SuaraKaltim.id - Banyaknya varian Covid-19 yang kini menular ke berbagai kalanganhingga mengakibatkan gelombang kedua kasus Virus Corona di Indonesia menimbulkan kekhawatiran. Selain tingkat kematian yang tinggi, juga banyak warga yang tidak mengetahui secara pasti virus yang cepat menyebar seperti Covid-19 varian Delta.
Lantaran itu, warga harus mengetahui lebih dini ciri-ciri Covid-19 Varian Delta tersebut.
Menurut Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, sedikitnya ada dua ciri utama Covid-19 varian Delta yang bisa terlihat.
Budi mengemukakannya, setelah Kemenkes berdiskusi dengan epidemiologi juga diaspora-diaspora Indonesia di luar negeri saat membahas sebaran varian delta yang terjadi di luar Pulau Jawa-Bali.
Baca Juga: Menkes Budi Sebut Vaksinasi Dosis Ketiga untuk Nakes Dimulai Minggu Depan
"Kita lihat bahwa kasus Delta, dilakukan penelitian di Ingris, ciri-cirinya dua. Pertama CT lebih rendah. Kemudian masa aktifnya lebih cepat, jadi sembuhnya pun lebih cepat. Tapi meningkat keparahannya pun lebih cepat sehingga intervensi terapi atau keperawatan di rumah sakit juga berbeda," ungkap Budi dalam konferensi pers daring seperti dilansir Suara.com, Jumat (9/7/2021).
Dia mencontohkannya, seperti yang terjadi di Sumatera Barat pada periode minggu pertama Desember 2020, saat Covid-19 Varian Delta belum menyebar.
Rerata, nilai CT pasien Covid-19 yang paling kecil adalah 12,15. Kemudian pada akhir Juni 2021, angka CT makin turun hingga 8,22 paling kecil.
Kondisi serupa juga terjadi di daerah-daerah yang kali pertama ditemukan kasus Covid varian Delta, yakni wilayah Jakarta, Kabupaten Kudus (Jawa Tengah), dan Bangkalan (Jawa Timur).
"Sehingga dengan menggunakan komparasi seperti ini kita bisa menduga bahwa daerah yang rata-rata CT minimalnya rendah kemungkinan sudah dimasuki Delta. Sehingga kita bisa melakukan persiapan yang lebih baik dalam rangka mengantisipasi penyebaran Delta yang memang lebih cepat, tapi tidak lebih mematikan," kata Budi.
Baca Juga: Duh! Diduga Karena Covid-19 Varian Delta, Peningkatan Kasus di Wonosobo 200 Orang Per Hari
Secara keseluruhan, data yang dikumpulkan sejak Juni 2021 untuk kasus di Sumatera Barat, ada 63,6 persen orang positif Covid-19 memiliki angka CT di bawah 20.
Berita Terkait
-
Menkes Pastikan Program Cek Kesehatan Gratis Tetap Jalan Selama Ramadan
-
Beban RSK Dharmais Berat, Menkes Dorong Layanan Kanker ke 34 Provinsi
-
Ajak Orang Kaya Penyintas Kanker Berobat ke RSK Dharmais, Menkes: Bisa Subsidi Pasien Tak Mampu
-
Menkes Pastikan Rekrutmen Beasiswa Dokter Tetap Lanjut: Anggarannya Cukup, Tenang Saja
-
Benarkah Tarif BPJS Kesehatan Naik Tahun 2026? Ini Penjelasan Menkes!
Tag
Terpopuler
- Dukung Penyidik Tahan Nikita Mirzani, Pakar Justru Heran dengan Dokter Reza Gladys: Kok Bisa...
- Full Ngakak, Bio One Komentari Pengangkatan Ifan Seventeen Jadi Dirut PT Produksi Film Negara
- Ifan Seventeen Tiba-Tiba Jadi Dirut PFN, Pandji Pragiwaksono Respons dengan Dua Kata Menohok
- 3 Alasan yang Bikin Ustaz Derry Sulaiman Yakin Denny Sumargo, Hotman Paris dan Willie Salim Bakal Mualaf
- Hotman Paris Skakmat Fidaus Oiwobo, Ketahuan Bohong Soal Keturunan Sultan Bima
Pilihan
-
Baru 2 Bulan, Penjualan Denza D9 Sudah Kalahkan Alphard di Indonesia
-
Saham BJBR Anjlok, Aksi Jual Marak Usai Dirut dan Corsec Terjerat Korupsi Dana Iklan Bank BJB
-
Owner Wong Solo Grup Laporkan Pengusaha Asal Bekasi dalam Kasus Penipuan Investasi
-
Sosok Widi Hartoto Corsec Bank BJB Tersangka Kasus Korupsi Iklan, Punya Harta Miliaran Rupiah
-
Kembali Difitnah Soal Kirim Utusan ke PDIP, Jokowi: Diam dan Senyumin Aja
Terkini
-
Jadwal Imsak untuk Balikpapan, Samarinda dan Bontang 14 Maret 2025
-
Sidak Satgas Pangan: Minyakita di Balikpapan Kurang Takaran, Melebihi Batas Toleransi
-
Efisiensi Anggaran Prabowo Berdampak: Jumlah Penumpang Bandara APT Pranoto Anjlok
-
Tiga Seksi Tol Akses IKN Ditargetkan Rampung 2027, Ini Rinciannya
-
Jadwal Buka Puasa untuk Balikpapan, Samarinda dan Bontang 13 Maret 2025