SuaraKaltim.id - Nama Kepala Dinas Kesehatan Kukar Martina Yulianti beberapa waktu yang lalu sempat viral di media sosial (medsos), lantaran unggahannya di Facebook yang menantang orang tak percaya Covid-19 untuk magang di kamar jenazah.
Pada Kamis 22 Juli 2021, Martina kemudian mengungkapkan motif tantangan tersebut. Dalam tulisannya dia mengemukakan, berbagai macam kasus penyebab penularan Covid-19 yang ditemuinya saat penanganan pasien yang terpapar virus tersebut di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) AM Parikesit dan puskesmas di Kukar.
"Sehari - hari saya menyaksikan masyarakat yang tertular Covid-19 ini karena berbagai sebab dan kondisi. Penderitaan yang mereka alami dari yang ringan sampai yang meninggal dunia," katanya seperti dilansir dari akun Facebook-nya.
Dia mengemukakan, ada pasien yang tertular karena ceroboh karena enggan melaksanakakan protokol kesehatan dan juga yang tertular melalui kontak erat dengan keluarga ataupun teman.
"Ada yang tertular karena memang ceroboh tidak mau melaksanakan protokol kesehatan namun banyak juga yang tertular karena menjadi kontak erat dari seseorang anggota keluarga/teman yang ceroboh terhadap PROKES. Karena tidak mungkin ber-PROKES di dalam rumah, sehingga jika ada seorang dari anggota keluarga yang ceroboh diluar, dialah yang akan membawa virus ke keluarga tersebut. Ini yang menyebabkan klaster keluarga."
Baca Juga: Karyawan Kafe Tenggarong Sharing Pengalaman Isolasi di Wisma Atlet Kukar
Lebih lanjut, dia mengemukakan, kondisi yang mengecewakan adalah karena banyak informasi beredar di masyarakat jika Covid-19 sengaja diciptakan sebagai bentuk konspirasi.
"Hal yang lebih mengecewakan kami adalah sebagian dari masyarakat tidak mempercayai adanya virus ini dengan tuduhan kondisi ini diciptakan by design sebagai bagian dari konspirasi ekonomi atau politik. Bahkan berbagai tuduhan terhadap Rumah Sakit."
Meski begitu, Martina mengaku tidak terlalu mempersoalkannya. Namun, dia menjelaskan jika tenaga kesehatan bekerja dengan standar kerja yang ada sesuai logika ilmiah.
"Kami tidak mempersoalkan keyakinan yang seperti itu. Namun perlu kami jelaskan bahwa tenaga medis adalah kalangan profesional yang terdidik secara scientific berdasarkan logika ilmiah yang bekerja dengan Standard Operational Procedure yang terukur dan Reliable."
Pun diakuinya, unggahannya tentang tantangan magang di rumah sakit untuk merawat pasien dan melihat kamar mayat merupakan respons keprihatinannya terhadap kondisi pandemi saat ini.
Baca Juga: Bantuan Beras 10 Kilogram, Bentuk Kompensasi Penerapan PPKM di Kukar.
"Saya menulis postingan seperti yang Ibu/Bapak/Saudara/Saudari respons berangkat dari keprihatinan dan tanggung jawab saya sebagai sesama manusia, sebagai seorang perempuan, sebagai ibu, dan sebagai pimpinan dari Institusi kesehatan."
Bahkan dia juga mengungkapkan, hal itu terpaksa dilakukannya untuk mereduksi risiko pandemi yang sangat memerlukan kerja sama semua pihak, mulau dari pemerintah, organisasi non-pemerintah hingga warga.
"Dalam postingan tersebut saya hanya ingin menyampaikan bahwa untuk menyelesaikan atau paling tidak mereduksi risiko dari pandemi ini adalah perlunya kerjasama dan tanggung jawab bersama pihak dalam menjalankan Protokol Kesehatan yang telah disampaikan tiada henti pada banyak publikasi dari Pemerintah ataupun NGO ataupun pihak swasta, dan masyarakat sendiri."
Dia juga menegaskan, unggahan tantatan tersebut tidak berniat untuk menakut-nakuti warga
"Saya tidak berniat menakut-nakuti tapi itulah kondisi yang sesungguhnya kita hadapi, apakah kita suka atau tidak, apakah kita berani atau tidak."
Tak hanya itu, Martina sendiri mengemukakan, tidak ingin menyampaikan rasa pesimis melalui unggahan tersebut.
"Saya pun tidak bermaksud menyampaikan pesimisme karena saya menyayangi kita semua dengan segenap kemampuan yang saya punya."
Sebelumnya, Martina Yulianti mengunggah tantangan kepada siapa saja yang masih menyatakan Covid-19 adalah rekayasa untuk magang sehari di ruang jenazah. Hal tersebut diungkapkan melalui akun Facebook pribadinya Martina Yulianti pada 18 Juli 2021 silam.
"Bencana ini NYATA..SANGAT NYATA… Saya tidak peduli dari mana awalnya virus corona, yang PASTI KORBAN TERUS BERJATUHAN DI DEPAN MATA KITA…banyak anak yang sudah menjadi yatim piatu, banyak keluarga yg telah kehilangan tulang punggung keluarganya," tulisnya seperti dikutip Suarakaltim.id pada Rabu (21/7/2021).
Dalam unggahan status Facebook-nya, kemudian dia menantang siapa saja yang tidak percaya Covid-19 nyata, untuk magang satu hari di UGD dan kamar jenazah.
"JADI…jikalau ada yg masih memandang hal ini sesuatu yg di buat2, di rekayasa, mengandung modus…saya TANTANG KAMU untuk magang 1 hari di UGD COVID, 1 hari di RUANG JENAZAH."
Di akhir unggahannya, dia pun meminta kepada semua orang untuk berpikir supaya Covid-19 harus diwaspadai bersama.
"Please…klo anda pernah sekolah…jangan lah menjadi anggota klub COVIDIOT."
Unggahan di status Facebook pun langsung ramai dikomentari warganet. Ada beberapa warganet yang menanggapi tantangan tersebut di kolom komentar.
"Bagaimana cara menerima tantangan ini? dan ada rewardnya atau tidak? jika hanya sekedar untuk membuktikan ada tidaknya covid ya itu kurang kerjaan sekali... tapi jika ada reward dan beberapa syarat yg boleh di ajukan maka saya bersedia.. thx," tulis akun Facebook Kristian S****n.
Senada dengan akun tersebut, ada yang kemudian menunggu undangan tersebut, seperti ditulis akun Achmad I******n
"Wani piro?? Martina Yulianti saya berani.. tak tunggu undangannya."
Selain tanggapan tersebut, sejumlah akun lainnya mendukung unggahan Kepala Plh RSUD AM Parikesit Kukar.
"Semangat Bu Dr .Semoga kita semua selalu di berikn kesehatan,kekuatan,dlm lindungan Allah .Covid musnahlah ...berisihkan drbmuka bumi ini," tulis akun Y*** C*en.
Berita Terkait
-
KPK akan Lelang 104 Kendaraan Eks Bupati Kukar, Ada Porsche, Mclaren hingga Harley, Minat?
-
Jejak Rita Widyasari: Dari Jersey Mitra Kukar Jadi Rompi Koruptor
-
Kisah Tragis Mitra Kukar, Dulu Jadi Tim Kaya Raya Kini Putuskan Bubar dan Tak Ikuti Liga 3 2023
-
Teranyar Stefano Beltrame, Ini 5 Eks Juventus yang Berkarier di Liga Indonesia
-
Kisah Mualaf Pesepak Bola Argentina, Sempat Mondok di Pesantren Kalimantan
Terpopuler
- Mahfud MD Sebut Eks Menteri Wajib Diperiksa Kasus Judol Pegawai Komdigi, Budi Arie Bilang 'Jangan Kasih Kendor'
- Rocky Gerung Spill Dalang yang Bongkar Kasus Judi Online Pegawai Komdigi
- Kejanggalan Harta Kekayaan Uya Kuya di LHKPN KPK, Dulu Pernah Pamer Saldo Rekening
- Berani Sentil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Segini Harta Kekayaan Melly Goeslaw
- Bak Gajah dan Semut, Beda Citra Tom Lembong vs Budi Arie Dikuliti Rocky Gerung
Pilihan
-
Petinggi Lion Air Masuk, Bos Garuda Irfan Setiaputra Ungkap Nasibnya Pada 15 November 2024
-
Profil Sean Fetterlein Junior Kevin Diks Berdarah Indonesia-Malaysia, Ayah Petenis, Ibu Artis
-
Kritik Dinasti Politik Jadi Sorotan, Bawaslu Samarinda Periksa Akbar Terkait Tuduhan Kampanye Hitam
-
Bakal Dicopot dari Dirut Garuda, Irfan Setiaputra: Siapa yang Dirubah Engga Tahu!
-
Pegawai Komdigi Manfaatkan Alat AIS Rp250 M untuk Lindungi Judol, Roy Suryo Duga Ada Menteri Ikut 'Bermain'
Terkini
-
Kritik Dinasti Politik di Pilgub Kaltim, DEEP: Kepentingan Publik Bisa Tersisih
-
Akmal Malik Dorong Pemerintah Daerah Dukung Produk UMKM Berau ke Pasar Nasional
-
Kritik Dinasti Politik Jadi Sorotan, Bawaslu Samarinda Periksa Akbar Terkait Tuduhan Kampanye Hitam
-
OTT KPK Berujung Buron, Gubernur Kalsel Sahbirin Noor Masih dalam Pencarian
-
Netizen Kritik Debat Pilkada PPU yang Sepi Argumen, Dinilai Sekadar Formalitas