Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Jum'at, 17 September 2021 | 19:45 WIB
Ibu Imas yang digendong di bahu salah seorang pria untuk bisa masuk ke dalam ruangan tempat dia mengikuti tes guru P3K. [Instagram/@lambeturah_official]

SuaraKaltim.id - Sebuah video pilu viral di media sosial Instagram. Video itu melihatkan seorang wanita paruh baya, menggunakan jilbab hitam, berbaju putih, celana dan sepatu berwarna senada dengan jilbab yang dia kenakan.

Di awal video, nampak wanita itu menggunakan tongkat untuk berjalan. Namun, karena fisiknya yang tidak sepenuhnya sehat, dia akhirnya digendong untuk masuk ke dalam ruangan.

Yah, ibu itu tengah mengikuti tes seleksi Guru PPPK (P3K) 2021. Video yang diunggah akun @lambeturah_official itu memperlihatkan kegigihan dari ibu tersebut untuk bisa berjuang mengangkat statusnya.

Tangkapan layar video. [Instagram/@lambeturah_official]

"Ibu Imas Kustiani S.Pd (53th) seorang guru honorer K2 di SDN Wancimekar 1 Desa Wancimekar Kecamatan Kotabaru, Kabupaten Karawang tak kenal lelah dan putus asa untuk memberi ilmu pengetahuan kepada anak muridnya kendati dirinya tengah menderita stroke yang telah berlangsung selama 7 tahun," jelas pemilik akun sebagai keterangan tulis dalam postingannya, dikutip Jumat (17/9/2021).

Baca Juga: Sopan Banget, Supeltas di Malang Ini Jadi Idola Pengendara

Ketika memasuki ruangan, lalu dibantu untuk duduk di kursi. Ibu Imas sempat menangis terharu.

Diduga karena alasan sederhana, dirinya merasa bersyukur sudah bisa berada di ruangan seperti kelas tersebut, untuk mengikuti tes guru P3K.

Tanggapan warganet

Video itu berhasil menarik perhatian warganet. Nampak ketika berita ini ditulis, sebanyak 368.412 kali warganet sudah menonton tayangan video tersebut. Kemudian, video itu juga sudah disukai sebanyak 32.856 kali.

Berbagai komentar ditujukan kepada Ibu Imas, untuk tetap berjuang, walaupun dengan keterbatasan kesehatan yang dia alami.

Baca Juga: Viral Video Es Robot Murah Meriah, Publik Salfok Lihat Kecanggihan Mesinnya

"Sehattt terus buu panjan umur," kata salah seorang warganet.

"P3K berikan pada guru honorer yg sudah sepuh saja... Yg pengabdiannya lama... Tak perlu mereka diikutsertakan dlm tes seperti ini karena minim sekali diterima.," ucap yang lain.

"Kasihan ibu nya. Seandai nya kalau bisa ibu yang kaya gini langsung di angkat PNS saja. Pengorbanan nya sudah lama menjadi guru honorer. Memberikan ilmu nya kepada murid murid nya ," ujar warganet dengan imbuhan emoji sedih dibagian akhir.

Tangkapan layar video, Ibu Imas yang menangis karena sudah duduk di salah satu bangku untuk mengikuti tes guru P3K. [Instagram/@lambeturah_official]

"Ya Allah Ibu ,semoga Ibu sehat selalu, diberkahi Dalam segala Hal," doa mereka.

"Respect Bu. Semoga Ibu Imas Kustiani dipanjangkan umurnya sama Allah biar sehat & ngajar terus.," ungkap yang lain.

"Terpujilah wahai engkau ibu / bpk guru…,"  sambung yang lain.

"Ya Allah sedihnya... Harusnya ga perlu la tes tes tes, langsung lah Pak Menteri angkat jadi ASN para guru dipelosok pelosok negeri yang sudah berumur 40tahun keatas," pungkas warganet.

Load More