Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Selasa, 07 September 2021 | 19:00 WIB
Tangkapan layar video Bupati PPU Abdul Gafur Mas'ud saat mempraktekkan ilmu kanuragan. [Suara.com/Apriskian Tauda Parulian]

SuaraKaltim.id - Beredar video Bupati Penajam Paser Utara (PPU), Abdul Gafur Mas'ud unjuk kebolehan ilmu kekebalan tubuh atau biasa yang disebut kanuragan.

Aksinya dalam video tersebut beredar di aplikasi TikTok dan juga diunggah melalui aplikasi Instagram pribadi miliknya, hingga akhirnya tersebar luas ke publik.

Menanggapi video dari Bupati PPU tersebut, Aktivis NGO Kaltim Carolus Tuah mengaku cukup terkejut. Pasalnya, Tuah tak habis pikir, seorang pejabat publik menggoreskan parang dengan panjang sekitar 60 centimeter dan ditempelkan di organ tubuh seperti leher, kuping, lidah, bibir dan tangan.

Menurutnya lagi, aksi yang dinilai tak wajar dan tak patut dicontoh masyarakat itu tak baik disebarkan, khususnya jikaa dilihat oleh anak-anak.

Baca Juga: Pria Seliweran di Tengah Jalan Raya Banyuwangi Viral, Netizen: Nge-prank Malaikat

"Secara kebijakan publik itu tidak perlu diperlihatkan orang banyak, karena itu tidak baik (untuk anak-anak)," ungkapnya, saat dikonfirmasi, Selasa (7/9/2021).

Ia menilai, seharusnya Bupati PPU tak menunjukkan hal seperti itu. Baginya seorang pemimpin lebih baik meningkatkan kinerjanya untuk kesejahteraan masyarakat, khususnya PPU.

Ia membeberkan, begitu banyak polemik yang ada di PPU. Dan persoalan itu berhubungan langsung dengan masyarakat.

Terlebih soal pandemi Covid-19 yang berdampak pada kesehatan dan ekonomi sosial yang semestinya menjadi konsentrasi kepala daerah termuda Kaltim itu.

"Makna secara pelayanan publik itu apa? Tidak ada pengaruhnya. Menurut saya itu memalukan," pungkasnya.

Baca Juga: Kocak! Ngantuk Berat saat Ikut Kuliah Online, Mahasiswi Ketiduran sampai 'Menghilang'

Kontributor: Apriskian Tauda Parulian

Load More