SuaraKaltim.id - Kisah kepemimpinan Joseph Stalin dalam memimpin Uni Soviet dalam Perang Dunia II yang berhasil memukul mundur Pasukan Nazi Jerman diminta untuk diteladani.
Hal tersebut disampaikan Menteri Hukum Malaysia Datuk Seri Takiyuddin bin Hassan melalui akun Twitter-nya pada Kamis (15/7/2021).
Menyadur World Of Buzz, pada Senin (19/7/2021), Takiyuddin mengajak warga Malaysia bersatu melawan pandemi seperti bagaimana Pasukan Komunis Soviet mengalahkan Nazi dalam pertempuran Stalingrad.
Saat itu, Stalin berhasil membalikkan keadaan dengan memukul mundur pasukan Adolf Hitler dan mengalahkannya, meski pasukannya sekarat.
"Mari kita rencanakan strategi untuk mengalahkan covid-19 seperti bagaimana 'Tentara Merah Stalin mengalahkan Pasukan Keempat dan Keenam Hitler di The Battle of Stalingrad '," tulis Takiyuddin di akun Twitter-nya pada Kamis (15/7/2021).
"Lupakan perbedaan wujudkan persatuan, bentuk kekuatan bagi masyarakat dan bangsa," katanya.
Untuk diketahui, Pertempuran Stalingrad merupakan peperang paling penting dalam Perang Dunia Kedua. Pertempuran Stalingrad adalah kegagalan pertama dari kekuatan poros dan diakui Adolf Hitler kepada publik secara historis.
Dalam pertempuan yang berlangsung hampir selama enam bulan, lebih dari 1.100.000 korban berjatuhan dari kubu Soviet dan sekitar 800.000 korban dari pasukan Hitler. Tak hanya itu, diperkirakan ada 40 ribu warga sipil Soviet tewas karena pertempuran tersebut.
Pertempuran itu juga terkenal karena strategi Soviet untuk menyelamatkan pasokan makanan alih-alih menyelamatkan warga mereka sendiri. Pun cuitan Takiyuddin menimbulkan polemik baru.
Baca Juga: Menteri Malaysia Ajak Warga Perangi Covid-19 dengan Meneladani Stalin
Lantaran banyak warganet yang menyebut jika perumpanan itu tidak pantas bagi Malaysia. Selain itu, banyak yang mempertanyakan Takiyuddin yang mencontohkan dari tokoh komunis mengingat, sejarah berdarah Malaysia dengan komunisme yang kelam.
Untuk diketahui, pada Sabtu (17/7/2020) Negeri jiran tersebut mencatatkan rekor kasus kematian harian sebanyak 138 kasus kematian, sehingga totalnya 6.866 kasus.
Direktur Jenderal Kesehatan Malaysia Tan Sri Dr Noor Hisham Abdullah menyebut dari total 138 kasus kematian, 128 kasus tercatat sebagai warga negara Malaysia, sedangkan 10 kasus lainnya adalah warga negara asing (WNA).
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Fakta-fakta Gangguan MRT Kamis Pagi dan Update Penanganan Terkini
-
5 Mobil Bekas Pintu Geser Ramah Keluarga: Aman, Nyaman untuk Anak dan Lansia
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
Terkini
-
5 Top Mobil Bekas Favorit Keluarga 100 Jutaan, Nyaman dengan Fitur Hiburan
-
Aspirasi Daerah Jadi Penentu Arah RUU Sisdiknas 2025
-
Balikpapan Tawarkan HGU 90 Tahun untuk Dongkrak Arus Investasi
-
3 Rekomendasi Lipstik untuk Bibir Kering dan Hitam, Terbaik Dipakai Harian
-
3 Mobil Kecil Toyota Paling Populer, Dikenal Irit dan Bandel Dipakai Harian