SuaraKaltim.id - Pria beinisial AK (41), tega menebas seorang wanita bernama AD (52) hingga tewas. Usut punya usut hal itu ia lakukan lantaran hanya karena permasalahan patok tanah yang bergeser.
Kejadian tersebut terjadi di lokasi tanah milik korban yang berada di Gunung Panjang, Kelurahan, Amborawang Laut, Kecamatan Samboja, Kutai Kertanegara (Kukar), pada hari Selasa, (30/9/2021) sekitar pukul 13.30 Wita.
Saat itu korban bersama suaminya SY (57) ingin mengecek tanah miliknya yang berada di Kelurahan Amborwang Laut, Kecamatan Samboja. Korban yang turun dari mobil langsung menemui karyawannya. Dimana saat itu sang karyawan sedang mengerjakan kapling tanah.
Selang beberapa saat, pelaku datang dengan membawa sebilah parang mendatangi korban. Sempat terjadi adu mulut antara pelaku dan korban terkait adanya pergeseran patok tanah.
Tersulut api akibat cekcok yang tak berkeseduhan itu, pelaku pun langsung mencabut parang dan mengayunkannya ke arah kepala sebelah kanan serta ke tangan korban hingga putus.
Melihat korban sudah tersungkur di tanah, pelaku pun langsung melarikan diri dari tempat kejadian.
"Si pelaku (AK) adu mulut dengan korban (AD). Kemudian karena sudah emosi, korban langsung melepas parang dari sarungnya dan langsung menebas korban," ungkap Kapolres Kukar, AKBP Arwin Amrih Wientama, Rabu (8/9/2021).
Melihat istrinya sudah tersungkur, SY pun bersama karyawannya langsung membawa korban menuju rumah sakit terdekat. Agar bisa mendapatkan pertolongan. Namun nahas, pada saat tiba di rumah sakit, korban pun tidak dapat diselamatkan lagi.
Kemudian setelah mendapatkan laporan bahwa adanya pembunuhan tersebut, tim gabungan Polsek Samboja, dan Tim Alligator Polres Kukar langsung melakukan introgasi kepada keluarga pelaku.
Baca Juga: Jenazah Korban Kebakaran Lapas Tangerang Sulit Dikenali, Pihak Keluarga Diminta Kerja Sama
Mendapatkan informasi bahwa pelaku melarikan diri kedalam hutan, tim gabungan Polsek Samboja dan Tim Alligator Polres Kukar pun langsung mengejar AK, dan mendapati pelaku di salah satu pondok kebun karet.
"Sabtu (4/9), sekitar pukul 09.00 Wita, pelaku pun kami amankan tanpa adanya perlawanan," jelasnya.
"Dari tangan pelaku, kami mengamankan 1 buah parang yang digunakan untuk menebas korban, baju pelaku, dan baju korban," sambungnya.
Akibat dari perbuatannya tersebut, kini AK harus mempertanggungjawabkan perbuatannya sesuai pasal 338 KUHP dengan hukuman penjara 15 tahun, dan pasal 351 ayat 2 KUHP dengan hukuman penjara 7 tahun.
Kontributor: Apriskian Tauda Parulian
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Belanja Pegawai Ditekan, Kutim Upayakan TPP ASN Tidak Terpangkas
-
Jaga Identitas di IKN, DPRD PPU Siapkan Payung Hukum untuk Adat Paser
-
Dugaan Kriminalisasi Aktivis Lingkungan di Kaltim: MT Ditahan 100 Hari Tanpa Bukti Baru
-
Kutim Terjebak Warisan Lubang Tambang? Bupati ke KPC: Harusnya Jadi Sumber Penghidupan
-
Dekat IKN, 9.800 Keluarga di PPU Belum Punya Rumah