SuaraKaltim.id - Meningkatkan kemampuan berpikir dan nalar otak anak, bisa dilakukan dengan cara menghabiskan waktu di alam bebas bersama mereka.
Hal ini terbukti dengan studi dari Inggris, dimana mereka membuktikan hal tersebut pada 3.500 anak dan remaja yang tinggal di London.
Studi yang dirilis dalam jurnal The National Geographic, kemudian diktuip dari Suara.com, Rabu (1/9/2021) ini menemukan, para anak yang melihat pepohonan dapat membantu perkembangan kognitif mereka.
Selain itu, menghabiskan waktu di alam juga dapat meningkatkan dan memperkuat otak anak. Baik secara perlahan, maupun signifikan.
Diungkap oleh peneliti, hutan dan pepohonan identik dengan hawa yang sejuk, yang bisa dilihat, disentuh, didengar, bahkan dicium oleh anak-anak.
Tak hanya itu, suara-suara dari alam seperti kicauan burung, kulit kayu kasar yang bergesek, daun aroma teh, dan cacing yang menggeliat, juga menjadi pengaruh anak-anak saat menghabiskan waktu mereka di alam bebas.
Menurut Dokter Anak Keith Somers, pohon yang hidup di alam bebas mampu membantu integrasi sensorik anak. Salah satunya lewat tindakan, mengatur, dan merespons informasi dari indera mereka.
"Sebagai makhluk indrawi, alam memberikan semua dampak yang dibutuhkan dari setiap indera," ungkap Keith Somers.
Dia juga menjelaskan, indera yang vital bagi perkembangan anak terbagi menjadi lima indera yaitu penglihatan, suara, penciuman, rasa, dan sentuhan.
Baca Juga: Orangtua Meninggal karena Covid-19, 114 Anak di Kabupaten Lebak Jadi Yatim Piatu
Dia juga mencatat, indera selama tiga tahun pertama anak menjalani kehidupan, dapat membangun otak yang kuat dan sehat. Bahkan ketika anak masih bayi yang duduk dengan tenang di pelukan orangtua, mereka akan tetap menyerap informasi dan mengembangkan jalur saraf.
Di mana ini merupakan hubungan penting antara neuron yang digunakan untuk mengirimkan informasi ke otak. Ketika anak-anak mulai tumbuh, mereka akan melibatkan banyak indera yang mampu membantu perkembangan otak.
Dia menjelaskan, masing-masing indera menggunakan bagian otak yang berbeda. Sifat multisensor dan pengalaman dari alam bebas akan melatih otak mereka.
Mulai dari menumpuk batu, menyaksikan tupai menggapai batang pohon, mencium bunga, hingga menyeimbangkan diri di batang pohon.
"Kami tahu bahwa alam merupakan guru terbesar kami," lanjut Somers.
"Terkadang, Anda tidak perlu menghabiskan uang untuk perangkat teknologi saat Anda keluar dan menemukan alam bebas," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Sahroni Blak-blakan Ngaku Ngumpet di DPR saat Demo 25 Agustus: Saya Gak Mungkin Menampakan Fisik!
- Sehat & Hemat Jadi lebih Mudah dengan Promo Spesial BRI di Signature Partners Groceries
- Dilakukan Kaesang dan Erina Gudono, Apa Makna Kurungan Ayam dalam Tedak Siten Anak?
- Senang Azizah Salsha Diceraikan, Wanita Ini Gercep Datangi Rumah Pratama Arhan
- Apa Isi Alkitab Roma 13? Unggahan Nafa Urbach Dibalas Telak oleh Netizen Kristen
Pilihan
-
Ledakan Followers! Klub Eropa Raup Jutaan Fans Berkat Pemain Keturunan Indonesia
-
Demo Hari Ini 28 Agustus: DPR WFH, Presiden Prabowo Punya Agenda Lain
-
Dikuasai TikTok, Menaker Sesalkan PHK Massal di Tokopedia
-
Thom Haye Gabung Persib Bandung, Pelatih Persija: Tak Ada yang Salah
-
Bahas Nasib Ivar Jenner, PSSI Sebut Pemain Arema FC
Terkini
-
Saldo Gratis Masuk Dompet Digital? Cek Link Dana Kaget Terbaru!
-
Langkah Strategis Sambut IKN, PPU Kirim 11 Pelajar Kuliah ke Bali dengan Beasiswa Penuh
-
Satpol PP Samarinda Pasang Banner Larangan Jualan di Trotoar APT Pranoto
-
Pemkot Bontang Batasi Waktu Tinggal Rusunawa, Hanya Dua Periode
-
Siapa Isi IKN Lebih Dulu? DPR Dorong BUMN, Erick Thohir: Nanti...