SuaraKaltim.id - Warga yang terpapar Covid-19 dan menjalani isolasi mandiri (isoman), mengaku cukup susah memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dikarenakan aktivitas terbatas saat isoman, sehingga berdampak pada perekonomian.
Contoh kasus ini ada di Kelurahan Sangasanga Dalam, Kecamatan Sangasanga, Kukar. Jumlah warga yang menjalani isoman mencapai 200 orang. Jumlah itu terus meyusut, sesuai dengan upaya Pemkab Kukar mengatasi Covid-19.
Keluhan pasien isoman itu didengar. oleh sang lurah. Bersama masyarakat, si lurah kompak mendirikan dapur umum. Berlokasi di RT 18 Kelurahan Sangasanga Dalam, bangunan bekas kantor camat yang kini menjadi posko pemadam kebakaran, disulap sedemikan rupa.
Nama lurah itu ialah Mulyadi. Diakui Mulyadi, ia sering menerima laporan warganya yang isoman, kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari.
“Dari kondisi itu, saya berkoordinasi (bersama) sejumlah pihak, agar bersama-sama mendirikan dapur umum khusus pasien isoman,” tutur Mulyadi, Sabtu (24/07/2021) yang dkutip dari kaltimtoday-Jaringan Suara.com.
Mulyadi menambahkan, awal pendirian murni inisiatif masyarakat, yang secara sukarela memberikan sumbangan sesuai kemampuan. Modal keseluruhan hanya Rp 1 juta.
Peralatan memasak, diterangkan Mulyadi meminjam dari posko pemadam kebakaran Sangasanga Dalam. Agar cepat terealisasi dan diketahui masyarakat banyak, spanduk dapur umum isoman dipasang dini hari.
Kendati begitu, pihaknya tak memikirkan adanya bantuan besar yang datang dari sejumlah pihak. Karena hal pertama yang dipikirkan harus ada dulu dapurnya, kemudian memenuhi kekurangan secara perlahan-lahan.
“Sekarang banyak masyarakat mulai berdatangan memberikan sumbangan dengan jenis makanan sesuai anjuran medis di puskesmas. Bahkan para pedagang sayur dan lauk sering berikan diskon sebagai bentuk kontribusi mereka,” jelasnya.
Baca Juga: Salut! Warga Gadang Malang Dirikan Dapur Umum Mandiri Buat Warga Isoman
Tak sekedar memberikan sumbangan, masyarakat turut menyumbangkan tenaganya untuk masak makanan yang diperlukan.
Untuk mengantisipasi terjadinya kerumunan, dibuatkan jadwal sedemikian rupa, serta melibatkan unsur dari pramuka, karang taruna, LPM, dan RT.
Mulyadi menuturkan, manfaat adanya dapur umum tak hanya dirasakan warga Sangasanga Dalam. Melainkan para pasien isoman dari kelurahan lain juga. Apalagi bantuan pihak swasta mulai berdatangan.
“Keinginan masyarakat saling membantu sangat tinggi, bahkan mereka selalu menanyakan apa lagi yang diperlukan. Gotong royong seperti ini sangat bermanfaat sekali membantu sesama,” pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
Terkini
-
Setelah 10 Tahun Rehabilitasi, Dua Orang Utan Kalimantan Menetap di Suaka IKN
-
Tak Bertentangan dengan GratisPol, Beasiswa Kutim Tuntas Punya Dasar Hukum Kuat
-
IKN Butuh Penyangga Sehat, PPU Targetkan 28 Persen Sampah Berkurang 2025
-
Karantina Sertifikasi Ratusan Udang dan Lobster Tujuan Jakarta
-
TKD Terpangkas Rp 650 Triliun, Ekonom Unmul Ingatkan Kaltim Harus Lebih Mandiri