Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Selasa, 15 Juni 2021 | 13:33 WIB
Kapolda Kaltim Irjen Pol Herry Rudolf Nahak. [Inibalikpapan.com]

SuaraKaltim.id - Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) disebut menjadi tempat yang aman untuk persembunyian teroris. Lantaran beberapa waktu lalu Densus 88 Antiteror Mabes Polri menangkap terduga teroris yang terlibat dalam pemboman Gereja Katedral Makassar.

Pernyataan tersebut disampaikan Kapolda Kaltim Irjen Pol Herry Rudolf Nahak seperti dilansir Inibalikpapan.com-jaringan Suara.com pada Selasa (15/6/2021).

“Namun yang perlu dipahami bahwa dia hanya sembunyi di sini. Jadi, Kaltim yang aman damai dipakai untuk ngumpet, untuk sembunyi dari kejaran polisi,” ujarnya.

Dikemukakannya, berkaca pada penangkapan terduga teroris Bom Katedral Makassar, pihaknya meminta agar prosesnya dilakukan diam-diam.

“Memang penangkapan dilakukan secara silent. Saya juga minta tim dari Densus 88 yang menangkap untuk melakukannya silent karena Balikpapan, Kaltim ini tenang dari isu-isu terorisme. Saya nggak mau penangkapan yang lalu akan membuat masyarakat menjadi khawatir sehingga penangkapannya dilakukan secara silent.”

Baca Juga: Bukan JAD Makassar, 13 Teroris di Riau Ternyata Komplotan Jamaah Islamiyah

Dikemukakannya, selama ini polisi kerap melakukan monitoring dan pengawasan. Saat ada teroris masuk ke Kaltim, langsung bisa terdeteksi.

“Polisi dari dulu sudah mengatensi, kita terus melakukan monitoring walau pun ini tidak dilaporekan tapi monitoring selalu dilakukan makanya begitu mereka masuk sini langsung terdeteksi,” ujarnya

Diungkapkannya, kebiasaaan teroris berbeda dengan masyarakat umum.

“Tapi biasanya, kelompok ini melakukan kegiatan-kegiatan ini dengan cara-cara berbeda dengan kegiatan masyarakat pada umumnya” ujarnya.

Meski begitu, dia mengimbau masyarakat melaporkan ke polisi jika ada tetangga baru yang berbeda kebiasaannya.

“Makanya kita minta masyarakat yang mendapati ada tetangganya yang ekslusif tidak bergaul dengan tetangga sangat tertutup. Misalnya, begitu kemudian mencurigakan aktivitasnya itu laporkan saja kepada polisi supaya polisi melakukan pemantauan memastikan mereka berbahaya atau tidak.”

Baca Juga: Densus 88 Tangkap 13 Teroris Jamaah Islamiyah, Buntut Bom Gereja

Load More