SuaraKaltim.id - Salah satu lokasi tempat yang dijadikan isolasi terpusat (isoter) oleh Pemkot Balikpapan yakni Hotel Grand Tiga Mustika (GTM) di kawasan Balikpapan Kota. Tak sedikit warga Balikpapan yang terpapar Covid-19 memanfaatkan hotel tersebut sebagai tempat isolasi mereka.
Salah seorang dokter jaga di Hotel GTM, dr Liesda Prawita Wardhani mengatakan, sejak difungsikan pada Januari 2021 lalu, isoter di Hotel GTM sudah mencapai 1.695 warga yang dirawat.
“Kalau saat ini diisoter Hotel GTM tersisa 60 pasien yang masih melakukan isolasi,” ujarnya melansir dari Inibalikpapan.com--Jaringan Suara.com, Rabu (8/9/2021).
Dia menambahkan, adapun prosedur bagi warga Balikpapan yang ingin melaksanakan isoter di Hotel GTM harus melengkapi berbagai hal mulai dari KTP dan hasil Swab PCR, atau antigen yang dinyatakan positif Covid-19.
“Kalau penanganan disini yang pertama pada saat kami mendapatkan dikiriman data, setelah itu kami akan menghubungi pasien tersebut untuk kami tanyai beberapa hal semacam analisa awal mulai dari gejalanya hingga riwayat penyakit terdahulu dan lain-lainnya,” jelasnya.
Setelah itu apabila pasien termasuk yang layak untuk isolasi mandiri (Isoman) di hotel tersebut, maka akan diarahkan untuk datang ke tempat isoter di Hotel GTM di jam tertentu yang sudah disiapkan.
“Pada saat pasien sampai disini sebelum masuk ke kamar yang sudah kami tentukan, pasien akan kami periksa terlebih dahulu mulai dari tanda vital awalnya, juga pemberian obat-obatan yang diperlukan sesuai dengan gejala dan keluhan pasien sendiri,” akunya.
“Kemudian pasien akan kami arahkan ke kamar masing-masing yang sudah ditentukan dan menjalani isolasi mandiri sesuai dari gejala, karena gejala ini tergantung tidak sama setiap orang,” tambanya.
Apabila pasien selama melakukan isoter mengalami keluhan-keluhan lainnya mereka bisa menghubungi petugas yang siap siaga 24 jam. Kemudian akan dilakukan pemeriksaan yang diperlukan serta pemberian obat-obatan.
Baca Juga: Ini Capaian Vaksinasi di Kota Balikpapan, Herd Immunity Segera Digapai?
“Kalau faktor cepat sembuhnya pasien itu berdasarkan gejalanya, terutama jika ringan dan komorbid itu biasanya lebih cepat sembuh terutama pasein ini rutin mengkonsumsi obat-obatan dari kami,” tuturnya.
Tak jarang, selama menjaga disana terkadang dia mendapati ada beberapa pasien yang nakal. Seperti pasien yang masih mengeluh batuk tidak sembuh tetapi mereka tidak minum obatnya.
Namun, tak jarang pula ada pasien yang rutin meminum obat dan biasanya jauh lebih cepat sembuh serta gejalanya cepat hilang.
“Rata-rata pasien yang dirawat di isoter Hotel GTM memerluan waktu sekitar 10 hingga 14 hari baru dinyatakan pasien tersebut sembuh,” tutupnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgup Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
Terkini
-
Setelah 10 Tahun Rehabilitasi, Dua Orang Utan Kalimantan Menetap di Suaka IKN
-
Tak Bertentangan dengan GratisPol, Beasiswa Kutim Tuntas Punya Dasar Hukum Kuat
-
IKN Butuh Penyangga Sehat, PPU Targetkan 28 Persen Sampah Berkurang 2025
-
Karantina Sertifikasi Ratusan Udang dan Lobster Tujuan Jakarta
-
TKD Terpangkas Rp 650 Triliun, Ekonom Unmul Ingatkan Kaltim Harus Lebih Mandiri