Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Senin, 21 Juni 2021 | 18:17 WIB
Orang tua siswa di Balikpapan menggeruduk kantor disdikbud setempat pada Senin (21/6/2021). [Inibalikpapan.com]

“Penambahan sekolah sangat urgent terutama sekolah diwilayah Balikpapan tengah dan mereka mengusulkan agar psukib dijadikan sekolah terutama SMP dan SMA,” ujarnya.

Sementara itu, seorang ibu warga Perumahan PT HER II Sepinggan Balikpapan terlihat emosional ketika mengetahui anaknya tidak diterima di SMP negeri, padahal nilai anaknya cukp tinggi.

“Nilai anak saya itu tinggi rata-rata 8 tapi gak bisa masuk sekolah, karena zonasinya anak saya di PT HER II. Anak saya rata-rata 8 semua nilainya, gak bisa masuk, terlempar semua, gak ada konfirmasi.”

Anaknya tak masuk seleksi dalam penerimaan peserta didik baru (PPDB) online sistem zonasi. Dia justru mempertanyakan kebijakkan zonasi. Karena ada yang lolos seleksi jarak rumahnya nol kilometer.

Baca Juga: Hari Pertama PPDB Balikpapan, Server Sempat Ngadat di Pagi Hari

“Sedangkan ada yang urutan pertama nol kilometer. Nol kilometer itu dimana rumahnya? di daerah sekolah,” ujarnya.

Dia menilai, kebijakkan tersebut tidak adil. Karena asal rumah dekat peluang keterima lebih besar. Untuk zonasi rumahnya SMP Negeri 14, SMP Negeri 5, SMP negeri 18 dan SMP negeri 10.

“Jadi kalau pakai sistem zonasi gak usah sudah ngeles, satu kita dekat saja sekolahan pasti masuk sudah itu,” ujarnya.

Bahkan kata dia, tak ada anak yang tinggal di Kompleks HER II diterima. Karena jika harus sekolah di swasta, biaya yang harus dikeluarkan cukup besar. Sehingga dia menginginkan anaknya di sekolah negeri.

“Bagaimana caranya kalau begitu negara mau cerdas. Yang penting sekarang itu punya duit bisa sekolah dimana-mana. Zonanya HER II itu terlempar semua,” ujarnya.

Baca Juga: Takut Anaknya Kena Covid-19, Orang Tua Siswa Geruduk DPRD Kota Bogor

“Kalau swasta untuk sekolah anak menegah keatas masih bisa. Kalau menegah ke bawah kayak saya, kayak apa? Anak saya bukan cuma satu-dua, anak saya enam orang yang harus diperjuangkan.”

Load More