SuaraKaltim.id - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy mengonfirmasi menipisnya ketersediaan vaksin dan obat antivirus Covid-19 yang tersedia di gudang milik Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan.
Kondisi tersebut diakuinya usai meninjau gudang penympanan yang berada di Kelurahan Mekar Sari, Balikpapan Tengah pada Senin (26/7/2021).
"Untuk tahap 1 baru 22 persen dan tahap 2 baru 10 persen. Tadi saya lihat di gudang ada cadangan vaksin yang nanti dilakukan oleh TNI-Polri dan dinas PUPR," katanya seperti dilansir Presisi.co-jaringan Suara.com.
Lantaran itu, Mantan Mendikbud ini kemudian meminta Dinas Kesehatan Balikpapan mengalihkan seluruh dosis vaksin yang tersisa untuk digunakan.
Baca Juga: Penyaluran Bantuan Sosial Tunai dari Pemkot Balikpapan akan Melibatkan Kantor Pos
"Itu perintah bapak presiden, tidak boleh ada vaksin yang tertahan di gudang dengan alasan untuk cadangan vaksin kedua. Nanti vaksin kedua kita atur lagi," ujarnya.
Dia menegaskan, cadangan vaksin tersebut tidak tersedia banyak dan akan digunakan besok.
"Tapi akan dijadwal. Ada TNI-Polri, Badan Intelijen Negara (BIN) sesuai perintah presiden supaya lembaga-lembaga tertentu juga mengambil langkah percepatan," jelas Muhadjir.
Tak hanya stok vaksin, dia juga menemukan ketersediaan obat-obatan di Balikpapan juga masih sangat kurang. Namun kondisi itu disebutnya umum terjadi di skala nasional.
"Saya lihat ada obat antivirus tinggal 80 tablet, ada yang 300 tablet. Saya akan koordinasikan ke pusat supaya ada kepastian tentang obat," tegasnya.
Baca Juga: 259 Vaksinator di Balikpapan Belum Terima Upah
Lebih lanjut, dia juga menyebut saat ini kebijakan yang ada untuk menyediakan obat antivirus hanya bagi rumah sakit yang merawat pasien Covid-19 bergejala sedang dan berat.
Sementara untuk pasien Covid-19 yang bergejala ringan disarankan hanya menjalani isolasi mandiri.
"Ternyata yang isolasi mandiri ada yang naik menjadi gejala sedang dan berat, padahal juga butuh obat antivirus," katanya.
Dia juga menyebut ada sebaiknya anggaran APBD ada yang dialokasikan untuk menyediakan obat di setiap puskesmas, namun kenyataannya anggaran tersebut sangat terbatas.
Terkait kondisi itu, dia berjanji bakal membahasnya di tingkat pusat untuk mengantisipasi kemungkinan adanya kenaikan status kesehatan pasien Covid-19 yang semula OTG menjadi bergejala.
"Maka sebaiknya juga ada obat antivirus yang disediakan di setiap puskesmas," ucapnya.
Berita Terkait
-
Ngeri, Ternyata Ini yang Terjadi Kalau Dari Lahir Anak Tidak Diimunisasi
-
Trump Tunjuk Aktivis Anti-Vaksin Robert F. Kennedy Jr. Jadi Menteri Kesehatan!
-
Daftar Vaksin Rekomendasi Sebelum Menikah, Calon Pengantin Wajib Tahu!
-
Teknologi Drone Jerman Jadi Solusi Distribusi Obat dan Vaksin di Pelosok
-
Kasus HFMD Melonjak Pada Anak-anak di 2024, Vaksin EV71 Dapat Menjadi Solusi Pencegahan
Tag
Terpopuler
- Viral Maling Motor Beri Tips Agar Honda BeAT dan Vario Tak Dimaling
- Elkan Baggott Disuruh Kembali H-1 Timnas Indonesia vs Arab Saudi: STY Diganti, Lu Bakal Dipanggil
- Respons Geni Faruk Terima Hadiah dari Dua Menantu Beda 180 Derajat, Aurel Hermansyah Dikasihani
- Timnas Indonesia Ditinggal Pemain Naturalisasi Jelang Lawan Arab Saudi, Siapa Saja?
- Marc Klok: Jika Timnas Indonesia Kalah yang Disalahkan Pasti...
Pilihan
-
Perbandingan Harga Pasaran Marselino Ferdinan vs Ole Romeny, Marceng Seharga 1 Tesla Cybertruck, Ole Bisa Beli 5
-
Selain Marselino Ferdinan, Ini 3 Selebrasi Ikonik Pemain Indonesia: Gaya Suster Ngesot
-
Evaluasi Negatif, Kereta Tanpa Rel di IKN Dihentikan
-
Bikin Iri! Gaji dan Tunjangan Lulusan D3 dan D4 STAN Tembus Jutaan Rupiah?
-
Mendag Ancam Distributor Minyak Goreng MinyaKita yang Jual di Atas HET
Terkini
-
Kejar Mimpi di Samarinda: Konser CIMB Niaga Angkat Talenta Lokal
-
Pembagian Uang di Dome Balikpapan, Irma Suryani: Murni Kebiasaan, Bukan Kampanye
-
Evaluasi Negatif, Kereta Tanpa Rel di IKN Dihentikan
-
Dukungan Garda Probowo Dipersoalkan, Jubir Rudy-Seno Tegaskan Sikap Gerindra
-
Setelah Bara JP dan Garda Prabowo, Relawan Gibran Resmi Dukung Isran-Hadi