Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Rabu, 18 Agustus 2021 | 17:00 WIB
Ilustrasi perampokan. (Shutterstock)

SuaraKaltim.id - Penangkapan lima orang pelaku perampokan rumah elit di Balikpapan berhasil dilakukan jajaran Polda Kaltim. Empat orang ditangkap di Batam, Selasa (17/8) kemarin, sedangkan satu orang sudah lebih dulu diciduk di Balikpapan Jumat (13/8).

Dari penangkapan itu terdapat beberapa fakta mengejutkan terkait kawanan perampok sadis ini.

Ilustrasi perampokan. (Shutterstock)

1. Jaringan perampok terorganisir

Berdasarkan keterangan Dir Reskrimum Polda Kaltim, Kombes Pol Subandi, jejaring kawanan perampok ini sangat terorganisir.

Baca Juga: 11 Potret Transformasi G-Dragon, Makin Menawan di Usia 33 Tahun

Mereka beraksi menggunakan konsep dasar yang terukur dengan baik. Dan tentunya tak sembarangan.

Menurutnya pula, saat melakukan aksinya, mereka lebih dahulu mengintai rumah korban. Kemudian menyusun perencanaan dari awal hingga akhir.

Lalu, pengintaian dilakukan sebelum melakukan aksi. Kemudian ketika sudah menyiapkan perencanaan, pembagian tugas juga dibuat.

Ilustrasi pencuri. (Shutterstock)

2. Para pelaku jaringan internasional

Selain merampok di Balikpapan. Kelompok ini juga melakukan aksi sadisnya di wilayah lain. Seperti Batam dan Surabaya.

Baca Juga: Persoalan Ganti Rugi Tanah Tol Balsam Seksi V, Herman Hidayat: Bukan Tanggungjawab BPN

Untuk aksi di Batam dilakukan hanya sekali, sedangkan di Surabaya dilakukan sebanyak dua kali.

Tak hanya dalam negeri, perampokan juga terjadi di Malaysia.

Ilustrasi pencuri. (Shutterstock)

3. Sasaran rumah elit

Dari beberapa wilayah, terbukti sasaran kelompok ini ialah perumahan elit.

Seperti di Balikpapan, Sabtu (30/7/2021) pukul 01.20 Wita dini hari. Dimana incarannya ialah kawasan Cluste Windsor, Balikpapan Baru.

Dimana saat merampok salah satu rumah dikawasan tersebut, kawanan ini berhasil menggondol uang cash senilai Rp 5 juta rupiah dan perhiasan.

Kerugian ditanggung oleh korban dibanderol hingga puluhan juta rupiah.

Ilustrasi perampok bersenjata api. [shutterstock]

4. Berani sadis kepada korban bahkan bisa membunuh

Tiap melakukan aksinya, para kawanan ini selalu membawa senjata tajam (Sajam).

Menurut keterangan Dir Reskrimum Polda Kaltim, Kombes Pol Subandi, jika para korban melawan, para pelaku tidak segan-segan melukai korban bahkan nekad bisa membunuh korbannya.

Seperti kasus perampokan di Balikpapan. Berdasarkan keterangan Kasat Reskrim Polresta Balikpapan, Kompol Rengga Puspo Saputro, 4 pelaku menyekap korban dengan cara mengikat tangan korbannya.

Pengikatan tangan korban dilakukan dengan menggunakan kabel, dan disekap selama 1 jam.

Dua diantaranya mendobrak pintu menggunakan tabung elpiji 2 kilogram. Sedangkan 2 lainnya bersiaga sambil membawa sajam.

Rekaman CCTV saat para perampok bertopeng berusaha menjebol pintu kamar dengan tabung gas. [Presisi.co]

5. Beraksi menggunakan topeng

Selain sadis dan tentunya terorganisir, aksi kelompok perampok ini juga dilakukan menggunakan topeng.

Dalam tangkapan layar rekaman CCTV di kawasan Cluste Windsor, Balikpapan Baru, keempat pelaku menggunakan topeng.

Hingga berita ini ditulis, kabar terakhir dari penangkapan kelompok perampok tersebut ialah para pelaku yang ditangkap di Batam masih dalam.

"Transit di Jakarta, kemudian lanjut ke Balikpapan, mudahan besok kita bisa rilis," tandas Dis Reskrimum Polda Kaltim, Kombes Pol Subandi.

Load More