SuaraKaltim.id - Badan Pengelola Islamic Centre (BPIC) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menolak dan membatalkan vaksinansi massal yang akan diselenggarakan pada hari Rabu (25/8/2021) besok.
Untuk diketahui, vaksinasi yang akan disuntikkan kepada 6000 masyarakat bukanlah vaksin moderna, melainkan vaksin astrazeneca.
Kepala Umum BPIC Kaltim, Awang Dharma Bakti mengatakan, awalnya pihak Dinas kesehatan (Dinkes) Kota Samarinda menjanjikan akan memakai vaksin moderna. Namun, tiba-tiba ada informasi bahwa vaksin di islamic menggunakan vaksin astrazeneca.
"Saya dapat info dari staff saya, ternyata vaksin yang dipakai astrazeneca bukan moderna. Padahal kan sudah ada fatwanya bahwa vaksin astrazeneca itu mengandung babi," ungkapnya, Selasa (24/8/2021).
Baca Juga: Jokowi dan Prabowo Makin Mesra Saat Pantau Vaksinasi di Samarinda
Setelah mendapatkan informasi tersebut, dirinya langsung menghubungi Wali Kota Samarinda, Andi Harun dan Wakil Gubernur Kaltim, Hadi Mulyadi, terkait vaksin astrazeneca yang dikirimkan bukan moderna.
Bahkan dirinya langsung mengirim surat fatwa tersebut kepada Wali Kota Samarinda dan Wakil Gubernur Kaltim.
"Jadi alasan kami menolak vaksin ini karena itu haram, kalau suntiknya vaksin moderna ya kita gak papa. Tapi kalau astrazeneca ini sudah ada pernyataannya bahwa ini haram," jelasnya.
"Kalau kita suntikan yang haram ini, berdosa lah kita, jadi kami sangat menolak," sambungnya.
Disinggung pembatalan vaksinasi pada besok hari, ia menambahkan dirinya sudah berkoordinasi dengan para staffnya. Untuk mengubungi seluruh peserta vaksin terkait pembatalan tersebut.
Baca Juga: Hadir di Samarinda, Usai Tinjau Vaksinasi, Jokowi Lempar Baju Untuk Dibagikan, Kerumunan?
"Udah saya koordinasikan ke staff saya, jadi kami sudah hubungi seluruh peserta vaksin masalah pembatalan ini," imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Dinkes Kota Samarinda, dr. Ismed Kusasih mengatakan, terkait penolakan dan pembatalan vaksinasi di islamic Center, pihaknya akan mencarikan solusi tempat baru untuk menggelar vaksin massal tersebut.
"Kami masih mencarikan tempat vaksin itu, nanti kalau sudah dapat solusi akan dikabari kembali," pungkasnya.
Kontributor: Apriskian Tauda Parulian
Berita Terkait
-
AstraZeneca Indonesia Diakui Sebagai Best Places to Work
-
AstraZeneca Indonesia Komitmen Tingkatkan Kesadaran Deteksi Dini dan Pengelolaan Penyakit Pernapasan
-
AstraZeneca Luncurkan Kampanye #AndHerTogether Perkenalkan Kanker Payudara HER2-Rendah
-
Diduga Terkait Korupsi, Rumah Awang Faroek di Samarinda Digeledah KPK
-
AstraZeneca Pertegas Keberlanjutan Komitmen Dekarbonisasi Sektor Kesehatan Lewat 500 Kendaraan Listrik
Tag
Terpopuler
- Mahfud MD Sebut Eks Menteri Wajib Diperiksa Kasus Judol Pegawai Komdigi, Budi Arie Bilang 'Jangan Kasih Kendor'
- Rocky Gerung Spill Dalang yang Bongkar Kasus Judi Online Pegawai Komdigi
- Kejanggalan Harta Kekayaan Uya Kuya di LHKPN KPK, Dulu Pernah Pamer Saldo Rekening
- Berani Sentil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Segini Harta Kekayaan Melly Goeslaw
- Bak Gajah dan Semut, Beda Citra Tom Lembong vs Budi Arie Dikuliti Rocky Gerung
Pilihan
-
Pindad Segera Produksi Maung, Ini Komponen yang Diimpor dari Luar Negeri
-
Petinggi Lion Air Masuk, Bos Garuda Irfan Setiaputra Ungkap Nasibnya Pada 15 November 2024
-
Profil Sean Fetterlein Junior Kevin Diks Berdarah Indonesia-Malaysia, Ayah Petenis, Ibu Artis
-
Kritik Dinasti Politik Jadi Sorotan, Bawaslu Samarinda Periksa Akbar Terkait Tuduhan Kampanye Hitam
-
Bakal Dicopot dari Dirut Garuda, Irfan Setiaputra: Siapa yang Dirubah Engga Tahu!
Terkini
-
Kritik Dinasti Politik di Pilgub Kaltim, DEEP: Kepentingan Publik Bisa Tersisih
-
Akmal Malik Dorong Pemerintah Daerah Dukung Produk UMKM Berau ke Pasar Nasional
-
Kritik Dinasti Politik Jadi Sorotan, Bawaslu Samarinda Periksa Akbar Terkait Tuduhan Kampanye Hitam
-
OTT KPK Berujung Buron, Gubernur Kalsel Sahbirin Noor Masih dalam Pencarian
-
Netizen Kritik Debat Pilkada PPU yang Sepi Argumen, Dinilai Sekadar Formalitas