SuaraKaltim.id - Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menemukan beragam kendala dalam penanganan Covid-19. Termasuk di antaranya masalah masifnya berita hoaks tentang vaksin hingga minimnya SDM petugas.
Kepala Dinas Kesehatan Kaltim, Padilah Mante Runa mengatakan, persoalan itu banyak ditemukan di lapangan, terutama saat melakukan 3T (Testing, Tracing, dan Treatment).
Selain itu, koneksi internet di beberapa daerah yang tidak stabil juga menyulitkan para tracer untuk menginput data ke dalam Sistem Informasi Pelacakan atau aplikasi SILACAK.
"Kemudian, maraknya berita hoaks yang beredar menyebabkan masyarakat takut ketika dilakukan tracing. Petugas tracer juga terbatas dan tidak sebanding jumlah warga yang akan di testing," katanya, dikutip dari Inibalikpapan.com - jaringan Suara.com, Sabtu (14/8/2021).
Sekretaris Daerah (Sekda) Kaltim, Muhammad Sa’bani akan menyurati Pemerintah Kota dan Kabupaten agar melakukan refocusing untuk penanganan covid-19 yang masih sangat tinggi.
“Kita akan surati Bupati/Wali Kota untuk dapat melakukan refocusing anggaran mereka sesuai dengan peraturan Menteri Keuangan sehingga daerah bisa mengalokasikan dana untuk rekrutmen tracer-tracer baru,” ujarnya.
Berita Terkait
-
1.928 Kasus Terkonfirmasi Sembuh di Kaltim, Balikpapan Penyumbang Angka Tertinggi
-
Viral Mobil Dinas Plat Merah Berubah Sekejap Jadi Plat Hitam, Netizen: Sulapnya Keren
-
Turun Perlahan, Kasus Sembuh Covid-19 di Kaltim Masih 2000-an
-
Posisi Makmur HAPK Belum Goyah, Rudy Mas'ud: Ketua Dipilih Secara Konstitusi
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 5 Rekomendasi Bedak Cushion Anti Longsor Buat Tutupi Flek Hitam, Cocok Untuk Acara Seharian
- 10 Sepatu Jalan Kaki Terbaik dan Nyaman dari Brand Lokal hingga Luar Negeri
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 23 Kode Redeem FC Mobile 6 November: Raih Hadiah Cafu 113, Rank Up Point, dan Player Pack Eksklusif
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Wali Kota Samarinda Minta Publik Waspada Informasi Parsial Terkait Probebaya
-
Tes Urine di Lambung Mangkurat, 42 dari 43 Warga Positif Narkoba
-
Di Ambang Ibu Kota Politik, IKN Fokus Perkuat Mental dan Integritas ASN
-
YJI Kaltim Bentuk Klub Jantung Remaja untuk Cegah Penyakit Sejak Dini
-
Bupati Kutim Warning KPC: Lahan Bekas Tambang Harus Jadi Sumber Ekonomi Baru