Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Rabu, 15 September 2021 | 18:06 WIB
Wali Kota Samarinda, Andi Harun menanggapi isu terkait usulan pemindahan Ibu Kota Provinsi Kaltim dari Samarinda ke Balikpapan. [Suara.com/Apriskian Tauda Parulian]

SuaraKaltim.id - Beredarnya usulan pemindahan Ibu kota Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) dari Samarinda ke Balikpapan, seiring dengan mencuatnya revisi undang-undang tentang pembentukan Provinsi Kaltim. Mendapatkan tanggapan dari Wali Kota Samarinda, Andi Harun.

Wacana pemindahan Ibu Kota Provinsi Kaltim itu muncul dan disampaikan oleh anggota Komisi II DPR RI Aus Hidayat Nur yang ia sampaikan di salah satu surat kabar lokal. Alasan pemindahan tersebut agar mempermudah koordinasi pemerintahan, mengingat jarak antara Kota Minyak dan IKN baru relatif dekat.

"Aneh-aneh aja itu, kalau mau pindah itu banyak faktornya dari soal sejarah, ini tidak mudah, dan ini harus ada kemauan dari masyarakat juga" ungkap Andi Harun menanggapi kabar tersebut saat ditemui awak media, Rabu (15/9/2021).

Bahkan, orang nomor satu di Kota Tepian ini menjelaskan, usulan pemindahan ibu kota provinsi tersebut harus melalui rakyat. Bukan dari atas, juga bukan karena kepentingan segelintir orang.

Baca Juga: Miris! Ada Jual Beli Vaksin Covid-19 di Balikpapan Harganya Rp 315 Ribu

"Rakyat tidak ada bicara, DPRD tidak pernah bicara, pemerintah tidak pernah bicara. Tiba-tiba ada usulan kayak gitu," lugasnya.

Kendati itu, ia menambahkan seharusnya hal yang diusulkan bukan soal pemindahan ibu kota Provinsi Kaltim. Melainkan usulan anggaran untuk banjir, jalan rusak, serta longsor.

"Kita butuh anggaran untuk penanggulan banjir, jalan rusak, dan longsor. Kalau usulannya kayak gitu itu baru top. Tapi kalau usulan pemindahan ibu kota provinsi ke Balikpapan, itu usulan gak keren," pungkasnya.

Kontributor: Apriskian Tauda Parulian

Baca Juga: Gusur Paksa 33 Kios, Andi Harun: Saya Sampaikan pada Mereka, Ini Kota Kita Sendiri

Load More