SuaraKaltim.id - Dua bersaudara di Samarinda yang masih berumur 3 tahun dan 8 tahun ini harus rela kehilangan kedua orangtuanya karena meninggal dunia terpapar Covid-19.
Munir Rudiyono, kakek dari Danish Faezya Raqila dan Alita Ayudya Innara. Sang kakek menjelaskan, kedua cucunya masing-masing berusia 8 dan 3 tahun.
Dengan suara parau, Munir perlahan menuturkan, ibu dari Danish dan Alita yang bernama Binti Munfaidah berusia 34 tahun. Sang ibu meninggal dunia pada 26 Juni 2021 lalu. Awalnya, pihak keluarga mengira sang ibu sakit sesak napas karena punya riwayat asma.
"Kemarin dikira sakit biasa. Biasanya kalau panas dingin dan sesak napas (karena asma) paling satu hari satu malam hilang sendiri. Tapi enggak tahu kemarin itu, tiga hari tidak hilang. Sakitnya sekitar 17 Juni 2021 lalu," tutur Munir dikutip dari Presisi.co--Jaringan Suara.com, Kamis (29/07/2021.
Baca Juga: Bikin Ngakak! Takut Jarum Suntik Saat Disuntik Vaksin Covid-19, Pria Ini Sampai Histeris
Munfaidah kemudian dibawa ke rumah sakit pada 21 Juni 2021 di RSUD Abdul Wahab Sjahranie (AWS) di Jalan Palang Merah Nomor 1, Sidodadi, Samarinda Ulu. Kemudian dirawat selama lima hari di sana. Hingga akhirnya kabar duka itu datang. Binti Munfaidah dinyatakan meninggal dunia pada 26 Juni 2021.
Sang suami, Eko Prasetyo berusia 35 tahun. Dirinya juga dirawat bersamaan dengan Munfaidah saat awal masuk RSUD AWS. Kondisi Eko menurun, ketika mendengar kabar sang istri yang meninggal dunia.
"Sang suami dinyatakan Covid-19 di rumah sakit. Jadi dirawat satu ruangan bersama istri. Waktu istrinya meninggal, kondisinya terus menurun," papar Munir.
Tidak ada kepastian kapan kedua orangtua Danish dan Alita dinyatakan terpapar Covid-19. Yang jelas, setelah memasuki rumah sakit akibat kondisi Munfaidah yang tak kunjung membaik, keduanya dipastikan terpapar Covid-19 dan dirawat bersamaan.
"Waktu itu kondisi tubuh mereka sudah panas. Jadi, minta bantuan ambulans Satgas Covid-19 untuk mengantar ke rumah sakit," terangnya.
Baca Juga: Jusuf Hamka Siapkan 10 Hektare Tanah Miliknya untuk Makam Jenazah Covid
Eko dinyatakan meninggal dunia tepat lima hari kemudian setelah Munfaidah wafat. Yakni pada 1 Juli 2021.
"Keluarga sempat mengirim madu, jahe, jamu-jamuan, sampai nasi goreng permintaan mereka," lanjutnya.
"Danish dan Alita sekarang tinggal sama saya. Awalnya tinggal di Gunung Lingai, Samarinda Utara, bersama dengan ayah dan ibunya," tambahnya.
Munir menjelaskan, sebelum menantu dan anak kandungnya itu dibopong ke rumah sakit, Danish dan Alita lebih dulu dititipkan kepadanya.
Alasannya, karena sang ibu merasa tidak enak badan, mudah capek, lalu muncul inisiatif mengantarkan Danish dan Alita kepada Munir.
Dibeberkan Munir, sang kakak, Danish, saat ini sekolah di Kelas II SD Muhammadiyah Gang Ahim, Jalan KH Wahid Hasyim II, Sempaja Selatan, Samarinda Utara.
Saat ini Munir dan pamannya Danish dan Alita hanya bekerja sebagai sopir ekspedisi pengantar barang lintas kabupaten/kota di Kaltim.
Biaya pendidikan Danish dan Alita sudah pasti akan diurus sang nenek, paman, dan dirinya. Pendidikan Danish dan Alita menjadi tanggung jawab nomor wahid di keluarga ini. Meski demikian, jika ada warga yang berdonasi, Munir tak menolak.
"Yang penting kami tidak minta-minta. Kalau ada orang baik kami terima saja," ungkapnya.
Jika kelak dewasa, Danish yang masih kelas II SD mengaku ingin menjadi penghafal Quran. Keinginan ini muncul lantaran mengingat mendiang kedua orangtuanya.
"Ingin jadi hafiz Quran. Karena ingin memasukkan semua keluarga ke surga, karena bunda mintanya seperti itu," ucapnya polos.
Bagi seluruh pihak yang ingin terhubung dengan keluarga Danish dan Alita dapat menghubungi pamannya di nomor 082158680402.
Berita Terkait
-
Negara Kaya Wajib Bantu Negara Berkembang? Ini Tuntutan AHF di WHO Pandemic Agreement
-
Kartu Prakerja Catat Prestasi Signifikan Hingga Dapat Puja-puji Dunia
-
Dharma Pongrekun Sebut Penyebab Tanah Abang Sepi Akibat Pandemi Covid-19
-
Kawal Masyarakat Indonesia Selama Pandemi Covid-19, 10 Tahun Jokowi Catat Kemajuan Pesat Bidang Telemedicine
-
10 Tahun Jokowi, Indonesia Menjadi Negara yang Berhasil Menangani Pandemi Covid-19
Terpopuler
- Vanessa Nabila Bantah Jadi Simpanan Cagub Ahmad Luthfi, tapi Dipinjami Mobil Mewah, Warganet: Sebodoh Itu Kah Rakyat?
- Reaksi Tajam Lex Wu usai Ivan Sugianto Nangis Minta Maaf Gegara Paksa Siswa SMA Menggonggong
- Kini Rekening Ivan Sugianto Diblokir PPATK, Sahroni: Selain Kelakuan Buruk, Dia juga Cari Uang Diduga Ilegal
- TikToker Intan Srinita Minta Maaf Usai Sebut Roy Suryo Pemilik Fufufafa, Netizen: Tetap Proses Hukum!
- Adu Pendidikan Zeda Salim dan Irish Bella, Siap Gantikan Irish Jadi Istri Ammar Zoni?
Pilihan
-
Kekerasan di Pos Hauling Paser, JATAM Desak Pencabutan Izin PT MCM
-
Jelajah Gizi 2024: Telusur Pangan Lokal Hingga Ikan Lemuru Banyuwangi Setara Salmon Cegah Anemia dan Stunting
-
Pembunuhan Tokoh Adat di Paser: LBH Samarinda Sebut Pelanggaran HAM Serius
-
Kenapa Erick Thohir Tunjuk Bos Lion Air jadi Dirut Garuda Indonesia?
-
Sah! BYD Kini Jadi Mobil Listrik Paling Laku di Indonesia, Kalahkan Wuling
Terkini
-
Kekerasan di Pos Hauling Paser, JATAM Desak Pencabutan Izin PT MCM
-
Survei Poltracking: Isran Noor-Hadi Mulyadi Unggul dengan Elektabilitas 52,9%
-
Stadion Aji Imbut Riuh, Kampanye Rudy-Seno Dimeriahkan Ribuan Pendukung
-
Pembunuhan Tokoh Adat di Paser: LBH Samarinda Sebut Pelanggaran HAM Serius
-
Fokus Kawal Suara di Kukar, Tim Isran-Hadi Optimistis Menang