SuaraKaltim.id - Rencana pemerintah untuk melakukan pembelajaran tatap muka (PTM) di saat meningkatnya kasus Covid-19 di Indonesia kini mulai menuai polemik. Meski begitu, Kota Samarinda masih tetap berpedoman pada rencana PTM yang sudah ditetapkan pemerintah.
Pernyataan tersebut ditegaskan Wali Kota Samarinda Andi Harun. Dia bahkan memastikan, rencana PTM tetap mengikuti arahan dari Presiden, sekaligus menjawab polemik izin PTM di Kaltim yang terganjal Keputusan Gubernur Kaltim Isran Noor.
"Itu tanggung jawab kota. Yang jelas, saya nggak ingin bentur-benturan (kebijakan) dengan bapak gubernur. Yang kami laksanakan adalah perintah bapak presiden," katanya menegaskan seperti dikutip Presisi.co-jaringan Suara.com.
Meski begitu, Andi sempat mengatakan niatnya untuk bertemu langsung dengan Gubernur Kaltim terkait pembahasan lebih lanjut rencana PTM di Samarinda.
"Pada saatnya, kami akan koordinasi dengan gubernur," lugasnya.
Dia juga menegaskan bakal berupaya mendukung upaya pemulihan nasional dari Covid-19, seperti yang diamanatkan Presiden Joko Widodo.
"Sesuai arahan bapak presiden, kita harus sukseskan semua. Semua jajaran pemerintah, hingga tingkat terbawah," ungkap Andi Harun.
Sebelumnya diberitakan, Ketua Komisi IV DPRD Kaltim Rusman Ya'qub menegaskan sikap, agar pembelajaran daring di masa pandemi ini tidak berlangsung untuk waktu yang lama. Lantaran, sudah mengetahui dan membuktikan bahwa risiko belajar dari rumah itu sangat tidak efektif.
"Kami mengingatkan, jangan terlalu lama belajar daring ini," ungkap Rusman pada Senin (7/6/2021).
Baca Juga: Kasus COVID-19 di Tangsel Mengkhawatirkan, PTM Terancam Ditunda, Wali Kota: Berisiko
Rusman menegaskan, untuk SMA/SMK kewenangan berada di Pemprov Kaltim. Tetapi, kalau ada kabupaten/kota ada yang berani melaksanakan PTM misalnya, pada TK, SD, dan SMP, maka gubernur tidak bisa juga menahan. Sebab, TK, SD, dan SMP berada di kewenangan pemkot atau pemkab.
"Kalau misalnya ada bupati atau wali kota yang berani melakukan PTM, hal itu juga dinilai dari wilayah kewenangannya. Yakni TK, SD, dan SMP," katanya.
Untuk diketahui di Samarinda, uji coba PTM sudah dilaksanakan selama tiga bulan lebih. Setidaknya ada 14 sekolah yang melaksanakannya dengan istilah sekolah tangguh Covid-19.
Dari 14 sekolah itu, Pemkot Samarinda akan menambah jumlahnya hingga 58 sekolah. Dari TK, SD, dan SMP.
Berita Terkait
Terpopuler
- Lagi Jadi Omongan, Berapa Penghasilan Edi Sound Si Penemu Sound Horeg?
- Tanpa Naturalisasi! Pemain Rp 2,1 Miliar Ini Siap Gantikan Posisi Ole Romeny di Ronde 4
- 5 Pemain Timnas Indonesia yang Bakal Tampil di Kasta Tertinggi Eropa Musim 2025/2026
- Brandon Scheunemann Jadi Pemain Paling Unik di Timnas Indonesia U-23, Masa Depan Timnas Senior
- Siapa Sebenarnya 'Thomas Alva Edi Sound Horeg', Begadang Seminggu Demi Bass Menggelegar
Pilihan
-
Media Vietnam Akui Nguyen Cong Phuong Cs Pakai Tekel Keras dan Cara Licik
-
Satu Kata Erick Thohir Usai Timnas Indonesia U-23 Gagal Juara Piala AFF
-
Pengobat Luka! Koreografi Keren La Grande di Final Piala AFF U-23 2025
-
8 HP Murah RAM Besar dan Chipset Gahar, Rp1 Jutaan dapat RAM 8 GB
-
5 Rekomendasi Mobil Bekas 50 Jutaan: Murah Berkualitas, Harga Tinggi Jika Dijual Kembali
Terkini
-
Dukung IKN dari Hulu: PPU Luncurkan Beras Lokal Benuo Taka
-
Sekolah Rakyat Segera Hadir di Kutim, Sasar Anak dari Keluarga Miskin
-
Kapal Rumah Sakit 50 Meter Siap Sambangi Pelosok Kaltim, Ini Tawaran dari Korea Selatan
-
Proyek IKN Jadi Sorotan DPR RI, Bandara VVIP hingga Jalan Inti Masuki Fase Penting
-
DLH Balikpapan: Bakar Sampah Bisa Kena Denda Rp50 Juta atau Kurungan 6 Bulan!