ini tetap dilaksanakan di rumah masing-masing dengan khusyuk bersama anggota keluarga.
Sehingga tercipta ketenangan serta semakin dekat dengan Allah SWT. Tentu juga sebagai salah satu wujud ikhtiar dalam masa pandemi.
"Tidak dianjurkan takbir keliling. Takbir boleh dilakukan di masjid atau mushola selama tidak ada jamaah yang terindikasi positif Covid-19 dengan pembatasan jumlah orang dan menerapkan protokol kesehatan yang berdisiplin tinggi," ujar Agung.
Jika tidak ada warga yang tertular virus corona atau kondisi setempat dipandang aman, salat Idulfitri dapat dilaksanakan di lapangan kecil atau tempat terbuka sekitar tempat tinggal dalam jumlah jamaah yang terbatas dengan protokol khusus.
Berita Terkait
-
Tidak Bisa Mudik, Ini Tips Asyik Lebaran Di Rumah Anti Bosan dari Satgas
-
Postingan Terakhir Tengku Zulkarnain: Semoga Wafat Kena Covid-19 Dimuliakan
-
Ahli Penyakit Menular AS Dukung Seruan Lockdown Nasional untuk India
-
Hits: Pandemi Banyak Drama, Hingga Meninggal Usai Vaskin Astrazeneca
-
Ustadz Abdul Somad : Tidak Ada Takut Dalam Diri Tengku Zulkarnain
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- Biodata dan Pendidikan Gus Elham Yahya yang Viral Cium Anak Kecil
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Belanja Pegawai Ditekan, Kutim Upayakan TPP ASN Tidak Terpangkas
-
Jaga Identitas di IKN, DPRD PPU Siapkan Payung Hukum untuk Adat Paser
-
Dugaan Kriminalisasi Aktivis Lingkungan di Kaltim: MT Ditahan 100 Hari Tanpa Bukti Baru
-
Kutim Terjebak Warisan Lubang Tambang? Bupati ke KPC: Harusnya Jadi Sumber Penghidupan
-
Dekat IKN, 9.800 Keluarga di PPU Belum Punya Rumah